Sejumlah pengusaha secara terbuka menyatakan dukungan terhadap pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Salah satu yang teranyar adalah Garibaldi “Boy” Thohir yang mendeklarasikan dukungan untuk pasangan pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming.
Bos Grup Adaro ini bergabung dengan saudara kandungnya, Erick Thohir, yang sudah mendukung Prabowo-Gibran terlebih dulu. Pernyataan dukungan Boy Thohir sempat menjadi kontroversi. Dalam sebuah acara relawan Erick Thohir di Jakarta, Boy menyebut sepertiga ekonomi Indonesia siap memenangkan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.
“Mulai dari Djarum Group, Sampoerna Group, Adaro Group, siapa lagi, pokoknya grup-grup semua ada di sini,” kata Boy pada Selasa, 23 Januari.
Setelah pernyataan tersebut, Djarum dan Sampoerna membantah adanya dukungan untuk memenangkan pasangan nomor urut 2. Adaro, perusahaan milik Boy, juga menekankan pernyataan tersebut adalah pendapat pribadi Boy Thohir, bukan posisi perusahaan.
Di kesempatan lain, pengusaha Sofjan Wanandi mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan capres & cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo - Mahfud Md. Pria yang mendukung Presiden Joko Widodo pada 2014 dan 2019 ini mengatakan Jokowi sudah mengabaikan cita-cita reformasi.
“Pengalaman saya 50 tahun lebih, 10 kali pemilu saya sudah ikut. Bahkan, aktif membuat siapa yang jadi presiden. Kali ini saya merasa komitmen saya terhadap Top Gan (Ganjar-Mahfud),” kata pendiri Santini Group ini pada Minggu, 28 Januari.
Beberapa waktu lalu, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla telah mendeklarasikan dukungannya untuk pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar. Pebisnis Sulawesi Selatan ini mengatakan salah satu alasan dukungannya adalah pemahaman Anies soal dasar ekonomi.
“Kita pilih presiden yang tidak mau asal belanja. Karena itu presidennya harus mengerti dasar-dasar ekonomi,” kata pria yang akrab disapa JK ini pada Selasa, 19 Januari.