Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencari ruang fiskal untuk memenuhi anggaran makan siang gratis yang menjadi program unggulan pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Salah satunya dengan mengutak-atik dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).  

Hal ini disampaikan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat memantau percobaan makan siang gratis di Tangerang, pada Kamis, 29 Februari 2024. “Karena model untuk SD dan SMP kita relatif punya sistem, punya pipeline anggaran, salah satunya melalui BOS, secara spesifik itu bisa dibuat,” kata dia.

Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menolak rencana penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis. Kepala Bidang Advokasi Guru P2G, Iman Zanatul Haeri mengatakan sebagian besar dana BOS dipakai untuk membayar gaji guru dan tenaga pendidik honorer. Jika dipakai untuk memenuhi janji Prabowo-Gibran, gaji guru honorer berpotensi terpangkas.

“Ini sama saja dengan memberi makan gratis siswa dengan cara mengambil jatah makan para gurunya. Sebab, ada guru honorer yang hanya mengandalkan dana BOS,” ujar Iman dalam keterangan resminya dikutip Senin, 4 Maret. 

Iman menilai pembiayaan makan siang gratis sebaiknya tidak diambil dari anggaran pendidikan termasuk dana BOS dari APBN. Sebab, anggaran tersebut belum sepenuhnya mampu menyejahterakan guru, memperbaiki fasilitas sekolah dan memajukan kualitas pendidikan.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menghitung perkiraan biaya pelaksanaan program makan siang dan susu gratis sebesar Rp185,2 triliun pada 2025. Angka ini muncul dalam pembahasan di rapat kabinet dipimpin Presiden Jokowi di Istana, Senin (26/2). 

Berdasarkan dokumen yang diperoleh Katadata.co.id, perkiraan kebutuhan dana tersebut untuk beberapa kategori sasaran. Pertama, pemberian makan siang dan susu gratis membutuhkan dana Rp100,8 triliun per tahun dengan rincian dana makan siang gratis sebesar Rp75,6 triliun dan pemberian susu gratis Rp25,2 triliun.

Kedua, kebutuhan pendanaan untuk bantuan gizi untuk balita dan ibu hamil yang juga masuk dalam sasaran program makan siang dan susu gratis. Perkiraannya biaya bantuan gizi untuk balita Rp75,2 triliun per tahun.

Ketiga, estimasi alokasi dana untuk bantuan gizi untuk ibu hamil sebesar Rp9,2 triliun per tahun, yang termasuk dalam bagian program makan siang gratis.