Survei terbaru dari Katadata Insight Center (KIC) dan OVO Finansial menemukan fakta bahwa 2 dari 3 orang Gen Z dan Milenial mengaku nyaman bertransaksi menggunakan paylater.
Produk keuangan digital yang dikenal dengan akronim BNPL (Buy Now Pay Later) itu dinilai memberikan manfaat, terutama dalam pengaturan keuangan.
Laporan bertajuk Persepsi dan Motif Penggunaan Paylater turut memperlihatkan perubahan preferensi konsumen dalam mengakses bantuan jangka pendek di era pembiayaan online.
Survei inil melakukan perbandingan ke mana penggun paylater mencari pendanaan ketika kondisi tengah mendesak, terutama pada era sebelum dan sesudah pembiayaan online.
Hasilnya, Gen Z dan Milenial yang semula merelakan tabungannya, atau meminjam uang ke orang lain, kini telah beralih ke paylater jika membutuhkan bantuan keuangan dalam kondisi mendesak.
Berdasarkan survei, setelah era pembiayaan online, persentase Gen Z dan Milenial yang meminta bantuan ke teman/keluarga menurun dari 43,9 persen menjadi 23,2 persen. Demikian pula untuk persentase responden yang memakai tabungan sebesar 26 persen, turun dari sebelumnya 44,6 persen.
Secara keseluruhan saat ini ada sekitar 67 persen Gen Z dan Milenial yang memilih paylater jika membutuhkan bantuan keuangan jangka pendek. Mereka merasa aman dan nyaman memakai paylater karena manfaat baik dari segi keamanan dan kemudahan. Di antara berbagai manfaat tersebut, yakni proses aplikasi sederhana dan cepat, bisa dipakai untuk berbagai kebutuhan, dan penyedia layanan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Survei KIC dan OVO Finansial ini menggunakan metode purposive sampling dan melibatkan 2153 responden pengguna paylater yang berusia 21-42 tahun di 10 kota pilihan. Adapun pengumpulan data dilakukan pada pertengahan 2024.