Pengertian Majas Personifikasi, Contoh dan Ciri-cirinya

Unsplash/Artem Kovalev
Seseorang menikmati deru angin di tepi pantai.
Penulis: Praba Mustika
Editor: Intan
8/12/2021, 00.14 WIB

Majas personifikasi adalah salah satu gaya bahasa, yang menciptakan perumpamaan benda mati dengan sifat menyerupai manusia. Contoh majas personifikasi yang sering didengar misalnya “Angin, sampaikanlah salamku padanya,”.

Untuk menyelami majas dari kalimat tersebut, Anda bisa mengawalinya dengan mendalami apa itu majas personifikasi, mulai dari pengertiannya, contoh kalimat majas personifikasi, hingga ciri-ciri majas personifikasi itu sendiri.

Terdapat tiga fungsi dari majas atau gaya bahasa, menurut Harimurti Kridalaksana dalam bukunya Kamus Linguistik. Pertama majas adalah pemanfaatan atas kekayaan bahasa dalam bertutur atau menulis.

Kedua, dengan memakai ragam tertentu, majas berfungsi menciptakan suatu efek. Terakhir alias ketiga, majas bisa menunjukkan ciri-ciri kebahasaan penulis karya sastra. Meski demikian, majas tak hanya bisa digunakan dalam bentuk tulisan, majas juga bisa diaplikasikan secara lisan.

Menggunakan majas secara lisan, artinya memanfaatkan komunikasi verbal dan non-verbal secara bersamaan, karena harus bisa menciptakan kesan imajinatif. Secara umum, majas terbagi menjadi beberapa jenis yaitu:

  • Majas Perbandingan
  • Majas Sindiran
  • Majas Penegasan
  • Majas Pertentangan

Contoh Majas Personifikasi

Contoh majas personifikasi yang paling mudah ditemukan adalah pada lirik lagu. Majas personifikasi adalah bagian dari majas perbandingan. Majas perbandingan sendiri adalah majas yang menggambarkan suatu keadaan dengan membandingkan satu hal dengan hal lain. Dalam hal ini, majas personifikasi membandingkan benda mati dengan makhluk hidup, terutama manusia.

Sebagai informasi, ada juga majas depersonifikasi yang berbanding terbalik dengan majas personifikasi. Majas depersonifikasi menggambarkan manusia, dengan sifat dari benda mati atau makhluk hidup lainnya.

Berikut adalah beberapa contoh kalimat majas personifikasi yang diambil dari lirik lagu populer Indonesia, yang mungkin sudah tidak asing lagi.

  • Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita, coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang.
  • Angin katakan padanya, bahwa aku cinta dia. Angin sampaikan padanya, bahwa aku butuh dia.
  • Hamparan langit maha sempurna, bertakhta bintang-bintang angkasa. Namun satu bintang yang berpijar, teruntai turun menyapaku
  • Andai kau pantai yang indah, kan kubelai dengan ombakku. Andai kau sebuah pelangi Aku akan jadi langitmu.

 Selain dari lirik lagu, contoh majas personifikasi lainnya yaitu:

  • Aku tertidur lelap dengan nyanyian gemercik air yang menenangkan.
  • Di tengah kesunyian malam, angin berteriak bising membangunkanku dari mimpi indahku.
  • Hujan turun dengan derasnya, menyapa alam yang lama gersang.
  • Aroma kopi yang segar menamparku dengan begitu dahsyatnya.

Ciri-ciri Majas Personifikasi

Setelah membaca contoh majas personifikasi di atas, berikutnya Anda perlu mengenal ciri-ciri majas personifikasi. Telah disebutkan sebelumnya, ciri-ciri majas personifikasi adalah memberikan sifat manusia ke dalam benda mati.

Selain itu, perlu diperhatikan juga bahwa terkadang majas personifikasi cukup mirip dengan fabel, yang sama-sama masuk ke dalam kategori majas perbandingan.

Ciri-ciri majas personifikasi yang pertama adalah penggambaran sifat manusia pada benda mati. Hal ini, sedikit banyak bersinggungan dengan antropomorfisme yang berkaitan dengan psikologi manusia.

Menurut bahasa, antropomorfisme adalah pengenaan ciri-ciri manusia pada binatang, tumbuh-tumbuhan, atau benda mati. Artinya, benda mati dan makhluk hidup yang bukan manusia, diberikan karakteristik manusia.

Meski begitu, majas personifikasi berbeda dengan fabel. Majas personifikasi bisa secara luas mengambil pengandaian dari benda mati seperti hujan, angin, atau bahkan aroma. Fabel secara spesifik memberikan sifat atau karakteristik manusia hanya pada hewan.

Maksud dari penambahan karakteristik manusia di sini, adalah memberikan sifat-sifat seperti berbicara, berpikir hingga bertindak selayaknya manusia. Kita ambil contoh majas personifikasi yang berbunyi “Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita, coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang.”

Contoh majas personifikasi di atas adalah penggalan lirik lagu Berita Kepada Kawan yang dipopulerkan oleh Ebiet G. Ade. Pada contoh majas personifikasi itu, rumput digambarkan sebagai manusia, yang bisa ditanyakan.

Ciri-ciri majas personifikasi yang berikutnya adalah melibatkan pancaindra. Pancaindra adalah lima alat perasa, yang secara spesifik ada pada manusia. Lima alat perasa itu adalah penglihat, penghirup atau penciuman, pengecap, perasa tubuh atau peraba dan pendengar. Keterlibatan pancaindra dapat menciptakan unsur proximity atau kedekatan, meskipun sebetulnya kalimat majas personifikasi bersifat imajinatif.

Berkaitan dengan ciri kedua, ciri-ciri majas personifikasi yang selanjutnya adalah, menjelaskan sebuah situasi atau kondisi dengan bayang-bayang atau imajinasi. Pada majas personifikasi dalam karya tulis, pembaca akan diajak untuk masuk ke dalam bayangan atau imajinasi penulis.

Majas personifikasi pada lagu juga memiliki tujuan yang sama, yaitu menjelaskan atau menggambarkan situasi dengan bayangan si penulis lirik. Simak contoh majas personifikasi dari lirik lagu berikut ini, Angin katakan padanya, bahwa aku cinta dia. Angin sampaikan padanya, bahwa aku butuh dia.” Penggalan lirik lagu grup musik Dewa 19 berjudul Angin itu merupakan salah satu contoh majas personifikasi. Pada bait tersebut, pendengar diajak untuk berimajinasi bahwa angin bisa menyampaikan pesan.