Karya seni adalah hasil gubahan dari seniman yang membubuhkan nilai keindahan di dalamnya. Selain itu, juga ada yang memuat nilai guna agar karya tersebut bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu yang populer adalah karya seni rupa. Perlu diketahui bahwa seni rupa juga dibagi lagi berdasarkan bentuknya. Tidak lain adalah seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi.
Karya seni dua dimensi adalah karya seni yang hanya memiliki dua ukuran dan sisi. Hanya terdapat ukuran lebar dan panjang tanpa tinggi. Anda hanya dapat melihatnya dari satu arah.
Beda halnya dengan tiga dimensi. Sudjana (2011) menjelaskan, media tiga dimensi adalah suatu alat peraga yang mempunyai panjang, lebar, serta tinggi dan dapat dilihat dari sudut pandang mana saja.
Kali ini, Katadata.co.id akan menjelaskan tentang beberapa contoh karya seni rupa tiga dimensi. Berikut ini adalah pembahasannya.
1. Ukiran Kayu
Ukiran kayu Jepara adalah contoh dari karya seni rupa tiga dimensi. Namun di Indonesia, terdapat banyak daerah yang memiliki khas ukiran kayu. Hal tersebut tak terlepas dari sejarah yang cukup panjang.
Diketahui bahwa ukiran di Indonesia sudah ada sejak 1450 SM.
Selain mengukir di atas kayu, orang zaman dahulu membuat ukiran di tanah liat, kayu,batu, dan lain-lain. Kala itu, motif ukiran sangat dipengaruhi oleh simbol kepercayaan yang juga digunakan untuk ritual.
Hingga sekarang, ukiran kayu sudah berkembang. Adapun motif yang terkenal dengan corak ukirannya adalah Pekalongan, Bali, Pajajaran, Majapahit, Mataram, Jepara, Madura, Cirebon, Yogyakarta, Surakarta, dan masih banyak lagi.
Secara umum, ukiran memiliki beberapa jenis. Di antaranya adalah ukiran tebuk tembus, berasal dari satu atau beberapa keping papan dan dibentuk menggunakan gergaji menggerigi agar bercorak bunga; ukiran bunga timbul, terdapat bunga ukir yang disilatkan dan tidak silat; ukiran arca, biasanya terdapat di senjata seperti keris; larik, berbentuk bulat dengan susunan gelang dan genting; ukiran kayu hanyut, diukir menyerupai ikan, burung, dan lain-lain.
2. Topeng
Topeng adalah replika wajah yang dibentuk sedemikian agar terlihat halus dan menarik. Topeng biasanya dibuat untuk menjadi properti sebuah pertunjukkan. Pada zaman dahulu, topeng dibentuk menyerupai paras tokoh atau sosok tertentu.
Melansir Cakrawala Pendidikan Nomor 1 oleh Martono (1994), topeng awalnya digunakan sebagai penggambaran roh nenek moyang yang dianggap mempunyai kekuatan gaib, lambang kekuatan, kesuburan, keselamatan, bekal kubur, upacara kematian, dan upacara syamanisme.
Selain itu, topeng juga turut berkembang di pulau Jawa. Zaman dahulu, topeng digunakan sebagai penggambaran karakter seorang tokoh dari cerita rakyat dan binatang. Topeng juga biasa dipakai sebagai pelengkap busana pertunjukan tari atau dakwah agama.
Sedangkan di zaman sekarang, topeng lebih menekankan nilai artistiknya sebagai karya seni. Di samping itu, topeng juga masih sering digunakan untuk menari.
3. Guci
Contoh karya dekoratif ini adalah guci yang merupakan salah satu karya seni yang terbuat dari keramik. Biasanya guci digunakan sebagai pajangan. Selain itu, guci juga bisa diperuntukkan sebagai tempat menampung air dan menyimpan barang. Namun seiring perkembangan zaman, guci dianggap sebagai barang antik dan banyak dikoleksi oleh sejumlah orang.
Pada awal ditemukan, guci terbuat dari tanah kotor yang ditempa hingga terbentuk dan bisa digunakan. Terbukti hingga sekarang, guci diolah dengan bahan dan metode mutakhir dan memiliki nilai jual yang tinggi.
Tak lupa juga nilai seni yang biasanya terlihat dari bentuk hingga corak di permukaannya. Selain itu, guci bisa ditemukan dalam berbagai ukuran.
4. Perhiasan
Seperti namanya, perhiasan sengaja dibuat sebagai hiasan. Tidak lain untuk menghias diri. Perhiasan dibuat semenarik mungkin agar yang memakainya terlihat menawan.
Seiring berkembangnya zaman, perhiasan memiliki nilai jual yang tinggi. Di antaranya yang terbuat dari logam mulia, yakni emas, perak dan platinum. Beberapa juga ditambah dengan sentuhan bebatuan indah seperti berlian dan safir.
Termasuk ke dalam fashion, perhiasan juga berkembang dari segi desain. Setiap tahunnya, kita bisa menemukan tren model perhiasan yang terus berubah.
5. Keramik
Secara harfiah, keramik diambil dari bahasa Yunani, yaitu keramos. Artinya adalah periuk atau belanga yang dibuat dari tanah liat yang dibakar.
Sumitro, dkk (1984) dalam bukunya berjudul Teknologi Keramik di Indonesia Pertumbuhan dan Perkembangannya menerangkan bahwa keramik adalah produk yang terbuat dari bahan galian anorganik non – logam yang telah mengalami proses panas yang tinggi. Bahan jadinya mempunyai struktur kristalin dan non – kristalin atau campuran dari padanya.
Sementara itu, McLaren dalam Encyclopedia Americana (1996) menjelaskan bahwa keramik adalah suatu istilah yang sejak semula diterapkan pada karya yang terbuat dari tanah liat alami dan telah melalui perlakuan pemanasan pada suhu tinggi.
Lebih lanjut, Astuti Ambar melalui bukunya Keramik Bahan Cara Pengerjaan Glasir (1997) mendefinisikan keramik sebagai semua barang atau bahan yang dibuat dari bahan-bahan tanah atau batuan silikat dan yang proses pembuatannya melalui pembakaran pada suhu tinggi.
Hingga sekarang, keramik banyak digunakan untuk membuat benda tertentu. Contohnya adalah lantai, meja, guci, vas bunga, dan lain-lain.
Demikian pembahasan tentang contoh karya seni tiga dimensi. Mulai cari ukiran kayu hingga keramik, semuanya memiliki nilai seni yang tinggi. Beberapa di antaranya juga termasuk ke dalam seni terapan dan bisa digunakan.