Menilik 2 Ceramah tentang Malam Lailatul Qadar sebagai Referensi

Freepik
Ilustrasi, Masjid Hagia Sophia.
Editor: Agung
4/4/2023, 12.52 WIB

Malam Lailatul Qadar merupakan salah satu momen yang ditunggu-tunggu umat Muslim saat bulan Ramadhan. Pasalnya, malam ini dipercaya merupakan waktu ketika malaikat turun ke bumi dengan tugas memberi kedamaian, berkah, dan bimbingan hingga fajar menjelang.

Selain itu, malam Lailatul Qadar juga diyakini oleh ulama sebagai malam ketika Al-Qur'an pertama kali diturunkan kepada Rasulullah SAW melalui perantara Malaikat Jibril.

Karena keutamaan dan keistimewaannya, maka tidak heran jika sebagian besar umat Muslim merayakanya dengan beribadah dan berdoa, serta melakukan itikaf di masjid. Tidak hanya itu, malam istimewa ini bahkan juga kerap kali dijadikan materi ceramah yang disampaikan pada kegiatan Ramadhan,  seperti buka puasa bersama atau shalat tarawih.

Bila ingin membuat ceramah dengan topik ini, simak 2 contohnya berikut ini.

Ceramah tentang Malam Lailatul Qadar

Berikut ini 2 contoh ceramah yang membahas tentang malam lailatul qadar sebagai referensi.

Contoh Ceramah 1: Kemuliaan Malam Lailatul Qadar

Oleh: A.U. Kharsman dalam buku Ramadhan Bertabur Berkah (2013:229).

Ceramah tentang Malam Lailatul Qadar (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.)

Hadirin yang dirahmati Allah SWT,

Lailatul qadar merupakan malam yang penuh dengan kemuliaan. Pada waktu tersebut, takdir seluruh makhluk ditulis hingga satu tahun ke depan. Meskipun demikian, tulisan takdir tersebut tidak berbeda dengan tulisan takdir yang berada di lauhul mahfudz.

Ada banyak kemuliaan yang dimiliki oleh malam lailatul qadar. Adapun kemuliaan tersebut yaitu,

  • Waktu turunnya Al Quran pertama kali

Lailatul qadar merupakan waktu yang istimewa karena menjadi saksi momen turunnya al-qur’an untuk pertama kalinya. Hal ini sesuai dengan salah satu ayat dalam al-qur’an:

Innaa andzalnaahu fii lailatil qodr

Artinya: “Sesungguhnya kami menurunkannya (al-qur’an) pada malam lailatul qadar.” (QS. Al-Qadr: 1).

  • Lebih baik dari seribu bulan

Ibnu Majah meriwayatkan, “Di dalamnya terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barang siapa yang terhalang darinya, maka sungguh telah terhalangi kebaikan seluruhnya.” (HR. Ibnu Majah, Ahmad).

Dari hadist tersebut, kita dapat mengetahui bahwa ketika malam lailatul qadar tiba, kita dianjurkan untuk memperbanyak ibadah. Sebab, waktu tersebut adalah waktu yang lebih baik dari seribu bulan. Sehingga, pahala yang kita dapatkan akan besar nilainya.

  • Keselamatan yang Selalu Menyertai

Allah berfirman dalam ayatnya bahwa keselamatan akan selalu menyertai. Seperti halnya yang tertuang dalam Surat al-qadr:

Salamun hiya hatta mathla'il fajr

Artinya: “Keselamatan pada malam itu hingga terbitnya fajar.” (QS. Al-Qadr: 5).

Menyambut Lailatul Qadar, umat muslim dianjurkan untuk melakukan amalan-amalan seperti:

  • Itikaf atau berdiam diri di dalam masjid dengan memperbanyak beribadah kepada Allah SWT, tadarusan membaca Alquran.

Sebagaimana dijelaskan dalam hadist Aisyah ra menyebut bahwa,

“Rasulullah SAW melakukan i'tikaf pada sepuluh hari-hari akhir bulan Ramadhan sampai beliau meninggal dunia” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dengan mengerjakan I'tikaf, maka umat muslim juga turut mengamalkan ibadah sunnah yang dapat mendatangkan pahala.

  • Menegakkan Sholat Malam

Rasulullah SAW bersabda,

“Barangsiapa mengerjakan sholat (sunnah di malam hari) bulan Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala (Allah), niscaya dosa-dosanya yang terdahulu diampuni’.” (HR. Bukhari dan Muslim).

  • Memperbanyak dzikir yang bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun.

Memperbanyak dzikir dan mengingat Allah sangat dianjurkan di 10 malam terakhir bulan Ramadhan.

  • Memperbanyak istighfar dan sholawat nabi, salah satu bacaan yang paling sering dan mudah diamalkan di sela-sela kesibukan.

Sholawat Nabi Muhammad dapat dipahami dengan membaca artinya dan juga meremasnya saat setiap mengamalkannya.

Mudah-mudahan kita dapat bertemu dengan malam yang istimewa tersebut. Amiin.

Contoh Ceramah 2

Ceramah tentang Malam Lailatul Qadar (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra.)

Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Salam sejahtera bagi kita semua umat Islam yang senantiasa bertakwa, menjauhi larangan Allah Swt. dan menjalankan perintah-Nya seperti berpuasa pada Ramadhan di tahun ini, kita senantiasa senang menjalankan perintah Allah Swt.

Puji syukur kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan banyak kenikmatan kepada kita sekalian sehingga pada malam ini, di acara yang mulia ini kita masih bisa berkumpul pada majelis yang Insyaallah diridhoi oleh Allah Swt. dan oleh sebab itu kita harus banyak bersyukur dengan apa yang kita dapatkan khususnya di bulan Ramadhan yang kita cintai ini, kapan lagi kesempatan yang akan kita dapatkan selain di bulan yang penuh dengan kemuliaan ini.

Shalawat serta salam marilah kita limpahkan pada junjungan nabi besar kita Muhammad saw. yang telah banyak memberikan pelajaran bagi kita semua untuk senantiasa bertakwa dan mengenal Allah Swt., untuk itu kita semua perbanyak mengucapkan selawat kepada nabi kita Muhammad saw., kepada keluarganya, sahabatnya, dan pengikutnya dan kepada kita sekalian hingga mendapatkan syafaat (pertolongan) pada hari kiamat nanti.

Saudaraku yang sangat saya cintai,

Tahukah Anda mengenai bagaimanakah rasanya kita berpuasa selama ini, bagaimanakah rasanya menahan diri dari lapar, haus, dan menahan nafsu di bulan ini, semua merupakan sebuah proses untuk mencapai ketakwaan kita kepada Allah Swt., dan barang siapa kita mampu melaluinya maka kita termasuk orang-orang yang mendapatkan kemenangan. Di bulan suci ini banyak terdapat rahasia-rahasia Allah Swt. dan banyak sekali keberkahan yang kita dapatkan karena hanya di bulan ini kita bisa menjadi hamba yang benar-benar melalui proses yang sangat berat, maka itu kita perlu menjalaninya dengan penuh kesabaran serta keimanan.

Rahasia-rahasia Allah Swt. di bulan ini adalah malam Lailatul Qadar, apakah yang dinamakan Lailatul Qadar, dalam Q.S Al- Qadr: 1-5.

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ * وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ * لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ * تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ * سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ *

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan (Lailatul Qadr). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan (Lailatul Qadar) itu? Malam kemuliaan itu (Lailatul Qadar) lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Rabbnya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar." (Al-Qadr: 1-5)

Sudah jelas dalam QS. Al-Qadr di atas bahwasanya malam Lailatul Qadar merupakan malam yang penuh dengan kemuliaan, malam lebih baik dari seribu bulan, nah untuk itu bagaimanakah agar kita mendapatkan malam seribu bulan tersebut, menurut para ulama datangnya Lailatul Qadar adalah pada hari ganjil pada bulan Ramadhan. Untuk mendapatkan kemuliaan pada malam tersebut hendaknya kita berzikir, shalat sunnah, dan sebagainya. Marilah malam Lailatul Qodar ini kita cari dan dijadikan sebuah perlombaan untuk mendapatkan malam tersebut.

Dari Abu Hurairah, dari nabi shallallahu alaihi wasallam, beliau bersabda:

مَنْ قَامَ لَيْلَةَالْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

"Barang siapa melaksanakan salat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari no. 1901).

Rasulullah saw. ketika malam Lailatul Qadar mengencangkan tali sarungnya (melakukan ibadah) dan membangunkan istri-istrinya karena malam Lailatul Qadar adalah malam yang sangat mulia sampai pada terbit fajar. Sekian kultum mengenai malam Lailatul Qadar dari saya, kurang lebihnya mohon maaf yang sebesar-besarnya, akhirulkalam saya haturkan terima kasih atas waktunya.

Wassalamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.