IDI Borong Bagikan Informasi untuk Cegah Penyakit Kanker Serviks

pexels.com
Ilustrasi sakit kanker serviks
12/12/2024, 14.00 WIB

Menurut informasi dari idiborong.org, salah satu penyakit yang berbahaya bagi wanita adalah kanker serviks. Kanker serviks menempati urutan kedua tertinggi dari total kasus kanker di Indonesia dengan jumlah 36.633 kasus atau 9,2 persen. 

Penyakit kanker serviks dapat berpotensi fatal dan membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat.

Menurut Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Borong kanker serviks merupakan penyakit yang terjadi ketika sel-sel di leher rahim (serviks) tumbuh secara tidak normal dan membentuk tumor ganas. 

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Borong dr. Maria Sinta berbagai program yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dan edukasi bagi masyarakat di Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur. 

Salah satu program baru-baru ini adalah edukasi pencegahan penyakit kanker serviks dan layanan kesehatan gratis. Di bawah kepemimpinannya, IDI Borong terus berkomitmen untuk membantu kesehatan, terutama mereka yang tinggal di daerah terpencil.

IDI Borong merangkum informasi terkait penyebab seseorang mengidap penyakit kanker serviks dan rekomendasi obat yang dapat diberikan.

Penyebab Kanker Serviks

Dilansir dari laman https://idiborong.org, kanker serviks adalah jenis kanker yang berkembang di leher rahim dan sebagian besar disebabkan oleh infeksi virus human papillomavirus (HPV). Berikut adalah penyebab utama terjadinya kanker serviks meliputi:

Adanya infeksi Human Papillomavirus (HPV)

Infeksi HPV adalah kelompok virus yang dapat menyebar melalui hubungan seksual dan dapat menyebabkan perubahan sel di leher rahim yang berpotensi berkembang menjadi kanker. Infeksi HPV tipe 16 dan 18 bertanggung jawab atas lebih dari 99 persen kasus kanker serviks.

Gaya hidup yang tidak sehat

Beberapa wanita hidup dengan cara yang tidak sehat. Kebiasaan tertentu, seperti merokok, meningkatkan risiko terkena kanker serviks. Rokok mengandung zat kimia yang dapat merusak sel-sel leher rahim dan mempengaruhi sistem kekebalan tubuh. 

Risiko terkena kanker serviks meningkat jika Anda tidak mengonsumsi banyak sayur dan buah.

Sistem kekebalan tubuh yang lemah dan perilaku seksual

Wanita dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS, lebih rentan terhadap infeksi HPV dan kanker serviks. Memulai hubungan seksual pada usia muda dan memiliki banyak pasangan seksual juga dapat meningkatkan risiko terpapar HPV.

Penggunaan pil KB jangka panjang

Faktor terakhir yang mungkin bisa menjadi pemicu kanker serviks adalah penggunaan alat kontrasepsi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara penggunaan pil KB jangka panjang dan risiko terjadinya kanker serviks.

Rekomendasi Obat untuk Pengidap Kanker Serviks

IDI Cabarang Borong menjelaskan bahwa pengobatan kanker serviks melibatkan berbagai jenis obat yang digunakan tergantung pada stadium kanker dan kondisi kesehatan pasien. Berikut adalah beberapa obat yang direkomendasikan untuk pengidap kanker serviks meliputi:

Cisplatin

Salah satu kemoterapi yang paling umum digunakan untuk pengobatan kanker serviks adalah obat ini. Cisplatin menghentikan perkembangan dan penyebaran sel kanker. Infus dimasukkan ke dalam pembuluh darah untuk diberikan.

Carboplatin

Carboplatin, obat kemoterapi yang sering diberikan bersamaan dengan terapi radiasi dan diberikan melalui infus, memiliki kemampuan untuk menghambat dan mematikan sel kanker dan membutuhkan penanganan langsung dari dokter.

Fluorouracil

Fluorouracil adalah obat keras yang hanya dapat diresepkan langsung oleh dokter. Selama tiga hingga empat hari, orang dewasa harus mengonsumsi 12 mg per kg berat badan setiap hari (dalam batas harian 0,8 hingga 1 g).

Untuk mengobati kanker serviks, pendekatan multidisipliner seperti kemoterapi, imunoterapi, dan terapi yang ditargetkan diperlukan. Obat harus dipilih sesuai dengan kondisi pasien dan stadium penyakitnya. Untuk mendapatkan pengobatan yang tepat, selalu konsultasikan dengan dokter.