Kenali Penyebab Asam Urat di Lutut, PAFI Berikan Informasi Pengobatan
Berbicara tentang gangguan kesehatan, salah satunya yang mungkin sering dialami oleh orang dewasa adalah asam urat di bagian lutut. Gejala umum asam urat di lutut seperti merasakan nyeri hebat, pembengkakan, kemerahan, kehangatan atau sensasi terbakar pada sendi yang terkena. Umumnya asam urat terjadi pada pria berusia 30-50 tahun. Prevalensi penyakit asam urat di Indonesia berkisar 32-68 persen, dengan perkiraan terjadi pada 840 dari setiap 100.000 orang.
Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI), dengan alamat website https://pafitigaraksa.org, adalah salah satu organisasi kesehatan terbesar di Indonesia, yang sangat peduli dengan kesehatan masyarakat. PAFI berkomitmen untuk selalu menjalin kerja sama dengan berbagai pihak dalam meningkatkan kualitas layanan farmasi.
Organisasi kesehatan PAFI aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai penyebab asam urat di bagian lutut, serta rekomendasi obat yang bisa dikonsumsi bagi penderitanya.
Apa saja faktor penyebab terjadinya asam urat di lutut?
Asam urat di bagian lutut dapat menyebabkan gejala yang khas, meskipun tidak semua sakit lutut disebabkan oleh asam urat. Asam urat di lutut dapat terjadi karena penumpukan kristal asam urat di sendi, yang biasanya disebabkan oleh kadar asam urat yang tinggi dalam darah. Asam urat di bagian lutut dapat menyebabkan kekakuan sendi sehingga sulit dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Berikut adalah beberapa faktor penyebab terjadinya asam urat di lutut yang perlu diperhatikan meliputi:
1. Adanya kadar asam urat tinggi
Kadar asam urat yang tinggi dalam darah, atau hiperurisemia, merupakan penyebab utama asam urat di bagian lutut. Ketika tubuh tidak dapat mengeluarkan asam urat secara efektif melalui ginjal, atau ketika produksi asam urat terlalu banyak, maka asam urat dapat menumpuk dan membentuk kristal di sendi, termasuk lutut.
2. Mengonsumsi makanan tinggi purin
Sebagian masyarakat Indonesia tidak sadar terhadap konsumsi makanan setiap harinya. Makanan yang tinggi purin dapat meningkatkan produksi asam urat dalam tubuh. Beberapa contoh makanan yang perlu dihindari atau dikonsumsi dalam jumlah moderat seperti daging sapi dan kambing. Beberapa jenis seafood seperti udang, kerang dan ikan tertentu. Kemudian hindari juga untuk mengonsumsi makanan jeroan dalam jumlah yang banyak.
3. Minuman beralkohol atau tinggi fruktosa
Minuman beralkohol, terutama bir, dapat meningkatkan produksi asam urat. Selain itu, minuman manis yang mengandung gula fruktosa tinggi juga dapat memperburuk kondisi ini. Minuman manis ini termasuk soda dan jus buah yang tidak alami.
4. Adanya penurunan fungsi ginjal
Ginjal berperan penting dalam membuang asam urat dari tubuh. Jika ginjal tidak berfungsi dengan baik, asam urat dapat menumpuk dan menyebabkan gejala asam urat. Penyakit ginjal kronis atau kondisi lain yang mempengaruhi fungsi ginjal dapat meningkatkan risiko asam urat.
5. Faktor genetik dan kondisi medis lainnya
Riwayat keluarga dengan asam urat dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi ini. Selain itu, kondisi kesehatan lain seperti berat badan berlebih (obesitas), tekanan darah tinggi (hipertensi), dan diabetes juga dapat memperburuk gejala asam urat. Penting untuk rutin cek kesehatan setiap bulannya untuk mengetahui gejala suatu penyakit apabila Anda mengalami keadaan sulit beraktivitas.
Apa saja obat yang tepat untuk mengobati asam urat di lutut?
PAFI telah melakukan penelitian lanjut mengenai penyebab asam urat di bagian lutut. Berikut adalah beberapa jenis obat yang umum digunakan untuk mengurangi gejala asam urat di lutut serta membantu mengelola kondisi tersebut meliputi:
1. Colchicine
Colchicine adalah obat yang efektif untuk meredakan nyeri akibat serangan asam urat. Obat ini bekerja dengan menghambat migrasi sel darah putih ke area peradangan, sehingga mengurangi peradangan dan nyeri pada sendi. Namun, colchicine termasuk obat keras sehingga memerlukan resep dari apoteker.
2. Allopurinol
Allopurinol adalah obat yang digunakan untuk mengurangi produksi asam urat dalam tubuh. Obat ini membantu mencegah serangan asam urat berulang dan biasanya diresepkan untuk pengobatan jangka panjang.
3. Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID)
NSAID seperti meloxicam dan piroxicam dapat membantu mengurangi peradangan dan nyeri pada sendi yang disebabkan oleh asam urat. Namun, penggunaan NSAID diresepkan oleh apoteker karena dapat memiliki efek samping pada lambung dan ginjal.
4. Kortikosteroid
Kortikosteroid dapat digunakan untuk mengurangi peradangan yang parah pada sendi, terutama jika serangan asam urat sangat berat.
Selain obat-obatan di atas, pengobatan asam urat juga melibatkan perubahan gaya hidup, seperti menghindari makanan tinggi purin, minum banyak air putih, serta berolahraga secara teratur untuk membantu mengontrol gejala. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan apoteker agar mendapatkan dosis obat yang sesuai kebutuhan.
Dapatkan informasi kesehatan serta layanan farmasi gratis dengan mengunjungi pafitigaraksa.org melalui smartphone Anda.