Kawula17 kembali menegaskan komitmennya melalui salah satu program utamanya, yaitu Kawula17 Goes to School yang dalam setahun terakhir menjangkau 17 kota di seluruh Indonesia.
Program Manager Kwula17 Maria Angelica mengatakan, pihaknya melihat bagaimana keberanian dan kepedulian orang muda tumbuh ketika diberikan ruang yang aman dan setara untuk menyuarakan pandangannya.
“Kami ingin percakapan tentang masa depan lingkungan dan demokrasi terus hidup dalam keseharian di sekolah, di rumah, dan di komunitas mereka,” ujarnya melalui keterangan resmi, Senin (15/12).
Ada Kawula17 Goes to School yang menjadi program flagship Kawula17 yang dirancang untuk mendorong orang muda berpikir kritis dan berdiskusi secara mendalam melalui aktivitas yang interaktif.
Tahun ini, program tersebut hadir di 17 kota, melibatkan hampir 2.000 pelajar SMA/SMK sederajat dari ujung barat hingga timur Indonesia. Pelaksanaan program Kawula17 Goes to School di berbagai kota merupakan kolaborasi Kawula17 bersama organisasi lokal seperti AIESEC Indonesia, Ruang Belajar Aqil, dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah.
Fokus program pada 2025 adalah peningkatan kesadaran dan keterlibatan pelajar terhadap isu lingkungan di sekitar mereka. Di beberapa kota, peserta menyoroti masalah sampah, kualitas udara, dan alih fungsi ruang hijau.
Di Jakarta selaku kota penutup rangkaian kegiatan, sebanyak 170 pelajar dari berbagai SMA/SMK sederajat di Jakarta menyuarakan aspirasi kritis mereka terkait transportasi publik, cuaca ekstrem, dan masalah ketahanan pangan di Jakarta.
Temuan dan keresahan pelajar peserta Kawula17 Goes to School sejalan dengan hasil National Benchmark Survey Kawula17 pada semester I 2025. Temuan survei menunjukkan bahwa 59% orang muda di Indonesia merasa (sangat) tertarik untuk ikut terlibat dalam isu lingkungan, terutama mereka yang tinggal di wilayah perkotaan (63%).
Di sisi lain, National Benchmark Survey Semester I 2025, juga menemukan bahwa salah satu hambatan utama partisipasi orang muda adalah rasa takut untuk berpartisipasi (50%). Melalui Kawula17 Goes to School, Kawula17 menyediakan ruang aman dan suportif bagi orang muda, secara khusus pelajar SMA/SMK sederajat, untuk menyampaikan pandangan kritis mereka tanpa tekanan.
Festival Rumah Kaca, Wadah Aktivisme Lingkungan Orang Muda
Semangat kritis yang muncul dalam perjalanan Kawula17 dan Kawula17 Goes to School menjadi landasan lahirnya Festival Rumah Kaca, sebuah festival yang dirancang sebagai ruang partisipatif bagi orang muda untuk memperkuat kesadaran, memperluas keterlibatan, dan menggerakkan aksi kolektif terkait isu lingkungan, khususnya krisis iklim.
Di dalam festival ini, Rumah Ide menjadi salah satu ruang utama yang menampung aspirasi, gagasan, serta keresahan orang muda. Selain membuka ruang diskusi, Rumah Ide juga menampilkan kilas balik perjalanan Kawula17 selama setahun menjalankan Kawula17 Goes to School di 17 kota.
“Ketika orang muda memiliki ruang untuk memimpin percakapan, mereka bukan hanya peserta, tetapi penggerak perubahan,” tutur Angelica.
Kawula17 adalah organisasi independen, nirlaba, dan nirpartisan yang berfokus pada peningkatan partisipasi bermakna orang muda dalam demokrasi di Indonesia. Melalui berbagai program seperti aplikasi saran pemilihan, riset, dan edukasi melalui Kawula17 Goes to School, Kawula17 mendorong kesadaran kritis dan keterlibatan orang muda pada isu-isu lingkungan, hak asasi manusia, gender, dan antikorupsi.