Ibadah puasa di bulan Ramadan merupakan salah satu kewajiban umat Muslim di seluruh dunia. Namun bagi penderita diabetes, diperlukan persiapan agar tidak ada komplikasi yang membahayakan kesehatan akibat proses metabolisme yang terganggu.
Diabetes adalah penyakit kronis berupa tingginya kadar gula darah dalam tubuh. Kondisi tersebut membuat penderita diabetes perlu menjaga kadar gula darah dalam tubuh dengan memperhatikan pola makan serta asupan nutrisinya sebaik mungkin, bahkan saat berpuasa.
Tips Puasa bagi Penderita Diabetes
Mengutip laman Alodokter.com, perubahan pola makan selama puasa Ramadan menjadi tantangan tersendiri bagi penderita diabetes. Pasalnya, mereka harus tetap menjaga kadar gula darah dalam tubuh.
Untuk memastikan kadar gula darah tetap terjaga, terdapat beberapa tips puasa bagi penderita diabetes yang dianjurkan seperti berikut ini.
1. Jangan melewatkan makan sahur
Makan sahur yang dilakukan saat dini hari sering terlewat. Bagi penderita diabetes, waktu makan sahur tidak boleh dilewatkan agar cadangan energi selama berpuasa cukup dan tidak terjadi hipoglikemia.
2. Tetap makan tiga kali sehari
Sarapan bisa diganti dengan makan sahur, makan siang diganti dengan makan saat buka puasa, dan makan malam dilakukan setelah sholat Tarawih. Saat makan sahur, dianjurkan mendekati waktu Imsak atau waktu Subuh.
Sedangkan saat berbuka, dianjurkan sesegera mungkin. Hal ini dilakukan agar kadar gula darah tidak turun terlalu lama.
3. Hindari makan berlebihan saat sahur dan berbuka puasa
Mengatur porsi makan sangat penting untuk mengontrol kadar gula darah dan berat badan. Meski tubuh lapar, disarankan untuk tidak makan terlalu banyak saat buka puasa. Awali dengan takjil, lalu konsumsi makanan bergizi seimbang dalam porsi secukupnya.
4. Konsumsi makanan yang mengandung banyak serat
Makanan berserat memberikan rasa kenyang lebih lama. Makanan berserat, seperti nasi merah, gandum, sayur, dan buah, dianjurkan untuk dikonsumsi lebih banyak saat makan sahur.
5. Hindari gorengan dan makanan yang terlalu manis
Mengonsumsi gorengan menyebabkan penimbunan lemak dalam tubuh. Hal itu secara tidak langsung akan meningkatkan kadar gula darah.
Selain itu, penderita diabetes juga disarankan untuk tidak mengonsumsi makanan yang terlalu manis untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.
6. Minum air putih yang cukup
Kecukupan cairan penting untuk mencegah dehidrasi. Konsumsi air putih lebih dianjurkan, ketimbang minuman manis atau minuman yang mengandung kafein, seperti kopi dan teh.
Minuman berkafein menyebabkan lebih sering buang air kecil, sehingga memicu dehidrasi. Hal ini penting untuk menghindari hipoglikemia ataupun hiperglikemia.
Jika kadar gula darah Anda kurang dari 70 mg/dl atau lebih dari 300 mg/dl, dianjurkan untuk membatalkan puasa.
7. Rutin berolahraga
Berolahraga saat puasa baik untuk menjaga kebugaran, asalkan tidak berlebihan. Bagi penderita diabetes, aktivitas fisik yang berlebihan dapat menyebabkan hipoglikemia.
Shalat Tarawih yang dilakukan setelah berbuka puasa bisa dijadikan sebagai salah satu bentuk olahraga sekaligus ibadah.
8. Konsumsi obat sesuai petunjuk dokter
Selama menjalani ibadah puasa, penderita diabetes perlu tetap mengonsumsi obat yang diberikan oleh dokter. Bila perlu, dokter akan mengatur ulang jadwal konsumsi obat agar sesuai dengan jadwal makan selama bulan puasa.
9. Tetap periksa gula darah selama berpuasa
Hal paling berbahaya yang bisa terjadi pada Anda saat berpuasa adalah gula darah rendah (hipoglikemika), gula darah tinggi (hiperglikemia) dan dehidrasi. Pastikan Anda memperhatikan tanda-tanda ini, yang dapat mencakup penglihatan kabur, detak jantung tidak teratur, pusing atau pingsan, dan kebingungan.
Dengan memonitor kadar gula selama berpuasa, Anda bisa mengetahui tingkat gula darah Anda dan segera melakukan penanganan sebelum menimbulkan komplikasi serius.