Idul Fitri merupakan Hari Raya bagi seluruh umat Islam di dunia. Perayaan tersebut jatuh pada tanggal 1 Syawal. Tepatnya satu hari setelah bulan Ramadhan.
Ketika satu bulan sebelumnya umat Islam diperintahkan untuk berpuasa setiap hari, Idul Fitri menjadi perayaan bahwa manusia dilahirkan menjadi seseorang yang kembali suci. Maka dari itu, Ramadhan merupakan masa-masa yang sakral bagi seorang Muslim.
Pada Hari Raya Idul Fitri, terdapat sholat sunnah yang dilaksanakan di pagi hari. Tepatnya satu dua jam setelah sholat subuh dan dilakukan secara berjamaah.
Meski bersifat sunnah, sholat ied sebaiknya jangan dilewatkan. Pasalnya, hanya dilaksanakan satu tahun sekali.
Tata cara sholatnya cenderung berbeda dengan sholat wajib biasa. Termasuk jumlah takbir dan niatnya.
Terkait denga itu, kali ini Katadata.co.id akan membahas tentang niat sholat ied Hari Raya Idul Fitri, tata cara, serta anjuran yang bisa diamalkan. Berikut pembahasannya.
Niat Sholat Ied
أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَــالَى
Ushallî sunnatan li ‘îdil fithri rak’ataini ma’mûman (jika jadi imam pakai “imaman”) lillâhi ta’âlâ
Artinya: “Aku berniat sholat sunnah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”
Itulah niat sholat ied Idul Fitri yang patut dihafalkan. Setelahnya, makmum melakukan sholat sebagaimana yang dipimpin oleh Imam.
Tata Cara Sholat Ied
1. Takbir sebanyak tujuh kali
2. Di antara takbir-takbir, dianjurkan untuk memuji dan menyanjung Allah dengan lafadz berikut:
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ . اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي
“Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar. Allahummaghfirlii war hamnii (Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya, tidak ada sesembahan yang benar untuk disembah selain Allah. Ya Allah, ampunilah aku dan rahmatilah aku).” Namun ingat sekali lagi, bacaannya tidak dibatasi dengan bacaan ini saja. Boleh juga membaca bacaan lainnya asalkan di dalamnya berisi pujian pada Allah Ta’ala.
3. Membaca Al Fatihah yang dilanjutkan dengan surat Al Quran lainnya. Sesuai dengan anjuran dari Rasulullah, diutamakan membaca surat Qaaf di rakaat pertama. lalu, surat Al Qomar pada rakaat kedua.
Selain itu, juga dianjurkan untuk membaca surat Al A’laa di rakaat pertama. Setelahnya, dilanjutkan dengan Ghasiyah pada rakaat berikutnya. Ketentuan ini dianjurkan untuk diterapkan apabila Idul Fitri jatuh pada hari jumat. Sebagaimana riwayat dari An Nu’man bin Basyir berikut ini:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقْرَأُ فِى الْعِيدَيْنِ وَفِى الْجُمُعَةِ بِ (سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الأَعْلَى) وَ (هَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ الْغَاشِيَةِ) قَالَ وَإِذَا اجْتَمَعَ الْعِيدُ وَالْجُمُعَةُ فِى يَوْمٍ وَاحِدٍ يَقْرَأُ بِهِمَا أَيْضًا فِى الصَّلاَتَيْنِ.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca dalam sholat ‘ied maupun sholat Jumat “Sabbihisma robbikal a’la” (surat Al A’laa)dan “Hal ataka haditsul ghosiyah” (surat Al Ghasiyah).”
4. Ruku’
5. I’tidal
6. Sujud, dilanjutkan dengan tata cara sholat biasa
7. Bertakbir ketika bangkit di rakaat kedua
8. Melakukan takbir sebanyak lima kali
9. Membaca surat Al Fatihah dan surat Al Quran lainnya
10. Mengerjakan gerak sholat seperti biasa hingga salam.
Anjuran Sholat Idul Fitri
Mengenai anjurannya, terdapat beberapa riwayat yang membahas tentang sebelum berangkat sholat. Berikut pembahasannya.
1. Mandi
Anjuran yang pertama yaitu sebelum berangkat sholat ied, Rasulullah SAW di zaman dahulu biasa mandi sebelum melaksanakan sholat idul fitri. Sebagaimana yang diriwayatkan Ibnu Qayyim yang dirangkum melalui Rumaysho berikut ini:
“Terdapat riwayat yang shahih yang menceritakan bahwa Ibnu ‘Umar yang dikenal sangat mencontoh ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mandi pada hari ‘ied sebelum berangkat sholat.”
2. Berhias
Ibnu Qayyim juga menjelaskan bahwa Rasulullah SAW kerap berhias yang mengenakan pakaian terbaiknya ketika berangkat sholat ied. Tidak hanya idul fitri, hal serupa juga diterapkan saat idul adha.
3. Makan
Sebelum berangkat sholat Ied, dianjurkan untuk makan terlebih dahulu. sebagaimana riwayat Abdullah bin Buraidah dari Ayahnya:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لاَ يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ وَلاَ يَأْكُلُ يَوْمَ الأَضْحَى حَتَّى يَرْجِعَ فَيَأْكُلَ مِنْ أُضْحِيَّتِهِ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat sholat ‘ied pada hari Idul Fitri dan beliau makan terlebih dahulu. Sedangkan pada hari Idul Adha, beliau tidak makan lebih dulu kecuali setelah pulang dari sholat ‘ied baru beliau menyantap hasil qurbannya.”
4. Membaca Takbir
Berdasarkan suatu riwayat, ketika menuju tempat sholat ied dianjurkan untuk senantiasa membaca takbir.
كَانَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْرُجُ يَوْمَ الفِطْرِ فَيُكَبِّر حَتَّى يَأْتِيَ المُصَلَّى وَحَتَّى يَقْضِيَ الصَّلاَةَ فَإِذَا قَضَى الصَّلاَةَ ؛ قَطَعَ التَّكْبِيْر
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa keluar hendak sholat pada hari raya ‘Idul Fitri, lantas beliau bertakbir sampai di lapangan dan sampai sholat hendak dilaksanakan. Ketika sholat hendak dilaksanakan, beliau berhenti dari bertakbir.”
Itulah penjelasan mengenai niat sholat ied Idul Fitri serta tata caranya. Agar lebih afdol, Anda juga bisa menerapkan anjuran-anjuran di atas.