Puasa Muharram Berapa Hari? Ini Penjelasannya

iStock
Ilustrasi, puasa muharram berapa hari.
Editor: Agung
20/7/2023, 13.33 WIB

Bulan Muharram merupakan salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT. Oleh karena itu, umat Muslim dianjurkan untuk melakukan berbagai amalan.

Salah satunya yaitu melaksanakan ibadah puasa Muharram. Adapun urutan dalam melaksanakan puasa ini yaitu diawali dengan puasa Tausa dan diikuti oleh puasa Asyura dan puasa Ayyamul Bidh

Di artikel ini, akan dipaparkan beberapa hal terkait puasa Muharram termasuk berapa hari pelaksanaan ibadah ini. Berikut di bawah ini informasinya.

Puasa Muharram Berapa Hari? (iStock)

Puasa Muharram Berapa Hari?

Dikutip dari laman resmi NU, terdapat tiga jenis puasa Muharram, di antaranya:

  • Puasa paling utama di bulan Muharram adalah puasa di hari kesepuluh beserta satu hari sebelum dan sesudahnya, yaitu tanggal 9 dan 11.
  • Puasa di hari kesembilan dan kesepuluh.
  • Puasa di hari kesepuluh saja.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa umat Muslim  bisa melaksanakan puasa Muharram selama tiga hari yaitu pada tanggal 9, 10, dan 11 Muharram. Namun, apabila tidak berpuasa pada ketiga tanggal tersebut, maka dianjurkan pula untuk berpuasa tanggal 9 dan 10 atau tanggal 10 Muharram saja.

Niat Puasa Muharram

Berikut ini niat puasa Muharram yang bisa dilafalkan umat Muslim, antara lain:

1. Niat Puasa Tasua

Umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan puasa Tasua yakni puasa pada 9 Muharram. Pada tahun 1445 H, tanggal 9 Muharram dimungkinkan jatuh pada hari Kamis, 27 Juli 2023.

Puasa Tasua dianjurkan sebagai perbedaan dengan kebiasaan puasa orang Yahudi. Anjuran ini berdasarkan hadits Rasulullah ﷺ yang menyatakan, "Berpuasalah pada hari Asyura (10 Muharram) dan bedakan diri dengan orang-orang Yahudi. Berpuasalah pada hari sebelumnya atau hari sesudahnya." (HR Bukhari)

Berikut di bawah ini niat puasa Tasua yang bisa diamalkan.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ مِنْ يَوْمِ تَسُوْعَاءٍ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى.

Nawaitu shauma ghadin min yaumi tasuu-'aa-in sunnatan lillahi ta'aalaa.

Artinya: "Saya niat berpuasa sunnah hari Tasua esok hari karena Allah Ta'ala."

2. Puasa Asyura

Puasa Asyura dilakukan pada tanggal 10 Muharram. Pada kalender Masehi 2023, tanggal 10 Muharram 1445 H jatuh pada hari Jumat, 28 Juli 2023.

Salah satu keutamaannya yang disebut dalam hadits Rasulullah SAW adalah dapat menghapus dosa setahun yang lalu.

وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ ». قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

Artinya: "Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang." Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa 'Asyura? Beliau menjawab, "Puasa 'Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu." (HR Muslim)

Berikut di bawah ini niat puasa Asyura yang bisa diamalkan.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ مِنْ يَوْمِ عَاشُورَاءَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى.

Nawaitu shauma ghadin min yaumi 'aasyuuraa-a sunnatan lillahi ta'aalaa.

Artinya: "Saya niat berpuasa sunnah hari Asyura esok hari karena Allah Ta'ala."

3. Puasa Ayyamul Bidh

Dalam Kitab Syarah Riyadhus Shalihin Jilid 3, Imam an-Nawawi menjelaskan bahwa tidak ada ketentuan khusus mengenai tiga hari dalam setiap bulan dan pahala dapat diperoleh dengan berpuasa tiga hari pada tanggal apa pun.

Namun, ulama Mazhab Syafi'iyah mengatakan bahwa terdapat riwayat yang menunjukkan bahwa sebaiknya puasa Ayyamul Bidh dilakukan pada tanggal 13, 14, dan 15 dalam kalender Hijriah. Dalam riwayat Abu Dzar Radhiyallahu anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,

يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ

Artinya: "Abu Dzar, jika kamu berpuasa tiga hari dalam suatu bulan, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15." (HR at-Tirmidzi)

Berikut di bawah ini niat puasa Ayyamul Bidh yang bisa diamalkan.

نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى.

Nawaitu shauma ayyaamil bidh sunnatan lillahi ta'ala.

Artinya: "Saya berniat berpuasa Ayyamul Bidh, sunnah karena Allah Ta'ala."

Tata Cara Puasa Muharram

Berikut ini tata cara yang bisa diikuti bila ingin melaksanakan puasa muharram.

Puasa Muharram Berapa Hari? (iStock)

1. Membaca Niat

Sama seperti ibadah puasa pada umumnya, umat Muslim juga perlu membaca niat di dalam hati kemudian dilafazkan dengan lirih.

Adapun, waktu pembacaannya dapat dilakukan sebelum masuk bulan Muharram atau di malam hari sebelum melaksanakan puasa esok harinya.  umat Muslim juga bisa melakukannya di pagi hari saat sudah berpuasa hingga maksimal siang sebelum matahari mulai tergelincir ke arah Barat.

2. Melaksanakan Sahur

Tata cara puasa Muharram selanjutnya adalah melaksanakan sahur. Seperti diriwayatkan oleh Ahmad, Rasulullah SAW bersabda tentang siapapun yang mau melaksanakan puasa hendaklah melaksanakan sahur.

Allah dan malaikat bershalawat untuk orang yang makan sahur (sebelum mulai berpuasa). Sesuai anjuran Rasulullah SAW, waktu terbaik untuk makan sahur itu adalah sebelum masuknya waktu Subuh.

Dengan demikian setelah sahur, dapat langsung menjalankan shalat Subuh dan tidak kembali tidur.

3. Berpuasa

Setelah melaksanakan sahur dan masuk waktu Subuh, umat Muslim sudah mulai menahan lapar dan haus termasuk menahan pula hawa nafsu seharian penuh.

4. Menahan Emosi

Ketika berpuasa, umat muslim dianjurkan untuk mampu mengelola dan menahan emosi. Dari hadits riwayat Muwatta Malik, Abu Hurairah RA mengungkapkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda. Puasa merupakan pelindung, ketika melaksanakannya dilarang melakukan tindakan bodoh dan cabul. 

Jika ada yang mengajak bertengkar atau melakukan melecehkan, maka katakan saja “Saya sedang berpuasa”.

5. Shalat Subuh Berjamaah di Masjid

Ketika berpuasa di bulan Muharram, umat muslim dianjurkan untuk melaksanakan sholat subuh berjamaah di masjid setelah selesai sahur. 

Seperti yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari Rasulullah SAW pernah bersabda untuk siapapun yang melaksanakan shalat Subuh akan dilindungi oleh Allah SWT.

6. Bersedekah

Memberikan sedekah di bulan Muharram, terutama untuk anak yatim akan mendapatkan ganjaran yang luar biasa. Diantaranya, pahala setahun sedekah dan Allah SWT akan mengabulkan doanya.

Rasulullah SAW sendiri, dalam beberapa riwayat dikatakan melakukan jamuan khusus untuk anak yatim dan keluarga mereka di bulan Muharram khususnya pada hari Asyura yang jatuh pada tanggal 10 Muharram.

Bahkan dijelaskan pula pada riwayat lain bahwa, siapapun yang mengusap kepala anak yatim di hari Asyura maka Allah akan mengangkat derajat orang tersebut sesuai jumlah helaian rambut anak yatim yang dibelainya

7. Membaca Alquran

Saat melaksanakan puasa di bulan Muharram,  umat Muslim bisa membaca Alquran sesering mungkin. Mereka bisa melakukannya setelah selesai sahur sampai malam setelah berbuka puasa.

8. Memperbanyak Amal Lainnya

Selama berpuasa di bulan Muharram, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak amalan baik, sebagaimana dianjurkan juga oleh Rasulullah SAW.  Setidaknya ada 12 amalan, yang dianjurkan untuk dilakukan selama puasa di bulan Muharram.

Diantaranya adalah menjalin silaturahmi, sedekah, memotong kuku, memakai celak, menjenguk orang yang sedang sakit, mengusap kepala anak yatim, menambah nafkah untuk keluarga, hingga membaca surat Al-Ikhlas hingga 1000 kali.

9. Berbuka

Umat muslim dianjurkan untuk menyegerakan berbuka agar memperoleh pahala. 

Bahkan Rasulullah SAW melalui hadits riwayat Abu Dawud mengatakan, bahwa orang akan melakukan banyak hal dengan lebih baik ketika mereka melaksanakan buka puasa sesegera mungkin.

Cara berbuka sesuai anjuran Rasulullah SAW adalah, mempersiapkan makanan dan minuman untuk berbuka minimal segelas air putih dan tiga butir kurma.

Tunggu waktu berbuka, lalu bacalah doa berbuka puasa dan minum air putih. Lalu lanjutkan dengan memakan buah kurma tersebut. Disarankan pula untuk sholat Maghrib terlebih dahulu, baru melanjutkan sesi berbuka puasa dengan makan nasi atau makanan utama lainnya.