Menggunakan gawai atau gadget, tak lengkap rasanya apabila tidak ada aplikasi atau perangkat lunak yang dapat dioperasikan di dalamnya. Biasanya, kita mendapatkan aplikasi tersebut dengan mengunduhnya di situs tertentu.
Salah satu yang umum digunakan untuk mendapatkan aplikasi-aplikasi tersebut adalah Google Play atau Google Play Store. Mengutip dari situs resminya, Play Store merupakan layanan distribusi digital yang dioperasikan dan dikembangkan oleh Google.
Resmi diluncurkan pada Oktober 2008, Google Play memang ditujukan untuk pengguna Android. Namun sekarang juga bisa digunakan pada Chrome OS. Berdasarkan situs Statista, Google Play memiliki lebih dari 82 miliar unduhan aplikasi pada tahun 2016 dan lebih dari 3,5 juta aplikasi yang terbit pada 2017.
Selain itu, Google Play juga dijelaskan sebagai toko online yang dikunjungi pengguna untuk mendapatkan aplikasi, game, film acara TV, buku, dan konten lainnya. Disebutkan bahwa terdapat 2 juta aplikasi dan game yang termuat di dalamnya.
Kali ini, Katadata.co.id ingin memberitahu bagaimana cara menghapus history Play Store. Tepatnya data pencarian dan penjelajahan Anda lakukan di Play Store. Untuk lebih lengkapnya, simak cara berikut ini.
Cara Menghapus History Play Store
Berikut ini adalah cara menghapus History Play Store yang dirangkum dari situs Google Support:
1. Buka aplikasi Google Play Store
2. Pastikan akun Anda sudah terpaut pada Google Play Store
3. Klik ikon profil pada sudut kanan atas
4. Klik Setelan Umum Preferensi akun dan perangkat
5. Hapus history penelusuran perangkat
6. History atau data penjelajahan Anda sudah terhapus.
Itulah urutan cara menghapus history Play Store. Selain itu, kami juga akan menjelaskan lebih lanjut tentang Play Store.
Peran Google Play Store
Diketahui bahwa Google Play berfungsi sebagai toko aplikasi resmi untuk perangkat bersertifikat yang menggunakan sistem operasi Android beserta turunannya. Tak terkecuali sistem Chrome OS. Anda dapat menelusuri dan mengunduh aplikasi yang dikembangkan dengan rangkaian pengembbangan perangkat lunak Android yang dikeluarkan oleh Google.
Termasuk di dalamnya aplikasi yang gratis dan berbayar. Di antarnya juga ada yang menerapkan sistem pembelian atau pembayaran ketika aplikasi sudah digunakan. Anda dapat mengeluarkan sejumlah uang untuk mendapatkan fitur spesial tambahan.
Google Play menggunakan fungsi dari perangkat keras (hardware) yang memiliki fitur tertentu. Misalnya sensor gerak yang biasa digunakan pada permainan video game atau kamera depan yang dilakukan ketika dalam panggilan video.
Cara Kerja Google Play
Google Play tidak hanya memberikan pengaruh terhadap pengguna, atau pihak yang mengunduh aplikasinya. Namun juga terhadap developer atau pengembang aplikasi tersebut. Berikut ini adalah cara kerja Google Play yang memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak.
1. Menghubungkan orang dengan banyak pilihan aplikasi dan game dengan aman
Google Play memberikan kemudahan bagi penggunanya untuk menemukan aplikasi dan game berkualitas tinggi. Selain itu, pihaknya juga memberikan jaminan berupa tingkat keamanan konsumen dari segi privasi data.
2. Membantu developer mengembangkan bisnis secara global
Mengunduh aplikasi di Google Play, secara langsung menghubungkan developer dan pengguna. Disana, terdapat ratusan hingga ribuan developer dengan miliaran pengguna. Selain dapat menggunakan aplikasi, developer juga dapat mengembangkan pasarnya secara global.
3. Memberi konsumen banyak pilihan
Sudah dibahas sedikit sebelumnya, Google Play menawarkan banyak pilihan aplikasi dari yang gratis hingga berbayar. Namun pihaknya juga memberikan layanan serupa untuk developer. Dijelaskan bahwa Google memberikan fleksibilitas bagi para developer. Mereka memfasilitasi 24 ribu model perangkat Android dengan harga mulai US$ 50.
4. Meraih kesuksesan bersama developer
Google secara gamblang menyebutkan bahwa developer aplikasi dan game merupakan penggerak Google Play. Maka dari itu, pihaknya menjaga agar biaya tetap rendah untuk mendukung motivasi dan pertubuhan mereka.
Sistem Pendapatan Google Play
Sistem keuangan yang dihasilkan Google Play didistribusikan untuk developer yang berperan penting dalam membuat aplikasi. Pada situs Statista, disebutkan bahwa pendapatan bisa bersumber dari aplikasi game.
Beberapa di antaranya bisa diunduh secara gratis namun terdapat penjualan produk atau layanan tertentu di dalamnya. Selain itu, penghasilan besar juga diperoleh penayangan iklan.
Pihaknya pernah melakukan survei terkait hal ini pada November 2021. Ditemukan bahwa iklan video merupakan proses monetisasi yang paling populer. Setelahnya diikuti oleh iklan bergambar dan pembelian dalam aplikasi.
Beberapa dari game yang paling populer adalah Coin Master, Garena Free Fire, dan PUBG Mobile. Hal tersebut mengacu pada sektor game merupakan yang paling banyak menyumbang pada pendapatan Google Play. Diketahui bahwa model monetisasi tersebut dinilai cukup efektif untuk mengatasi aplikasi gratis.
Tak hanya itu, monetisasi juga terjadi melalui langganan yang dirasa cukup efektif untuk aplikasi tertentu. Disebutkan bahwa pendapatan dari layanan langganan telah mencapai US$ 18,3 miliar pada 2021.