Memberi angpao merupakan salah satu tradisi yang sering dilakukan oleh masyarakat Tionghoa. Biasanya tradisi ini dilakukan di hari-hari perayaan tertentu, seperti Tahun Baru China atau Imlek.
Dalam hal ini, angpao artinya adalah bingkisan amplop merah yang merupakan hadiah berupa uang. Hadiah ini harus dibungkus dalam amplop berwarna merah. Hal ini karena menurut masyarakat Tionghoa, warna merah merupakan warna yang melambangkan keberuntungan.
Warna merah juga dikaitkan dengan pengusiran roh jahat. Oleh karena itu, pemberian angpao pada perayaan-perayaan tertentu dipercaya dapat memberikan keberuntungan dan dijauhkan dari hal-hal buruk dan negatif.
Meskipun termasuk tradisi lama, kebiasaan ini masih dilestarikan oleh masayarkat Tionghoa dengan baik hingga saat ini. Lantas, bagaimana sejarah pemberian angpao saat Imlek? Simak informasi lengkapnya di bawah ini.
Makna Angpao
Angpao merupakan salah satu hal yang tidak boleh dilewatkan saat perayaan Imlek. Kata angpao sendiri berasal dari dua suku kata, yaitu ang yang berarti merah dan pao yang bermakna amplop. Dengan demikian, angpau bisa diartikan sebagai amplop merah.
Sedangkan Dilansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, angpao adalah
- amplop kecil untuk tempat uang sumbangan yang diberikan kepada orang yang punya hajat (perkawinan dan sebagainya) dalam adat Cina.
- hadiah atau pemberian uang (pada hari Tahun Baru Cina dan sebagainya).
Amplop merah pada angpao memiliki makna sebagai simbol keberuntungan, kehidupan, dan kebahagiaan. Biasanya angpao diberikan sebagai tanda harapan baik selama acara keberuntungan seperti Tahun Baru Imlek dan acara pernikahan.
Tujuan Angpao
Pemberian angpao dilakukan dengan tujuan sebagai simbol peduli sesama, bentuk kepedulian, dan berbagi kegembiraan natar-sesama terutama yang belum mampu.
Selain itu, angpao juga merupakan wujud ucapan syukur atas rezeki yang didapatkan selama setahun terakhir. Hal ini diwujudkan dengan berbagi dengan orang yang lebih membutuhkan. Oleh karena itu,pemberian angpao tidak boleh dilakukan sembarangan.
Sejarah Angpao
Pembagian angpao tentunya memiliki sejarahnya. Diketahui, angpao berasal dari Dinasti Song pada abad ke-12. Pada masa itu, memberikan uang atau li shi dalam bahasa Kanton, menjadi norma.
Orang tua akan memberikan uang kepada anak-anak mereka, lalu pada simpatisan yang datang sambil menabuh genderang, dan para penabuh gong untuk menyambut setiap orang di tahun baru. Pemberian angpao pada masa itu juga dilakukan oleh majikan kepada budak mereka sebagai tanda penghargaan.
Paket li shi tersebut biasanya terbuat dari sutra dan kain. Namun seiring berjalannya waktu, orang tua mulai memberi anak mereka 100 koin yang melambngkan 100 tahun kehidupan.
Pada malam Tahun Baru Imlek,koin-koin tersebut diberikan kepada anak-anak untuk dibelikan pakaian atau ditabung. Menjelang akhir abad ke-19, orang mulai menggunakan paket merah dan menyebutnya hongabop. Istilah tersebut kini dikenal dengan angpao
Pedoman Angpao
Dalam pembagian angpao, ada beberapa pedoman atau kriteria yang harus dipenuhi. Berikut ini tiga pepdoman pembagian angapo saat Tahun Baru Cina
- Orang dewasa yang sudah menikah diharapkan membagikan angpao, tetapi tidak harus memberi pada yang lebih tua maupun pada yang belum menikah.
- Angpao harus diberikan pada yang belum menikah, adik, sepupu, pada ponakn yang lebih tau yang belum menikah.
- Kerabat tunggal tidak harus memberikan angpao pada yang lebih muda.
Cara Membagikan Angpao
Pembagian angpao merupakan salah satu tradisi Imlek yang dianggap sebagai simbol keberuntungan dan kebahagiaan. Namun ada tata cara pembagian angpao yang perlu diketahui dan diikuti.
Dikutip dari situs Indonesia Baik, berikut ini cara-cara membagikan angpao saat Imlek.
1. Amplop Angpao Harus Berwarna Merah
Angpao yang akan diberikan haruslah berwarna merah dan terdapat nuansa merah. Hal ini karena angpao berwarna merah ini menjadi lambang keberkahan dan keberuntungan bagi siapa yang menerima maupun memberikannya.
2. Tidak Boleh Diisi dengan Angka 4
Menurut tradisi Tionghoa, angka 4 merupakan angka yang harus dihindari. Alasannya, dalam bahasa Mandarin, angka 4 memiliki pelafalan yang sama dengan kata ‘mati’.
3. Tidak Boleh Diisi Nomor Ganjil
Selain melarang angka 4, amplop angpao juga tidak boleh diisi dengan bilangan ganjil.
4. Tidak Boleh Dititipkan
Menurut tradisi, angpao harus diberikan langsung kepada penerima. Pemberian angpao juga tidak diperbolehkan dengan perwakilan. Itu berarti, angpao tidak boleh dititipkan.
Tradisi Imlek Lain Selain Angpao
Selain pemberian angpao, ada juga tradisi lain yang bisanya dilakykan saat Tahun Baru China atau Imlek. Berikut ini informasinya
1. Gong Xi Fa Cai
Gong xi fa cai merupakan ucapan yang sering digunakan dalam perayaan Imlek untuk mengucapkan selamat tahun baru dan selamat atas keberuntungan yang datang. Ucapan ini diharapkan dapat membawa keberuntungan dan kesuksesan bagi yang menerimanya.
Gong xi memiliki arti selamat atau ucapan selamat, fa berarti menirukan atau mendapatkan, dan cai berarti kekayaan dan keberuntungan.
Dengan demikian, Gong xi fa cai secara keseluruhan dapat diartikan “Selamat, semoga kamu mendapatkan kekayaan dan keberuntungan.”
2. Barongsai
Barongsai atau tarian naga merupakan tarian yang sering dipertunjukan dalam perayaan imlek. Tarian ini umumnya dilakukan oleh beberapa orang yang mengenakan topeng naga dan menari dengan gerakan yang cepat dan dinamis.
Barongsai diyakini dapat mengusir roh jahat dan membawa keberuntungan dan kesuksesan. Tarian ini juga dipercaya dapat menghilangkan kemalangan, kesialan, dan menarik keberuntungan dan kesuksesan.
3. Liong
Liong atau tarian singa merupakan tarian yang juga digunakan dalam perayaan imlek. Train ini umumnya dilakukan oleh beberapa orang yang mengenakan topeng singa dan menari dengan gerakan yang cepat dan dinamis.
Liong diyakini dapat mengusir roh jahat dan membawa keberuntungan dan kesuksesan. Tarian ini juga dipercaya dapat menghilangkan kemalangan, kesialan, dan menarik keberuntungan dan kesuksesan.