Bagi Anda yang berminat kerja di negara Sakura, informasi mengenai cara kerja di Jepang berikut ini penting disimak. Seperti diketahui, Jepang menjadi salah satu negara pusat perekonomian dunia dengan tingkat transaksi ekonomi serta upah yang tergolong tinggi dibandingkan negara lain. Tidak heran jika negara satu ini menjadi salah satu tujuan dari para pencari kerja.
Meski demikian, bekerja di Jepang berbeda dibandingkan dengan bekerja di negara lain. Sebab, dunia kerja "Negeri Matahari Terbit" ini, memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi dan menuntut etos kerja yang maksmal.
Oleh karena itu, para pencari kerja perlu mengetahui seluk-beluk tentang cara kerja di Jepang, terkait keterampilan bahasa, serta hal-hal non-teknis lainnya, seperti membiasakan disiplin diri. Berikut ini ulasan selengkapnya.
Sekilas tentang Budaya Kerja di Jepang
Sebelum mengetahui bagaimana cara kerja di Jepang, sebaiknya ketahui terlebih dahulu bagaimana budaya kerja di Jepang. Berikut budaya kerja di Jepang, dilansir dari We-xpats.com:
1. Disiplin yang Tinggi
Jepang memiliki rasa disiplin yang tinggi dan perfeksionis. Hal ini membuat jadwal kerja bisa tertata dengan rapi. Selain itu, waktu kerja dihitung dengan teliti sehingga jangan sampai Anda menyepelekan waktu kerja di Jepang. Sekali dapat image jelek maka sulit untuk mengembalikan kepercayaan.
2. Bekerja dengan Detail
Orang Jepang bekerja dengan detail. Mereka selalu memperhatikan pekerjaan yang dianggap tidak penting bagi banyak orang. Karena budaya kerja inilah, barang-barang yang diproduksi oleh Jepang memiliki kualitas bagus.
3. Berdedikasi Tinggi
Dalam melakukan pekerjaan, masyarakat Jepang selalu bersikap dengan totalitas dan memiliki dedikasi tinggi. Mereka bisa memulai pekerjaan 30 menit sebelum jam kerja untuk mempersiapkan beragam kebutuhan kerja. Hal ini membuat pekerjaan bisa selesai tepat waktu.
4. Tidak Membedakan Pekerjaan
Budaya kerja Jepang juga tidak membedakan pekerjaan. Jadi saat bekerja di Jepang, setiap orang harus siap melakukan beragam jenis pekerjaan. Bahkan harus siap melakukan pekerjaan meski tidak disukai. Karena itu orang, Jepang banyak yang tidak meremehkan jenis pekerjaan.
5. Sistem Kerja Senior-Junior Positif
Dalam sistem kerja yang diterapkan beberapa perusahaan Jepang memang masih ada sistem junior-senior yang kental. Adanya sistem senior mengajarkan rasa hormat bagi junior terhadap atasan. Namun di samping itu, junior juga memiliki hak untuk diajari oleh atasan.
6. Kebiasaan Lembur
Lembur jadi budaya yang cukup erat dengan pekerja Jepang. Lembur banyak dilakukan oleh sebagian besar pekerja. Sistem kerjanya yaitu berangkat di awal waktu dan pulang terakhir. Budaya kerja seperti ini tidak sepenuhnya baik sehingga pemerintah Jepang perlu membuat aturan untuk mengurangi jam lembur.
Bagaimana Cara Kerja di Jepang?
Tidak sedikit yang memiliki impian untuk bekerja di Jepang. Hal ini mengartikan bahwa banyak hal yang perlu disiapkan. Berikut beberapa cara yang bisa dicoba:
1. Lewat Kementerian Ketenagakerjaan
Cara kerja di Jepang lewat Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) bisa dipertimbangkan agar lebih aman. Sebab, pemerintah melalui Kemnaker karena telah bekerja sama dengan International Manpower Development Organization Japan (IM-Japan). Jalur negeri ini biasanya dibuka satu tahun sekali.
Proses seleksi dan syarat melamar melalui Depnaker memang tidak mudah. Namun jika diterima dan ditempatkan di sektor industri dalam masa kerja 5 tahun, bisa terus diperpanjang bahkan direkomendasikan ke perusahaan Jepang yang ada di Indonesia.
Berdasarkan hasil MOU antara Jepang dan Indonesia, berikut 14 bidang pekerjaan yang disalurkan ke Jepang:
- Industri material listrik
- Industri perlengkapan elektronik
- Industri pengolahan
- Industri Mesin
- Industri perkapalan
- Konstruksi
- Industri Pernebangan
- Pertanian
- Perbaikan Mobil
- Perikanan
- Cleaning Service
- Pekerja Rumah Sakit
- Restoran
- Perawat
2. Melalui Lembaga Pelatihan Kerja
Cara kerja di Jepang lewat Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) dikenal dengan jalur swasta karena diadakan oleh LPK yang telah memiliki izin dalam Sending Organization (SO) dan beroperasional di Indonesia.
LPK nantinya akan mendapat subsidi dari pemerintah sehingga calon pemagang tidak harus menggunakan dana pribadi untuk mengurus hal-hal yang berhubungan dengan pendaftaran dan pemberangkatan. Di luar itu, adapun untuk kisaran biayanya cukup beragam bisa 20-35 juta.
Meski begitu, banyak orang memilih jalur swasta karena memiliki proses cepat, syarat dan prosedur seleksinya tidak rumit. Melalui jalur LPK, Anda akan mendapatkan pelatihan 3-5 bulan lebih, setelah itu baru bisa diberangkatkan.
Persyaratan Kerja di Jepang Secara Umum
Melansir dari Quipper.com, berikut beberapa persyaratan umum kerja di Jepang:
1. Memiliki Kemampuan Bahasa Jepang
Kemampuan bahasa Jepang diperlukan agar tidak mengalami hambatan saat bekerja. Anda bisa belajar melalui kursus, nonton video pembelajaran atau kuliah bahasa Jepang untuk memberikan hasil lebih maksimal.
2. Tingkat Pendidikan
Sebetulnya tidak ada ketentuan tingkatan pendidikan tertentu untuk bisa bekerja di Jepang. Hanya saja tingkat pendidikan menentukan pekerjaan apa yang akan Anda dapatkan di sana.
Untuk lulusan SMA bisa bekerja sebagai pelayan restoran atau pegawai perkebunan. Namun bagi sarjana dan memiliki sertifikasi bisa bekerja sebagai spesialis di suatu industri, misalnya jadi software engineer, programmer, mekanik, researcher dan lainnya.
3. Medical Check up
Jepang cukup selektif soal kesehatan fisik dan kondisi mental calon pekerja. Karena itu, bagi Anda yang ingin bekerja di Jepang harus melengkapi pesyaratan dengan hasil medical check up terbaru.
Cara kerja di Jepang untuk lulusan S1, D3 maupun SMA atau sederajat bisa lewat Depnaker atau Lembaga Pelatihan Kerja. Jika melalui Depnaker, persyaratan dan proses seleksinya memang tidak lebih mudah daripada LPK.