Tren menikah di Kantor Urusan Agama atau KUA tanpa melakukan resespi sedang hangat diperbincangkan di media sosial. Pernikahan ini banyak dipilih karena banyak generasi muda yang berpikirn untuk menggunakan uangnya untuk keperluan lain, dibandingkan mengeluarkan biaya resepsi yang mahal.
Tren ini berawal sejak Pandemi Covid-19, di mana saat itu pemerintah membatasi ruang gerak masyarakat. Namun demikian, tren ini terus berlanjut dengan berbagai alasan seperti biaya murah da juga privasi.
Salah satu akun twitter @odongpjjj menceritakan pengalaman menikah di KUA pada 2021 silam. Dia mengatakan, tidak mengeluarkan biaya sepeserpun saat menikah di KUA lantaran menikah di hari kerja yakni Senin, di jam 08.30 WIB. Sebagai informasi, KUA tidak memungut biaya bagi pasangan yang ingin menikan di hari kerja.
“Aku nikah tahun 2021 Gratis karena di KUA doang terus foto belakangnya pohon pisang HAHAHAHA,” dikutip dari cuitan twitter @odongpjjj, pada Jumat (3/2).
Hambatan dari Keluarga
Selain pandemi, dia memilih menikah di KUA karena lebih simpel. Dia merasa tidak membuang tenaga untuk menyapa semua tamu undangan yang hadir. Dengan demikian, acara pernikahan berjalan khidmat.
“Banyak yang nanya “‘gimana cara ngomong ke keluarga” , waktu itu sih ngomong aja mau nikah tapi cuma di KUA karena punya pengalaman waktu nikahan kakak ngeliatnya capek banget seharian duduk ‘di pajang’ dan salaman sama orang yang tidak di kenal kayaknya agak aneh ya,” dikutip dari cuitan twitter @odongpjjj.
Sementara itu, akun twitter lainnya bernama Marsella @cellaiskandar juga menceritakan pengalamannya selama menikah di KUA. Dirinya membagikan besaran dana yang dikeluarkan untuk menikah di KUA. Dia mengatakan bahwa untuk menikah di KUA gratis tidak mengeluarkan biaya jika dilakukan pada jam kerja. Namun, KUA menetapkan tarif Rp 600.000 jika di luar jam kerja.
“Tapi sistem nikah di KUA ada waktunya, kalau mau gratis, yaitu pada hari kerja. Dan dijatuhkan juga waktunya hanya dua jam kalau tidak salah, karena nggak cuma kita aja yang menikah,” dikutip dari cuitan twitter @cellaiskandar pada Jumat (3/2).
Namun demikian, Marsella tetap mengluarkan biaya untuk baju kebaya, make up, fotografer, dan seserahan. Dia mengatakan, bahwa biaya yang dihabiskan hanya sebanyak Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta saja.
Selain itu, juga terdapat warganet bernama Devina yang juga membagikan kisahnya menikah di KUA. Dia mengatakan, hanya mengeluarkan kurang lebih Rp 1 juta saja untuk acara makan-makan keluarga dan panggil penghulu.
Namu setelah pandemi, dia bersama suaminya dipaksa untuk membuat resepsi sederhana tanpa pelaminan dan menghabiskan biaya sekitar Rp 30 juta.
“Aku juga menikah saat pandemi habis kurang lebih Rp 1 jutaan saja, buat makan keluarga dan panggil penghulu, abis pandemi 'dipaksa' buat resepsi, akhirnya bikinlah kecil-kecilan tanpa pelaminan yang 'wah', konsepnya membaur ke tamu aja habis kurang lebih Rp 30 juta. Sekarang sudah punya bayi cewe gemes,” dikutip dari cuitan twitter @devina_ap, pada Jumat (3/2).
Namun demikian, masih terdapat sejumlah warganet yang kurang setuju dengan budaya menikah hanya di KUA. Karena menurut mereka masih banyak para orang tua yang mengharapkan pernikahan mewah dari anak-anaknya dan pernikahan merupakan momen yang sakral.