Kekaisaran Rusia merupakan salah satu dinasti yang berhasil berdiri di benua Eropa, dengan pemimpin yang dijuluki sebagai tsar atau mahari. Kesatuan tersebut memiliki peran penting dalam kedaulatan negara Rusia.

Namun, tahukah Anda bahwa ada sosok yang cukup fenomenal dan tercatat dalam sejarah kekaisaran Rusia saat itu? Dia adalah Rasputin, pegiat Gereja Ortodoks Rusia.

Rasputin adalah pria yang lahir pada 21 Januari 1869. Tepatnya di Prokrovskoye, Tyumenskyu Yezd, Kekaisaran Rusia. Sekarang, kawasan tersebut termasuk ke dalam wilayah Siberia.

Rasputin adalah biarawan sekaligus tabib yang kondang di masa kepemimpinan Nicolas tsar II. Sangat dekat dengan keluarga kaisar, Rasputin memiliki pengaruh besar terhadap kekaisaran Rusia.

Ia pernah melakukan ziarah ke biara pada tahun 1897. Perjalanan spiritual mengantarkannya sebagai seorang pemuka agama yang dikenal sebagai strannik atau pengembara.

Selain ke biara, sekitar tahun 1903 Rasputin sempat melakukan perjalanan ke Saint Petersburg. Kisahnya membuat sejumlah pemimpin gereja dan sosial tertarik. Hal itu berhasil membuat Rasputin menjadi tokoh masyarakat, tepatnya saat bertemu dengan tsar Nikolai dan Permaisuri Alexandra.

Rasputin juga dipercaya sebagai tabib yang bertugas menyembuhkan Alexei, yakni putra tunggal tsar Nikolai dan Alexandra. Diketahui bahwa Alexei mengidap hemofilia.

Tak hanya itu, Rasputin juga mematahkan keadilan. Meskipun begitu, sejumlah orang justru menilainya sebagai nabi palsu atau penipu agama.

Rasputin adalah sosok yang sudah dipercaya oleh tsar Nikolai II. Bahkan, dia ditugaskan untuk menggantikan tsar saat mengawasi perang Rusia dalam Perang Dunia I.

Alih-alih mendukung tsar, Rasputin disinyalir memiliki tujuan yang berkebalikan dengan kepercayaan yang diberikan oleh Nikolai. Namun, hal itu juga dinilai sebagai salah satu cara untuk mempercepat turun takhtanya Nikolai di dalam dinasti Romanov.

Masa Kecil Rasputin

Lahir pada 1869, nama Rasputin ditentukan menurut Sain Gregorius dari Nyssa yang merupakan Bapa Gereja dari Kapadokia.

Ayah Rasputin bernama Yefim. Diketahui bahwa dirinya merupakan petani dan penatua gereja yang juga lahir di Pokrovskoye. Sementara itu, ibunya bernama Anna Parshukova. Mereka menikah pada 1863.

Diketahui bahwa Rasputin memiliki tujuh orang saudara. Namun, semuanya meninggal saat masih bayi dan usia dini.

Sejarawan Douglas Smith mengungkapkan, bahwa masa muda dan dewasa Rasputin diibaratkan “lubang hitam yang hampir tidak diketahui”. Sejumlah sejarawan juga menerangkan bahwa Rasputin buta huruf hingga masa dewasa awal. Selain itu, sosoknya juga dikenal sebagai pria yang sulit diatur.

Konversi Agama oleh Rasputin

Seperti yang disebutkan sebelumnya, Rasputin adalah seorang biarawan. Rasputin meninggalkan kota kelahirannya untuk berziarah. Namun, tidak diketahui apa alasan sebenarnya.

Menurut Fuhrmann melalui buku Rasputin: The Untold Story (2012), Rasputin pergi dari Pokrovskoye untuk menghindari hukuman karena mencuri. Selain itu, tersiar kabar juga bahwa tujuan ziarah Rasputin diilhami oleh Melity Zaborovsky, yang merupakan mahasiswa teologi.

Maish belum diketahui alasan sebenarnya, hijrah yang dilakukan Rasputin merupakan langkah awal untuk memulai kehidupan baru. Dengan demikian, ia meninggalkan kisah lamanya di Pokrovskoye.

Mengutip buku Rasputin: The Biography (2016) oleh Smith, Rasputin sempat melakukan ziarah ke Biara Suci Znamensky yang terletak di Abalak. Kemudian, Rasputin bertandang ke katedral Tobolsk.

Rasputin diprediksi menulis dan membaca ketika berziarah ke Biara Saint Nicholas, yang berada di Kota Verkhoturye sekitar 1897. Pada kunjungan tersebut, Rasputin memiliki keluhan karena telah direndahkan oleh penatua gereja atau starets yang disebut Makary.

Rasputin menyampaikan bahwa sejumlah biarawan melakukan hubungan homoseksual. Ia juga mengkritik gaya hidup biarawan yang berlebihan dan terkesan dipaksakan. Kemudian, Rasputin kembali ke Pokrovosyke. Rasputin yang dikenal suka mengonsumsi minuman beralkohol, saat itu justru menghindarinya. Selain itu, dia juga berdoa dan bernyanyi lebih khusyuk.

Setelahnya, Rasputin kembali melakukan pengembaraan ziarah selama berbulan-bulan bahkan tahunan. Sejumlah sumber juga menyebutkan bahwa Rasputin kemungkinan telah mengembara hingga Gunung Athos. Di sana merupakan pusat kehidupan Ortodoks Timur sekitar tahun 1900-an.

Setelah itu, Rasputin memiliki pengikut dalam skala kecil. Dia memberikan pengaruh kepada keluarga, hingga petani lokal yang berada di sekitarnya. Mereka rutin melakukan doa bersama di hari Minggu dan peringatan.

Tak sampai di situ, ketenaran Rasputin semakin berkembang di Siberia. Kemudian pada tahun 1904-1905, Rasputin mengunjungi Kota Kazan. Di sana, Rasputin berhasil memperluas pengaruh dan meningkatkan kepopulerannya sebagai pemuka agama.

Namun, isu tentang Rasputin yang disinyalir menjalin hubungan dengan pengikut wanita juga mulai terdengar. Tetapi, hal tersebut tidak menghentikan penyebaran konversi agama yang dilakukannya.

Rasputin justru dinilai sebagai sosok yang baik sebagai pemuka agama. Termasuk pandangan para Uskup dan pejabat gereja lokal Arkimandrit Andrei terhadap Rasputin.