Contoh idgham bigunnah sering kita temui sehari-hari dengan meleburkan huruf nun mati atau tanwin dengan huruf di depannya. Seolah-olah huruf N dalam nun atau tanwin tersebut tidak dibaca dan harus dibaca dengan cara didengungkan.
Dalam tajwid, idgham merupakan salah satu teknik membaca Al-Quran yang penting untuk dikuasai. Dengan menguasai idgham, Anda bisa membaca kitab suci dengan lancar dan benar sesuai dengan aturan tajwid.
Idgham terbagi menjadi tiga macam yaitu idgham bigunnah, idgham bilagunnah dan idgham mutamatsilain. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai pengertian idgham bigunnah, contoh dan cara membacanya dalam ilmu tajwid.
Pengertian Idgham Bigunnah dalam Ilmu Tajwid
Idgham merupakan salah satu hukum tajwid yang berasal dari bahasa Arab, memiliki arti memasukkan atau meleburkan. Idgham bigunnah merupakan salah satu ilmu tajwid yang berkaitan dengan cara membaca huruf nun sukun atau tanwin yang bertemu dengan salah satu huruf bertasydid.
Huruf yang termasuk ke dalam idgham di antaranya ya, nun, mim dan wau atau sering disingkat yanmu. Jadi apabila terdapat nun mati atau tanwin yang bertemu dengan salah satu huruf di atas, membacanya harus dimasukkan dengan huruf selanjutnya sambil berdengung.
Cara membaca idgham berlaku apabila nun mati atau tanwin terletak pada dua kata. Jika nun mati atau tanwin terdapat dalam satu kata maka hukum membacanya bukan lagi idgham melainkan Idhar atau dibaca dengan jelas. Seperti dalam ayat berikut:
Dalam ayat ke 16 surah Al -Ala di atas, terdapat nun mati yang bertemu dengan huruf “ya” dalam satu kata yaitu “dunyaa” dengan kalimat “bal tu’siruunal hayaatad dunya”. Cara membacanya huruf nun mati tersebut tetap dibaca dengan jelas dan tidak berdengung.
Contoh Idgam Bigunnah dan Cara Membacanya Sesuai Tajwid
Dalam buku Panduan Ilmu Tahsin dan Tahfidz yang ditulis oleh Raisya Ibnu Rusyd pada tahun 2015, idgham memiliki arti memasukkan dan bigunnah memiliki arti dengung. Berikut contoh idgham bigunnah dalam beberapa ayat Al-Quran dan cara membacanya dengan benar:
1. Nun Mati atau Tanwin Bertemu Huruf Ya
Hukum nun mati atau tanwin yang bertemu dengan huruf “ya” bisa kita temukan dalam surah Al-Zalzalah ayat ke 7. Dalam ayat ini terdapat hukum idgham dan cara membacanya dileburkan serta didengungkan seperti berikut:
2. Contoh Idgham Bigunnah Nun Mati atau Tanwin Bertemu Huruf Nun
Hukumidgham juga terdapat dalam surah Al-Lail ayat ke 19 yaitu terdapat nun mati yang di hadapannya terdapat huruf nun. Jadi huruf nun mati pada kata “min ni’mating” dimasukkan pada huruf nun di depannya dan ditekan selama dua harakat.
Berikutnya, dalam surah Al-Ghasyiyah ayat 3 terdapat tanwin yang bertemu dengan huruf nun, cara membacanya juga sama yaitu dimasukkan. Maka huruf n pada kata “amilatun” dileburkan dengan huruf selanjutnya menjadi “amilatun naashibah”.
3. Nun Mati atau Tanwin Bertemu Huruf Mim
Hukum nun mati yang bertemu dengan huruf mim terdapat dalam surah Al-Lahab ayat ke 5 yaitu dalam kata “mim masad”. Dalam ayat tersebut, kata yang ditulis dengan “min masad” dibaca “mim masad” karena terkena dengan hukum idgham bigunnah.
Selanjutnya, hukum ini juga ada dalam ayat ke 4 surah Al-Kafiruun yang berbunyi “wa laaa ana ‘abidum maa ‘abattum”. Dalam kata “’abidun” terdapat tanwin namun karena di depannya ada huruf mim maka cara membacannya menjadi “abidumm”.
4. Nun Mati atau Tanwin Bertemu Huruf Wau
Terakhir, hukum tajwid nun mati yang bertemu dengan huruf wau terdapat dalam surah Al-Buruj ayat ke 20 yang berbunyi “wallohu miw warooo ihim muhiith”. Kata “min waroo” berubah menjadi “miw waroo” karena di hadapan nun mati terdapat huruf “wau”.
Hukum ini juga ada dalam Al-Quran surah Al-Lahab ayat 1, di mana huruf “ba” dengan tanwin bertemu huruf “wau” di depannya. Cara membacanya yaitu tanwin dalam huruf “ba” tidak dibaca melainkan dimasukkan ke dalam “wau” menjadi “tabbat yadaa abii lahabiw watabb”.
Contoh idgham bigunnah cukup banyak dan sering ditemui dalam Al-Quran maupun dalam bacaan lainnya. Apabila sudah mampu memahami teorinya, Anda hanya perlu mempraktikannya saat membaca Al-Quran baik sedang sendiri maupun bersama-sama.