Leukosit adalah sel darah putih yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari infeksi. Maka dari itu, jenis sel darah ini berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh.
Sel darah putih sebenarnya tidak berwarna demikian. Melainkan berona ungu hingga merah muda yang cenderung terang. Ukurannya sangat kecil dan berbentuk bulat. Sementara membran pusatnya atau nukleusnya berbeda.
Leukosit akan bereaksi ketika tubuh diserang penyakit, khususnya yang diakibatkan virus dan bakteri. Meski berperan baik, tingginya sel darah putih dapat membahayakan tubuh.
Patut diketahui bahwa sel darah putih hanya dapat diamati menggunakan mikroskop. Hal ini juga mengacu pada persentasenya yang hanya satu persen di dalam tubuh. Tentu sangat berbeda dari jumlah sel darah merah yang jauh mendominasi.
Melansir Cleveland Clinic, leukosit terbentuk pada jaringan lunak pada tulang sumsum. Terdapat jenis sel darah putih limfosit yang tumbuh di kelenjar timus dan kelenjar getah bening serta limpa.
Diketahui bahwa leukosit terbentuk dari sel-sel yang berubah menjadi sel lain dalam tubuh. Tepatnya bagian yang sel induk pada jaringan lunak sumsum tulang.
Kali ini, Katadata.co.id akan membahas tentang bagaimana cara menurunkan leukosit pada bayi. Selengkapnya, simak tulisan berikut ini.
Cara Menurunkan Leukosit pada Bayi
Untuk memastikan kadar leukosit pada bayi, sebaiknya ibu memeriksakan ke laboratorium. Hal tersebut bertujuan agar bayi mendapatkan metode pemulihan yang tepat.
1. Konsumsi Antibiotik
Melansir Halodoc, cara menurunkan leukosit pada bayi yang pertama yaitu antibiotik. Diketahui bahwa fungsinya yaitu untuk mengatasi atau mencegah infeksi bakteri.
Patut diketahui bahwa antibiotik dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan kemudian mencegah infeksi serta mengatasinya. Namun perlu diperhatikan bahwa konsumsi antibiotik juga tidak sembarangan.
Pasalnya, kesalahan dalam mengonsumsinya bisa menyebabkan kebal terhadap antibiotik. Maka dari itu, penting untuk mengantongi anjuran dokter. Terlebih kali ini pada bayi yang sensitivitasnya relatif lebih tinggi dibanding orang dewasa.
2. Rutin Periksa Kesehatan
Seperti yang disebutkan di atas, penanganan masalah kesehatan pada bayi sudah seharusnya lebih masif. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter secara berkala untuk menanyakan perkembangan Si Bayi.
Waktu yang tepat yaitu ketika bayi menunjukkan gejala atau sedang sakit flu, pilek, demam, dan semacamnya. Lantaran gangguan kondisi tubuh akibat bakteri tersebut biasanya menyebabkan lonjakan leukosit.
Untuk pemeriksaan lebih lanjut, lakukan tes darah di klinik dan laboratorium. Setelahnya, dokter bisa membantu sang Ibu untuk menentukan cara pemulihan leukosit yang benar.
Itulah penjelasan mengenai cara menurunkan leukosit pada bayi. Pastikan untuk senantiasa memperhatikan kesehatan buah hati.
Penyebab Leukosit Tinggi pada Bayi
Lonjakan kadar leukosit pada tubuh biasa disebabkan serangan bakteri. Merangkum dari SehatQ, berikut daftar penyakit dan gangguan yang mengakibatkan tingginya sel darah putih pada bayi:
1. Alergi berat
2. Infeksi bakteri atau virus
3. Batuk rejan
4. Tuberculosis (TBC)
5. Kanker darah (Leukimia)
6. Polisitemia vera
7. Reaksi alergi berat
8. Penyakit sumsum tulang
9. Efek samping obat
10. Asma
Jenis-jenis Leukosit
1. Neutrofil
Jenis ini berperan untuk membantu tubuh dari infeksi bakteri mematikan hingga jamur.
2. Limfosit
Leukosit jenis ini terdiri dari sel T (kelenjar timus), sel pembunuh alami serta sel B untuk melindungi tubuh dari infeksi virus. Limfosit juga dapat menghasilkan protein yang dapat melawan infeksi.
3. Eosinofil
Mengidentifikasi dan menghancurkan parasit, sel-sel kanker dan membantu basophil ketika merespon alergi.
4. Basofil
Menghasilkan respon alergi. Misalnya batik, bersin, hingga pilek.
5. Monosit
Pertahanan tubuh terhadap infeksi dengan cara membersihkan sel-sel yang rusak.
Tipe-tipe Leukositosis
Berbeda dengan leukosit, istilah leukositosis mengacu pada lonjakan dari masing-masing jenis sel darah putih. Berikut merupakan beberapa tipe leukositosis.
1. Neutrofilia
Neutrofilia ini biasa diakibatkan oleh peningkatan sel darah putih jenis neutrofil. Leukosit akan meningkat sekitar 40 % hingga 60 %.
2. Limfositosis
Lonjakan limfositosis terjadi ketika kadar limfosit pada tubuh mencapai angka 20 % hingga 40 %.
3. Monositosis
Leukositosis jenis ini dapat dilihat dari monosit yang berada pada angka 2 % hingga 8 %.
4. Eosinofilia
Sementara eosinophilia ditandai dengan lonjakan leukosit jenis eosinofil sekitar 1 % hingga 4 %.
5. Basofilia
Melansir Healthline, jenis ini tergolong yang paling langka, di mana kadarnya bisa dikategorikan tinggi jika berada pada angka 0,1 % hingga 1 %.
Cara Menurunkan Leukosit pada Orang Dewasa
Signifikan berbeda dari bayi, orang dewasa memiliki metode menurunkan leukosit yang lebih beragam. Namun, semuanya mengacu pada perubahan pola hidup yang lebih sehat.
1. Kurangi Stress
Cara menurunkan leukosit alami berikutnya adalah dengan mengurangi stress. Hal berat yang membebani pikiran secara tidak langsung memberikan pengaruh buruk terhadap kondisi tubuh.
Tak terkecuali stres yang dapat melemahkan imun tubuh. Sebagaimana jurnal yang dirilis oleh PubMed Central, stres dalam jangka pendek juga akan mempengaruhi kadar leukosit.
Melansir WikiHow, salah satu cara mengurangi stres yaitu dengan melakukan meditasi. Direkomendasikan untuk mendengarkan musik santai dan mengatur pola nafas sekitar 20-30 menit setiap harinya.
2. Pendinginan Pasca Olahraga
Cara menurunkan leukosit alami selanjutnya yaitu rutin melakukan pendinginan setelah olahraga. Masih merangkum dari rilisan PubMed Central, leukosit dapat meningkat sesaat setelah berolahraga. Bahkan, lonjakan tersebut dapat mencapai 200 % hingga 300 %. Namun, kadar sel darah putih akan kembali normal dalam beberapa jam setelahnya.
Untuk mengontrol leukosit, Anda dapat melakukan pendinginan selama 15 menit. Tujuannya agar sel darah putih kembali pulih dan menghindari lonjakan drastis dalam waktu yang relatif cepat.
3. Menurunkan Berat Badan
Cara menurunkan leukosit alami kali ini yaitu dengan menurunkan berat badan. Hal ini mengacu pada tingginya sel darah putih erat kaitannya dengan obesitas.
Pasalnya, obesitas mengakibatkan peradangan luas. Bersamaan dengan itu, leukosit akan meningkat.
Untuk mengatasinya, Anda disarankan untuk menurunkan berat badan. Bisa dimulai dengan mengonsumsi makanan sehat dan rutin berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari.