Mengenali Ciri DBD pada Bayi dan Cara Mencegahnya

Unsplash
Ilustrasi, seorang bayi terkena DBD dirawat di rumah sakit.
Penulis: Anggi Mardiana
Editor: Agung
11/5/2023, 11.42 WIB

Ciri DBD pada bayi merupakan salah satu hal yang perlu diketahui oleh para orang tua karena keberadaannya sulit terdeteksi. DBD atau Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang sangat berbahaya, bisa mematikan dan bisa terjadi pada bayi yang rentan terhadap penyakit.

Demam berdarah merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditularkan nyamuk Aedes Aegeypti. Mengutip dari laman yankes.kemkes.go.id, penyakit DBD sering terjadi di daerah tropis dan subtropis termasuk Indonesia.

DBD bisa mempengaruhi bayi berusia 6 bulan ke atas. Karena itu, penting bagi orang tua untuk mengenali gejala DBD dan mencegah anak terinfeksi virus DBD. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai ciri DBD pada bayi usia 6 bulan dan cara mencegahnya.

Ciri DBD pada Bayi Usia 6 Bulan

Ini Ciri DBD Pada Bayi (Unsplash)

Melansir dari laman Halodoc, bayi yang berusia di bawah 12 bulan dapat terinfeksi virus dengue dan dapat mengembangkan kasus penyakit yang lebih parah. Berikut ciri DBD pada bayi yang mudah dikenali oleh para orang tua :

1. Demam Tinggi

Demam merupakan gejala umum dari demam berdarah. Bayi yang terinfeksi virus ini akan mengalami demam yang tiba-tiba tinggi mencapai 39-40 derajat. Demam tersebut bisa terjadi selama 2-7 hari.

2. Ruam pada Kulit

Ciri DBD pada bayi yang kedua yaitu adanya ruam pada kulit. Pada bayi, ruam atau bercak merah bisa muncul di seluruh tubuh atau hanya di beberapa bagian tubuh saja. Namun, ruam ini biasanya sering muncul terutama pada bagian perut dan dada.

3. Nyeri Pada Sendi, Otot dan Kepala

Nyeri pada sendi dan otot juga bisa terjadi pada bayi yang mengalami DBD. Bayi mungkin akan menolak untuk bergerak karena merasa sakit pada sendi dan ototnya. Selain itu, bayi yang terkena DBD juga akan merasa nyeri pada kepala yang bisa membuatnya tidak nyaman dan rewel.

4. Mual dan Muntah

Bayi yang terinfeksi virus dengue bisa merasa mual dan muntah. Mual dan muntah bisa terjadi pada tahap awal atau akhir DBD. Bayi yang mengalami gejala mual dan muntah bisa kehilangan nafsu makan dan cairan di tubuhnya menjadi berkurang.

5. Pendarahan

Ciri DBD pada bayi di tahap yang lebnih parah yaitu mengalami pendarahan. Pendarahan pada bayi dapat terjadi dari hidung, gusi atau di bawah kulit. Selain itu, bayi juga bisa menjadi lebih mudah memar pada bagian tubuhnya.

Cara Mencegah DBD pada Bayi 6 Bulan

Ciri-ciri DBD Pada Anak (Unsplash)

DBD dapat dicegah dengan mengambil tindakan pencegahan terhadap nyamuk Aedes Aegpti. Setelah mengetahui Ciri DBD pada bayi usia 6 bulan, berikut akan dibahas beberapa cara pencegahan DBD pada bayi, terutama usia 6 bulan ke atas :

1. Membersihkan Lingkungan

Membersihkan lingkungan merupakan cara yang paling efektif untuk mencegah nyamuk Aedes Aegpty berkembang biak. Pastikan lingkungan sekitar bayi selalu bersih dan terhindar dari genangan air yang berpotensi menjadi sarang nyamuk

Virus dengue biasanya berkembang biak di air yang menggenang. Karena itu, pastikan untuk selalu menguras tempat-tempat yang sering tergenang oleh air seperti kolam renang kecil, bak mandi atau ember. Selain itu, pastikan rumah selalu bersih dan terawat agar terhindar dari sarang nyamuk.

2. Menghindari Gigitan Nyamuk

Langkah kedua yang bisa dilakukan untuk mencegah DBD pada bayi ialah dengan menghindari gigitan nyamuk. Memakai pakaian yang tepat pada bayi juga bisa membantu mencegah gigitan nyamuk. Pilihlah pakaian yang longgar dan menutupi seluruh tubuh, terutama saat bayi di luar rumah.

3. Menggunakan Kelambu

Selanjutnya, Anda juga bisa menggunakan kelambu saat bayi tidur untuk menghindari gigitan nyamuk pada malam hari. Pastikan kelambu yang digunakan dalam kondisi baik, bersih dan tidak sobek sehingga nyamuk tidak bisa masuk.

4. Menggunakan Obat Anti Nyamuk

Obat anti nyamuk bisa digunakan untuk mencegah gigitan nyamuk Aedes Aegpty pada bayi. Anda bisa menggunakan obat anti nyamuk dalam bentuk lotion atau spray. Namun, penggunaan obat anti nyamuk pada bayi harus dilakukan dengan hati-hati sesuai dosis yang dianjurkan oleh dokter.

5. Memberikan ASI Eksklusif

Memberikan ASI Eksklusif pada bayi dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh bayi. Selain itu, ASI juga mengandung antibody sehingga dapat membantu melindunginya dari infeksi virus demam berdarah.

Ciri DBD pada bayi harus diwaspadai dan dicegah oleh para orang tua dengan cara mengamati kondisi bayi secara berkala dan seksama. Jika bayi menunjukkan gejala DBD, segera bawa ke dokter untuk mendapatkan perawatan medis yang tepat.