Polusi udara atau pencemaran udara menjadi masalah lingkungan yang tengah diperbincangkan. Fenomena ini disebabkan bercampurnya udara dengan polutan berbahaya.
Umumnya, polutan berbahaya dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia. Polutan berbahaya seperti asap kendaraan bermotor, pembakaran sisa industri, bahan kimia rumah tangga, bahan bangunan, hingga asap pembakaran lahan.
Dampak Polusi Udara bagi Wajah
Selain terhirup ke dalam tubuh dan merusak paru-paru atau organ lainnya, polusi udara juga membawa dampak buruk bagi kesehatan kulit wajah. Polusi mengandung radikal bebas dan zat lain yang dapat menembus jauh ke dalam lapisan kulit.
Dampaknya dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang dan merusak sel kulit dari dalam. Gejala kerusakan kulit akibat dampak polusi udara bagi wajah, antara lain munculnya ruam, jerawat, eksim, kulit kering, bintik hitam dan penuaan dini.
Dikutip dari laman alodokter..com, kualitas udara yang buruk juga dapat meningkatkan resiko kanker kulit. Agar semakin paham, berikut ulasan lengkap mengenai dampak polusi udara bagi wajah.
1. Alergi
Dampak polusi udara bagi wajah yang kerap muncul adalah alergi. Terlebih, alergi lebih rentan menyerang anak-anak.
Alergi kulit menimbulkan gejala berupa muncul ruam dan bentol di kulit, gatal-gatal, dan kulit kering. Paparan polusi udara pada wajah maupun badan dapat menyebabkan reaksi alergi ketika orang yang memiliki riwayat alergi atau eksim bersentuhan dengan zat pencetus alerginya, misalnya debu, sabun, detergen, tungau, asap rokok, atau bulu hewan.
Selain itu, sebagian orang yang memiliki alergi kulit juga bisa mengalami kambuhnya gejala ketika terpapar faktor pencetus lain, seperti stres berlebihan, berada di tempat yang dingin atau panas, atau udara kering.
2. Iritasi Kulit
Setelah alergi, iritasi juga menjadi dampak polusi udara bagi wajah yang kerap dialami. Iritasi kulit akibat polusi bisa terjadi ketika kulit terpapar berbagai sumber polusi, seperti asap kendaraan, debu, dan asap rokok.
Selain itu, sumber polusi di dalam rumah, seperti produk pembersih rumah tangga, deterjen, pembersih kaca, atau pembersih lantai, juga kerap mengandung bahan kimia keras yang dapat mengiritasi kulit. Ketika kulit mengalami iritasi, biasanya kulit akan terasa gatal, tampak bersisik, kemerahan, dan bahkan terasa perih atau nyeri.
Iritasi kulit ringan umumnya tidak berbahaya bagi kulit. Tetapi, iritasi yang parah bisa mengganggu aktivitas Anda sehari-hari.
Hal ini lebih berisiko terjadi pada orang yang memiliki kulit sensitif atau riwayat alergi pada kulit.
3. Rentan Jerawat
Polusi udara dapat menyebabkan kulit menghasilkan lebih banyak sebum. Sebum adalah minyak alami kulit yang berfungsi untuk melembabkan kulit dan mencegah pertumbuhan bakteri di kulit.
Ketika jumlah sebum meningkat, kulit wajah akan menjadi terlalu berminyak, sehingga mudah muncul komedo dan jerawat.
4. Penuaan Dini
Kulit bisa lebih cepat mengalami penuaan dini ketika terlalu sering terpapar polusi. Selain polusi, paparan sinar ultraviolet (UV) atau sinar matahari berlebih juga kerap menjadi penyebab penuaan dini.
Kulit yang menua akan tampak kering, keriput, dan kusam.
5. Meningkatkan Resiko Kanker Kulit
Polusi udara pada kulit juga merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker kulit. Udara yang tercemar mengandung banyak zat berbahaya.
Termasuk berbagai jenis racun yang memiliki sifat karsinogenik.
Cara Mencegah Dampak Polusi Udara bagi Wajah
Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengurangi dampak buruk polusi udara bagi wajah. Anda bisa menggunakan masker atau topi saat beraktivitas di luar ruangan.
Selain itu, ada juga beberapa cara lain yang dapat menjadi kebiasaan agar wajah Anda terjaga. Berikut ulasan cara mencegah dampak polusi udara bagi wajah.
1. Rutin Membersihkan Wajah
Cara pertama untuk mencegah dampak buruk paparan polusi udara adalah rutin membersihkan wajah. Jerawat dan penuaan dini dapat dicegah dengan rutin membersihkan kotoran di wajah.
Anda dapat menggunakan sabun cuci muka berbahan kimia lembut untuk mencegah terjadinya iritasi dan alergi pada kulit. Eksfoliasi untuk menghilangkan sel kulit mati juga dapat dilakukan untuk memaksimalkan upaya menjaga kebersihan kulit.
Setelah membersihkan kulit, Anda juga bisa menggunakan toner dan pelembab untuk merawat kulit dan mencegah kulit kering.
2. Gunakan Tabir Surya
Zat polutan dari luar rumah dan paparan sinar UV bisa membuat kulit cepat rusak. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk menggunakan tabir surya dengan SPF minimal 35 atau lebih ketika beraktivitas di bawah terik matahari, terutama pada pukul 10.00–15.00.
Jangan lupa untuk mengulangi penggunaan tabir surya setelah 3 hingga 4 jam. Penggunaan tabir surya juga penting untuk mencegah sunburn dan mengurangi risiko terjadinya kanker kulit.
3. Hindari Paparan Asap Rokok
Asap rokok merupakan salah satu sumber polusi utama yang masih sering ditemukan di berbagai tempat. Paparan asap rokok tak hanya bisa membuat Anda berisiko terkena penyakit paru-paru, tetapi juga kerusakan dan penuaan dini pada kulit.
Oleh karena itu, jauhi paparan asap rokok dan hindari lingkungan atau tempat perokok aktif berkumpul.
4. Konsumsi Makanan Bergizi
Cara terakhir untuk mencegah dampak polusi udara bagi wajah adalah mengkonsumsi makanan bergizi. Terlebih, makanan yang mengandung vitamin C, E dan kolagen.
Anda juga perlu mengonsumsi makanan bergizi dan kaya akan antioksidan, seperti buah dan sayuran. Jangan lupa untuk minum air putih yang cukup agar kelembaban kulit tetap terjaga dan mencegah dehidrasi.