Interaksi Sosial, Pengertian, Ciri-ciri, dan Faktor Pendukungnya

Unsplash
Ilustrasi, interaksi sosial
Editor: Agung
31/8/2023, 13.19 WIB

Dalam kehidupan manusia sebagai mahluk sosial, pastinya terjadi interaksi sosial baik antar individu, individu dengan kelompok, maupun antar kelompok.

Tidak hanya sekedar untuk berkomunikasi semata, interaksi sosial terkadang juga dapat menambah informasi yang dibutuhkan, baik untuk individu maupun kelompok.

Lantas, apa itu sebenarnya interaksi sosial itu, serta apa saja ciri-ciri dan faktor pendukungnya? Simak ulasan berikut ini.

Ilustrasi, interaksi sosial (Unsplash)

Pengertian Interaksi Sosial

Interaksi sosial berasal dari dua kata yaitu interaksi dan sosial. Kata interaksi memilki arti sebagai  tindakan yang terjadi secara dua orang atau lebih yang bereaksi akan timbal balik melalui kontak langsung maupun tidak langsung.

Sementara itu, kata Sosial memiliki makna yaitu mencakup saling berkesinambungan atau bekerja sama seperti halnya manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan akan membutuhkan orang lain.

Dari pengertian dua kata tersebut, bisa disimpulkan bahwa interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu maupun kelompok untuk menjalin hubungan pertemanan, diskusi, kerjasama yang diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.

Selain pengertian diatas, interaksi sosial juga memiliki pengertian lain yang dikemukakan oleh para ahli, yaittu: Adapun pengertian Interaksi sosial menurut 5 para ahli:

1. Gilin

Menurut penjelasan Gillin, interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis antara individu dengan individu lain atau dengan kelompok atau hubungan antar kelompok. Hubungan ini tercipta karena pada dasarnya manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain.

2. Bonner

Menurut Bonner, interaksi sosial adalah hubungan antara dua orang atau lebih yang aksinya dari individu dapat mempengaruhi / mengubah kehidupan individu lain.

3. Walgito

Walgito berpendapat bahwa adanya hubungan timbal balik dalam interaksi sosial dapat memberikan pengaruh terhadap individu atau kelompok lain. Interaksi sosial juga berpengaruh terhadap kelompok dengan kelompok lain yang saling berhubungan.

4. Soerjono Soekanto

Menurut pendapat Soerjono Soekanto, interaksi sosial adalah proses sosial yang berkaitan dengan cara berhubungan antara individu dan kelompok untuk membangun sistem dalam hubungan sosial.

5. Murdiyatmo dan Handayani

Murdiyatmo dan Handayani mengemukakan bahwa interaksi sosial sebagai hubungan yang dibangun seseorang dengan orang lain yang dalam proses kehidupan tersebut terbangun struktur sosial. Pada struktur sosial tersebut juga terbangun hubungan yang saling mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya.

Ciri-ciri Interaksi Sosial

Dikutip dari laman Ruangguru, interaksi sosial memiliki beberapa ciri-ciri, antara lain:

1. Ada Pelaku Berjumlah Lebih dari Satu Orang

Proses interaksi sosial baru bisa teerjalin ketika terdapat individu yang berinteraksi dengan individu lain.

2. Ada Komunikasi Antar Pelaku dengan Menggunakan Simbol-simbol

Dalam prosesnya, interaksi sosial tidak hanya melibatkan komunikasi yang dijalin oleh individu/kelompok secara lisan, melainkan juga bisa melalui gestur tubuh atau isyarat dengan menggunakan simbol-simbol tertentu.

3. Ada Dimensi Waktu yang Menentukan Sifat Aksi

Proses interaksi sosial melibatkan dimensi waktu (masa lampau, masa kini, dan masa mendatang) yang terjadi. Artinya, interaksi sosial pernah terjadi di masa lampau, interaksi sosial dapat terjadi di masa kini, dan pada masa yang akan datang interaksi sosial juga terjadi.

4. Memiliki Tujuan Tertentu

Para pelaku memiliki tujuan dalam menjalin interaksi sosial. Misalnya, di pasar terjadi interaksi antara penjual dengan pembeli. Pembeli memiliki tujuan untuk mendapatkan suatu barang yang ia butuhkan dalam berinteraksi dengan penjual. Sementara, penjual memiliki tujuan untuk menawarkan barang hingga terjual kepada pembeli dalam berinteraksi.

Syarat Terjadinya Interaksi Sosial

Terdapat dua syarat yang dibutuhkan agar proses interaksi sosial terjadi, yaitu: 

Ilustrasi, interaksi sosial (Unsplash)

1. Kontak Sosial

Kontak sosial berasal dari bahasa Latin yaitu con atau cum yang berarti bersama-sama dan tango artinya menyentuh. Kontak sosial merupakan hubungan antara satu pihak dengan yang lainnya untuk terjalin interaksi sosial dan masing-masing saling bereaksi, baik itu secara fisik maupun nonfisik.

Kontak sosial terbagi menjadi dua:

  • Kontak sosial secara langsung atau primer, seperti saling menyapa atau tersenyum, presentasi di depan kelas, berjabat tangan.
  • Kontak sosial tidak langsung atau sekunder, biasanya terbentuk melalui alat atau perantara seperti surat dan telepon. Contohnya, lewat Facebook, Twitter, dan Instagram, dan sebagainya.

Kesimpulannya, kontak sosial terbentuk karena ada umpan balik diantara pihak yang terlibat.

2. Komunikasi

Komunikasi merupakan proses penyampaian dan penerimaan pesan seperti ide atau gagasan dari satu pihak ke pihak lain alias terjadi pertukaran informasi. Jenis komunikasi terbagi dua, yaitu:

  • Komunikasi verbal yaitu proses penyampaian pesan yang dilakukan dengan bahasa atau kata-kata.
  • Komunikasi nonverbal yaitu proses penyampaian pesan yang dilakukan dengan gerak-gerik atau kode tertentu yang dapat dipahami satu sama lainnya. Contoh, tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu, atau membunyikan alat yang bersuara seperti kentongan.

Ada beberapa komponen yang dibutuhkan untuk terjadinya komunikasi:

  • Komunikator, merupakan pihak yang mengirimkan pesan ke pihak lain.
  • Komunikan, merupakan pihak yang menerima pesan dari komunikator.
  • Pesan, merupakan isi atau maksud yang akan disampaikan oleh komunikator ke komunikan.
  • Umpan balik (feedback) merupakan tanggapan dari komunikan usai menerima pesan.
  • Media merupakan alat untuk menyampaikan pesan seperti tulisan, lisan, gambar atau film.

Sebagai catatan penting, komunikasi bisa dianggap efektif bila pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat dipahami dan ditafsirkan sama oleh komunikan.

Faktor Pendorong Interaksi Sosial

Terdapat beberapa faktor yang menjadi dasar timbulnya interaksi sosial.  Berikut ini adalah faktor-faktornya:

1. Imitasi

Imitasi adalah suatu proses belajar dengan cara meniru atau mengikuti perilaku orang lain.

Contoh:

  • Seorang anak yang bercita-cita menjadi seorang dokter berpenampilan menggunakan pakaian dokter seolah dirinya berperan sebagai dokter.
  • Seorang pria mengikuti gaya model rambut sekarang.

2. Identifikasi

Identifikasi adalah suatu dorongan untuk menjadi identik (sama) dengan orang lain dimana dalam prosesnya memerlukan suatu figur yang ideal bagi pelakunya.

Contoh: Seorang pria asal Indonesia yang bernama Adam Jackson secara keseluruhan menyerupai sosok sang idola Michael Jackson dari mulai penampilan fisik sampai dengan perilakunya.

Ilustrasi, interaksi sosial (Pexels)

3. Sugesti

Sugesti adalah suatu pendapat, pandangan, dan sikap yang diberikan pada orang lain dan diterima oleh pihak lain sehingga orang tersebut mengikuti pandangan/pengaruh tersebut.

Contoh:

  • Terpengaruh oleh tayangan di televisi atau media sosial sehingga membuat penontonnya melakukan suatu tindakan berdasarkan tayangan yang ditampilkan.
  • Anjuran dokter kepada pasiennya yang kemudian diikuti oleh pasien tersebut.

4. Simpati

Simpati adalah rasa tertarik pada orang lain yang seolah-olah berada dalam keadaan orang lain yang dapat memunculkan perasaan emosional tertentu (sedih, senang).

Contoh: Roni merasa kasihan ketika mengetahui temannya sakit.

5. Empati

Empati adalah kepeduliaan terhadap orang lain atau kelompok lain yang ditandai dengan tindakan nyata.

Contoh: Aldi menolong temannya yang terjatuh dari sepeda motor hingga membawanya ke rumah sakit terdekat.