4 Penyebab Baby Blues Syndrome, Gejala dan Cara Mengatasinya

Unsplash
Ilustrasi, Baby Blues Syndrome.
Penulis: Anggi Mardiana
Editor: Agung
6/9/2023, 13.40 WIB

Perubahan hormon yang terjadi setelah melahirkan merupakan penyebab baby blues syndrome. Setelah melahirkan, jumlah hormon progesteron dan estrogen bisa tiba-tiba berkurang sehingga menimbulkan perubahan suasana hati.

Baby blues tidak bisa dibiarkan begitu saja karena bisa berlanjut menjadi postpartum depression (depresi setelah melahirkan) yang bisa membahayakan ibu dan bayi. Sindrom baby blues bisa dialami oleh wanita dalam beberapa hari pertama setelah melahirkan.

Pengertian Baby Blues Syndrome

Mengutip Siloamhospitals.com, baby blues syndrome adalah suatu kondisi saat seorang ibu mengalami depresi ringan setelah melahirkan. Meski tampak sepele, baby blues bisa menimbulkan dampak buruk bagi ibu maupun bayi jika tidak segera ditangani.

Proses melahirkan menjadi momen yang tidak mudah bagi seorang ibu sehingga tidak jarang mengalami perubahan suasana hati drastis atau baby blues syndrome. Masalah kesehatan mental ini seringkali membuat ibu merasa lebih sensitif dan emosional setelah melahirkan. Contohnya mudah marah, sedih dan menangis.

Gejala yang ditmbulkan oleh baby blues syndrome bisa memburuk setelah 3-4 hari melahirkan dan biasanya berlangsung selama 14 hari. Jika kondisi tidak kunjung membaik selama 2 minggu, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter terkait.

Penyebab Baby Blues Syndrome

Ilustrasi, Baby Blues Syndrome (Unsplash)

Penyebab baby blues syndrome belum diketahui secara pasti namun ada beberapa kondisi yang bisa memicu terjadinya baby blues. Berikut di antaranya:

1. Sulit Beradaptasi

Pemicu utama baby blues syndrome ialah sulit beradaptasi dari kehidupan sebelum dan sesudah menjadi ibu. Menjadi seorang ibu memiliki tanggung jawab besar yang harus diemban sehingga sering merasa kelelahan karena mengurus kebutuhan anak sendiri. Terlebih jika menjadi seorang ibu merupakan pengalaman baru.

2. Perubahan Hormon

Seorang ibu akan mengalami perubahan kadar hormon cukup drastis setelah melahirkan. Selama fase ini, kadar hormon progesteron dan estrogen di dalam tubuh menurun drastis Akibatnya terjadilah perubahan suasana hati, merasa lelah dan tertekan.

3. Memiliki Riwayat Gangguan Mental

Wanita yang memiliki riwayat gangguan kesehatan mental bisa berisiko mengalami baby blues syndrome. Terutama seorang ibu yang memiliki riwayat gangguan kesehatan mental seperti gangguan cemas, bipolar atau depresi.

4. Kurang Istirahat

Siklus tidur bayi yang baru lahir cenderung tidak teratur sehingga menyebabkan ibu terbangun di malam hari. Secara tidak langsung, kondisi ini bisa mengurangi waktu tidur ibu. Kurangnya waktu tidur yang disertai kesibukan mengurus buah hati bisa memicu kelelahan dan terjadinya baby blues.

Gejala Baby Blues Syndrome

Selain penyebab baby blues syndrome, ketahui juga beberapa gejala jika seorang ibu terkena baby blues. Berikut di antaranya:

1. Mudah Tersinggung dan Marah

Gejala utama dan paling mudah terlihat dari baby blues syndrome yaitu mudah marah dan tersinggung oleh perkataan orang lain meski orang tersebut bermaksud baik. Selain itu, baby blues bisa membuat ibu merasa kesal dan marah terhadap bayinya saat rewel.

2. Menangis Tanpa Alasan Jelas

Gejala baby blues yang paling sering dialami yaitu menangis tanpa alasan yang jelas. Seorang ibu bisa menangis tiba-tiba dan cemas berlebihan terhadap sesuatu.

3. Mood Swings dan Tidak Sabaran

Orang yang mengalami baby blues syndrome cenderung mudah mengalami perubahan suasana hati. Gejala ini muncul pada minggu pertama setelah persalinan. Bisa juga terjadi beberapa minggu kemudian. Selain itu, ciri pengidap baby blues ialah tidak sabaran, mereka merasa apa yang dilakukan oleh orang lain lambat dan tidak sesuai keinginan.

4. Nafsu Makan Menurun

Wanita yang baru melahirkan biasanya memiliki nafsu makan lebih tinggi. Terlebih jika sambil memberikan ASI eksklusif. Namun berbeda jika mengidap baby blues syndrome, mereka sering merasa tidak bersemangat dan tidak nafsu makan.

Cara Mengatasi Baby Blues Syndrome

Ilustrasi, Baby Blues Syndrome (Unsplash)

Baby blues syndrome pada umumnya akan menghilang dalam waktu kurang lebih dua minggu. Meski begitu, kondisi ini perlu dikendalikan agar tidak terjadi berkelanjutan. Berikut beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi baby blues syndrome:

1. Istirahat yang Cukup

Kurang istirahat merupakan penyebab baby blues syndrome yang bisa diatasi dengan istirahat cukup. Anda yang sudah melahirkan bisa memanfaatkan waktu tidur si kecil untuk istirahat. Jangan ragu meminta bantuan suami dan keluarga untuk gentian mengurus si kecil sehingga Anda bisa beristirahat.

2. Cerita dengan Orang Terdekat

Mencurahkan isi hati dengan orang terdekat bisa jadi salah satu cara mengatasi baby blues yang cukup efektif. Ibu bisa membagi kegelisahan dengan keluarga atau teman agar bisa mengurangi perasaan cemas.

3. Rutin Olahraga

Rutin olahraga merupakan cara mengatasi baby blues syndrome yang bisa Anda lakukan selanjutnya. Olahraga bisa membantu ibu mengalihkan kegelisahan, meningkatkan suasana hati dan kualitas tidur.

4. Konsultasi dengan Dokter

Terakhir, Anda bisa coba berkonsultasi dengan dokter atau psikolog untuk mengatasi gejala baby blues yang dialami. Terlebih jika kondisi baby blues yang dialami tidak kunjung membaik.

Banyak penyebab baby blues syndrome seperti adanya perubahan hormon, sulit adaptasi, memiliki riwayat gangguan mental dan kurang istirahat. Untuk mengatasinya bisa dengan cerita ke orang terdekat, rutin olahraga, istirahat yang cukup dan konsultasi dengan dokter.