Dalam mata pelajaran bahasa Indonesia SMP, siswa akan mempelajari tentang majas. Ini merupakan suatu bentuk gaya bahasa yang sering ditemui dalam puisi, cerpen, atau karya sastra lainnya.
Di luar karya sastra, majas juga bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, tergantung pada tujuan dan konteks atau situasi yang sedang dialami penutur dan lawan tutur.
Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) V, pengertian majas adalah cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakannya dengan sesuatu yang lain; kiasan. Majas sendiri dibagi menjadi beberapa jenis. Salah satunya, adalah majas hiperbola.
Untuk lebih memahaminya, simak ulasan mengenai pengertian, ciri-ciri dan contoh majas hiperbola berikut ini.
Pengertian Majas Hiperbola
Dilansir dari buku berjudul Pengajaran Gaya Bahasa karya Prof. Dr. Henry Guntur Tarigan, majas hiperbola adalah gaya bahasa yang mengandung pernyataan yang berlebih-lebihan jumlahnya, ukurannya atau sifatnya dengan maksud memberi penekanan pada suatu pernyataan atau situasi untuk memperhebat, meningkatkan kesan dan pengaruhnya.
Gaya bahasa ini melibatkan kata-kata, frase, atau kalimat.
Adapun secara sederhana, majas jenis hiperbola dapat diartikan sebagai ungkapan kiasan yang penulisan atau pengucapannya terkesan melebih-lebihkan dari fakta atau data yang ada. Definisi ini sendiri tidak lepas dari kata asal hiperbola dari Yunani, yang artinya 'pemborosan; berlebih-lebihan'.
Kata itu diturunkan dari kata hyper yang maknanya 'melebihi' dan ballien 'melemparkan'. Oleh karena itu, dalam penerapannya, gaya bahasa ini fokus untuk mencapai efek yang berlebih-lebihan.
Ciri-ciri Majas Hiperbola
Berikut ini beberapa ciri-ciri majas hiperbola yang membedakannya dengan jenis majas lainnya:
1. Tidak Masuk Akal
Majas hiperbola menggunakan bahasa yang tidak masuk akal. Ketika pembaca menemukan kata, frasa, atau kalimat yang terasa berlebihan atau bahkan susah dinalar, bisa dipastikan itu adalah majas hiperbola.
2. Melebih-lebihkan
Majas yang satu ini seringkali melebih-lebihkan sesuatu sehingga terkesan lebih besar dari kenyataannya.
3. Dramatis
Majas hiperbola sering disampaikan secara dramatis dan hal ini berkaitan erat dengan karakteristik sebelumnya. Jika diperhatikan dengan baik, majas hiperbola banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Mampu Mempengaruhi Pembaca atau Pendengar
Terakhir, majas hiperbola mampu memberikan pengaruh yang besar kepada pembaca atau pendengar. Biasanya, pengaruh ini akan diikuti dengan efek-efek tertentu. Seperti sedih, marah, kesal, atau yang lainnya.
Fungsi Majas Hiperbola
Sama seperti majas lainnya, majas hiperbola juga memiliki fungsinya tersendiri antara lain:
1. Untuk Menambah Kesan Dramatis
Fungsi pertama yaitu digunakan digunakan untuk memberikan kesan dramatis pada sebuah karya tulis. Adapun tujuannya yaitu agar pembaca bisa tertarik untuk membaca tulisan dan mewujudkan kepentingan pembuat karya sastra.
2. Memperindah Kalimat
Fungsi berikutnya yaitu untuk memperindah kalimat. Para penulis, penyair, dan pembaca sering kali menggunakan majas hiperbola dalam tulisan karena menganggap bahwa majas ini efektif dalam memberikan kesan yang baik pada penikmat karya sastra mereka.
3. Memberikan Penekanan Emosi
Fungsi majas yang terakhir yaitu untuk memberikan penekanan emosi pada sebuah kalimat.
Pembaca sering kali lebih mudah merasakan kalimat yang memiliki kesan emosional. Oleh karena itulah majas ini digunakan karena dapat membuat pembaca bisa menampilkan imajinasi atau gambaran tertentu terkait tulisan.
Contoh Majas Hiperbola
Berikut ini 40 contoh majas hiperbola yang bisa dipelajari agar lebih paham tentang jenis majas ini.
- Suaranya menggelegar membelah angkasa.
- Tubuhnya tinggal kulit yang membalut tulang.
- Para pahlawan berjuang hingga titik darah penghabisan.
- Hatiku meleleh saat laki-laki itu mengungkapkan cintanya padaku.
- Air di sungai itu sangat jernih hingga mengalahkan beningnya kristal.
- Dia tidur lama sekali hingga aku mengiranya telah menjadi mayat.
- Kasih ibu tak terhingga sepanjang masa.
- Seribu kota akan ku lalui untuk mencari kekasih hati.
- Orang itu setinggi rumah.
- Tugas ini benar-benar membuat ku harus memeras otak.
- Gedung-gedung di Jakarta itu telah mencapai langit.
- Ketulusanmu membantuku setiap aku membutuhkan, membuat hatiku meleleh.
- Perasaanku teriris-iris melihat kau jalan dengannya.
- Kasih ibu tak terhingga sepanjang masa.
- Bahagiaku melambung tinggi sampai ke angkasa.
- Seribu kota sudah kulalui untuk mencari kekasih hati.
- Air matanya mengalir deras saat beradu pandang dengan ayah kandung yang telah sepuluh tahun meninggalkannya.
- Hatinya pasti seperti disayat sembilu saat mendengar hinaan itu.
- Suaranya begitu menggelegar saat menjadi personil upacara minggu lalu.
- Setiap belaian pria di rambut wanita, mampu mengguncang hatinya.
- Kesedihan dan penyesalan wanita itu akibat kematian anaknya membuat tangisannya membanjiri pemakaman hari ini.
- Habiskan makanan di piringmu atau ambil seperlunya saja. Bagimu mungkin harga seporsi ayam goreng di sini biasa saja, tetapi bagi sebagian orang di luar sana harganya setinggi langit.
- Jangan sampai kekagumanmu kepada dirinya membuatmu menjadi buta pada kesalahan yang dilakukannya.
- Mendengar kabar penipuan itu, ayahnya mengamuk dan membakar kemarahannya pada seisi rumah.
- Kejutan ulang tahun kali ini hampir membuatku terkena serangan jantung.
- Pemandangan mereka berciuman sangat menjijikkan, sehingga membuatku ingin muntah.
- Kejadian pembunuhan itu terjadi karena emosi pelaku mendadak meledak ketika melihat pacarnya berselingkuh di hadapannya.
- Ayah memeras keringat demi menafkahi istri dan anaknya.
- Air matanya mengalir deras ketika beradu pandang dengan kekasihnya yang telah lama meninggalkannya.
- Hatinya seperti disayat sembilu ketika mendengar ejekan temannya.
- Usianya yang renta membuat tubuh kakek tinggal kulit dan tulang saja.
- Naufal adalah anak yang pintar hingga bisa mengerjakan soal matematika sesulit itu dalam sekejap mata.
- Pria itu memiliki semangat yang keras seperti baja, tentu ia akan menjadi orang sukses.
- Dia sudah terbiasa memeras keringat untuk menafkahi keluarga.
- Luluk girang setengah mati karena mendapat lotre.
- Aku sudah memberitahumu jutaan kali dan kamu masih juga tidak mengerti?
- Berita kecelakaan itu menghantam saya seperti bom nuklir.
- Cuaca hari ini sangat panas hingga rasanya air biasa dapat mendidih tanpa harus dimasak.
- Perasaanku teriris-iris ketika melihat kamu jalan bersamanya.
- Sinar matahari hari ini terasa membakar kulitku.