Bullying atau perilaku perundungan adalah sikap agresif seseorang yang sengaja dan berulang kali menyebabkan orang lain terluka atau tidak nyaman. Bullying dapat berbentuk kekerasan fisik kata-kata atau verbal, atau bahkan sikap lain yang tidak terlalu tampak.
Menurut American Psychological Association (APA), korban bullying dapat mengalami cedera fisik, masalah emosional, masalah sosial sehingga bahkan memiliki resiko bunuh diri dan kematian. Artinya bullying mampu berdampak buruk pada kesehatan fisik dan emosional, baik itu jangka pendek maupun jangka panjang.
Sayangnya, masih banyak orang tua tidak menyadari atau terlambat mengetahui buah hatinya merupakan korban bullying. Karenanya, para orang tua sebaiknya mengetahui ciri atau tanda anak yang menjadi korban bullying di sekolah.
Ciri-Ciri Anak jadi Korban Bullying di Sekolah
Sekolah seharusnya menjadi rumah kedua bagi anak untuk berlindung dan mengenyam pendidikan. Namun bagi sebagian besar anak, sekolah malah menjadi salah satu tempat paling menakutkan dalam hidupnya.
Menurut laporan UNICEF tahun 2015, 40 persen anak Indonesia mengalami bullying di sekolah. Sementara menurut laporan ICRW (International Center for Research on Women) juga pada tahun yang sama, hampir 84% anak di Indonesia mengalami tindak kekerasan di sekolah yang berakar dari tindakan bullying.
Mirisnya, tindak kekerasan ini bisa terjadi tanpa sepengetahuan guru atau pihak berwenang lainnya di sekolah. Melansir laman National Centre Against Bullying Australia, ciri-ciri anak yang dirundung adalah merasa tidak aman di sekolahnya dan merasa sedih ketika di rumah.
Tidak hanya itu, prestasi buah hati Anda juga akan semakin menurun dan semakin tertutup. Agar lebih paham mengenai ciri-ciri anak jadi korban bullying, berikut ulasannya secara lengkap.
1. Kehilangan Minat pada Hobi atau Hal Lainnya
Ciri-ciri pertama anak menjadi korban perundungan adalah kehilangan minat pada hal-hal yang digemarinya, termasuk hobi. Apabila anak-anak kehilangan minat pada hobi atau makanannya, coba orang tua memperhatikan mereka.
Orang tua juga bisa mencoba mengajak anak komunikasi tentang apa yang tengah dialaminya.
2. Sering Sakit Kepala atau Perut
Ciri-ciri anak jadi korban bullying selanjutnya adalah menjadi sering mengalami sakit kepala atau perut. Hal ini akibat dari stres yang dialami oleh anak.
Perlu diketahui, stres bisa menyebabkan sakit secara fisik seperti sakit kepala atau sakit perut. Saat anak-anak diperlakukan buruk bisa juga mereka terkadang akan berpura-pura sakit.
Tujuannya adalah untuk menghindari situasi di mana kemungkinan ia akan ditindas.
3. Tidak Bersemangat Pergi ke Sekolah
Apabila anak-anak mulai terlihat malas pergi ke sekolah, para orang tua perlu untuk mewaspadai. Bukan hanya malas pergi, orang tua juga perlu waspada bila anak sering terlambat sekolah atau melewatkan kelas.
Hal ini lantaran kemungkinan Ia menjadi korban bullying. Tindakan tersebut dilakukannya hanya untuk menghindari perundungan.
4. Menutup Diri dan Malas Berteman
Orang tua perlu waspada apabila hubungan anak dengan teman-temannya tidak lagi baik. Perselisihan dengan teman memang hal yang wajar terjadi.
Akan tetapi, orang tua tetap perlu membicarakannya apakah ada sesuatu serius yang terjadi pada mereka.
5. Prestasi Menurun
Seperti informasi diatas, prestasi anak yang terus menurun dapat menjadi tanda lingkungan sekolahnya tidak baik-baik saja. Anak-anak yang menjadi korban bullying seringkali merasa kesulitan fokus dalam belajar.
Biasanya kondisi tersebut disebabkan oleh stres atau perasaan ketakutan bertemu dengan teman yang menurundungnya.
6. Insomnia atau Perubahan Pola Tidur
Perubahan pada pola tidur sering menunjukkan bahwa ada sesuatu yang salah dalam kehidupan anak. Secara umum, anak-anak yang menjadi sasaran intimidasi mungkin mengalami kesulitan tidur karena mereka selalu memikirkan hal-hal yang membuatnya cemas dan merasa takut.
7. Hilang Nafsu Makan
Ciri-ciri anak jadi korban bullying selanjutnya adalah hilang nafsu makan. Perasaan cemas dan ketakutan terhadap sesuatu dapat membuat nafsu makan anak berkurang.
Sadari kondisi tersebut dan menanyakan kabar mereka di sekolah apakah semuanya berjalan lancar atau tidak.
Jika anak mulai menunjukkan gejala tersebut, mungkin inilah saat yang tepat untuk mencari tahu penyebabnya.
8. Muncul Luka, Tanda Kekerasan atau Gejala Fisik Lainnya
Perundungan bisa berdampak pada sejumlah gejala fisik. Seperti sakit kepala, sakit perut atau ada luka, memar hingga bekas luka yang penyebabnya tidak dapat mereka jelaskan.
Mungkin saja, dampak fisik itu dialami mereka akibat perlakuan atau perundungan fisik yang telah mereka terima.
9. Mood Swing dan Stres
Anak-anak yang mengalami perundungan seringkali menunjukkan emosi yang sering berubah-ubah. Hal itu bisa disebabkan karena perasaan sedih, stres ringan atau depresi dari perlakuan teman-temannya.
10. Barang Anak Kerap Rusak atau Hilang
Ciri-ciri anak dirundung selanjutnya dapat diketahui dari barang-barang yang ia bawa ke sekolah. Jika anak sering mengeluh kehilangan barang atau barang-barangnya rusak.
Contohnya buku, pakaian, sepatu, barang elektronik, atau aksesori (jam tangan, gelang, dan sebagainya). Orang tua dapat mulai waspada dan mengumpulkan informasi apakah anak mengalami perundungan
Demikian ulasan mengenai 10 ciri-ciri anak jadi korban bullying di lingkungan sekolah. Orang tua dan guru harus peka agar tindakan perundungan dapat segera di atasi, sehingga dampak bullying tidak dirasakan berkepanjangan.