Dalam pelajaran bahasa Indonesia, siswa akan mempelajari berbagai macam karya sastra. Salah satunya yaitu cerita pendek atau cerpen yang paling banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), cerpen adalah cerita yang berisi tentang suatu kisah dan tidak lebih dari 10 ribu kata. Cerpen juga biasanya disebut sebagai cerita sekali duduk, karena hanya butuh sekali duduk saja untuk menyelesaikan satu cerpen.
Sama seperti karya satra lainnya, cerpen juga memiliki beberapa ciri-ciri yang perlu diperhatikan bila ingin membuatnya. Lantas, apa saja ciri-ciri cerpen?
Berikut di bawah ini pembahasannya.
Ciri-ciri Cerpen
Dilansir dari laman Gramedia.com, cerpen memiliki berbagai ciri-ciri, yaitu:
1. Ceritanya Fiktif
Ciri pertama yaitu ceritanya fiktif atau tidak terjadi di dunia nyata. Meskipun demikian, cerpen dibuat semirip mungkin dengan kejadian di dunia nyata.
Tidak sedikit pula pembuat cerpen yang membuat cerita bergenre fantasi yang bisa dikatakan mustahil untuk terjadi di dunia nyata. Hal inilah yang membedakan cerpen dengan jenis cerita lainnya.
2. Berfokus pada Satu Aspek Cerita
Ciri berikutnya yaitu cerpen biasanya berfokus pada satu aspek cerita. Contohnya, kejadian yang diceritakan adalah seorang anak yang takut pada angka 13.
Nantinya dari awal hingga akhir cerita, cerpen akan menunjukkan solusi atas ketakutan anak tersebut terhadap angka 13. Sehingga scoup konflik yang terjadi tidak melebar kemana-mana.
3 Mengungkapkan Masalah yang Terbatas pada Hal-hal Penting Saja
Sebuah cerpen bisa dikatakan lebih seperti penyampai suatu aspek cerita, sehingga nantinya hanya masalah penting saja yang disorot serta dijabarkan.
Biasanya hal-hal penting tersebut diceritakan setelah bagian pembukaan yang singkat telah selesai ditulis. Hal terpenting dalam sebuah cerita pendek biasanya ada pada bagian konfliknya. Selain itu, bagian solusi atau penyelesaian konflik juga menjadi bagian terpenting yang dijelaskan dengan bahasa yang lugas namun tetap memiliki unsur sastra.
4 Peristiwa Disajikan dengan Cermat dan Jelas
Cerpen juga biasanya dijelaskan dengan bahasa yang lugas, jelas, dan mudah dimengerti. Dengan demikian, pembaca akan dengan mudah menerka maksud yang ingin disampaikan penulis.
5. Penokohannya Sederhana
Cerpen pada umumnya memiliki panjang kurang dari 10.000 kata. Dalam rentang cerita yang sepanjang itu, tentu saja penokohan dalam cerpen lebih sederhana.
Dengan penokohan yang sederhana, nantinya cerpen akan bisa disampaikan to the point tanpa bertele-tele. Para pembaca juga bisa dengan mudah mengidentifikasi alur cerita karena penokohan yang sederhana.
6. Tidak Menggambarkan Kisah Semua Tokoh
Ciri lainnya dari cerpen yaitu hanya menceritakan sekelumit kisah dari beberapa tokoh saja. Meskipun misalnya ada 5 tokoh yang diceritakan dalam cerita tersebut, namun akhir dari cerita kemungkinan menceritakan 2 atau 3 tokoh dari keseluruhan tokoh.
7. Jumlah Katanya Pendek atau Singkat
Ciri berikutnya yaitu cepen memiliki panjang kata sekitar 300 – 500 kata saja. Namun secara umum, cerpen tidak dibuat lebih dari 10.000 kata,
8. Habis Sekali Duduk
Berbeda dengan karya sastra lainnnya, cerpen memiliki sifat yang habis dibaca sekali duduk. Artinya saat membaca cerpen, pembaca bisa segera menyelesaikannya dan memperoleh isi keseluruhan cerita dalam satu waktu membaca.
Struktur Cerpen
Dilansir dari laman Brain Academy, berikut ini beberapa struktur cerpen yang penting diketahui:
1. Abstrak
Abstrak adalah gambaran awal dari sebuah cerita yang nantinya dikembangkan menjadi sebuah cerita pendek.
2. Orientasi
Merupakan hal-hal yang berkaitan dengan latar cerita, seperti tempat, suasana, dan waktu. Di bagian ini, pengarang mengatur adegan dan menginformasikan hubungan antar tokoh.
3. Komplikasi
Struktur cerpen komplikasi ini mencakup urutan kejadian atau permasalahan yang memiliki hubungan sebab akibat. Di tahap ini juga, biasanya penceritaan karakter dari tokoh semakin kuat digambarkan.
4. Evaluasi
Evaluasi di dalam cerpen merupakan bagian yang menceritakan klimaks permasalahan dalam cerita. Dalam struktur ini juga mulai disebutkan penyelesaian masalah yang terjadi.
5. Resolusi
Resolusi mencakup bagian yang menerangkan pemecahan masalah. Di sini, pembaca akan diberikan penjabaran cerita mengenai solusi yang diambil oleh tokoh.
6. Koda
Amanat, pesan, atau pembelajaran, semua hal tersebut termasuk ke dalam koda dimana pembaca akan diajak untuk mengambil hikmah dari cerpen tersebut.
Unsur-unsur Cerpen
Dalam pembuatan cerpen, terdapat dua unsur penting yang harus diperhatikan, antara lain:
1. Unsur Instrinsik
Unsur intrinsik merupakan unsur di dalam cerita yang berfungsi untuk membangun kisah cerita yang ingin dituliskan oleh pengarang . Berikut beberapa unsur intrinsik cerita pendek.
Tema
Tema merupakan unsur utama dari sebuah cerpen dimana pembaca bisa mengetahui cerita yang ingin disampaikan oleh penulis. Selain itu, tema cerita juga menjadi kerangka penting yang memudahkan penulis dalam membuat karangan cerita.
Plot (Alur)
Plot atau alur adalah jalan cerita atau urutan peristiwa pada sebuah cerita yang memiliki ciri khas tersendiri. Biasanya, cerpen memiliki alur cerita yang diawali dengan perkenalan, kemudian masuk konflik masalah dan penyelesaian.
Setting
Setting dalam cerpen biasanya terdiri dari setting waktu, latar atau tempat hingga suasana. Ketiga macam setting ini akan memperkuat kondisi tokoh atau cerita yang ingin disampaikan oleh penulis.
Tokoh atau Karakter
Tokoh adalah pemeran yang diceritakan penulis di dalam sebuah cerpen, mulai dari tokoh utama atau tokoh pendukung yang saling berkaitan.
Watak
Ada tiga jenis watak yang bisa dijumpai dalam suatu cerita, yaitu protagonis (baik), antagonis (jahat), dan netral.
Perubahan watak juga bisa terjadi dalam cerpen, misalnya pada bagian awal tokoh tersebut memiliki watak antagonis tapi karena suatu peristiwa, ia berubah menjadi protagonis.
Point of View (Sudut Pandang)
Ada dua jenis sudut pandang dari cerpen, yaitu sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga.
Bila penulis masuk di dalam cerita, maka cerpen tersebut memiliki sudut pandang orang pertama, namun jika penulis berada di luar cerita maka cerpen memiliki sudut pandang orang ketiga.
Amanat
Merupakan pesan atau nilai moral dari sebuah cerpen yang terkadang disampaikan secara tersurat, namun ada juga yang dituliskan secara tersirat oleh penulis.
2. Unsur Ekstrinsik
Selain unsur intrinsik, unsur ekstrinsik cerpen juga perlu diperhatikan.Unsur ekstrinsik cerpen biasanya berkaitan dengan latar belakang masyarakat dan hal-hal yang berhubungan dengan hal tersebut.
Adapun unsur ekstrinsik yang ada di dalam cerpen, yaitu:
Latar Belakang Masyarakat
Setiap masyarakat memiliki budaya dan kebiasaan yang berbeda sehingga jalan cerita suatu karangan dipengaruhi oleh latar belakang masyarakat.
Misalnya saja, lingkungan di mana penulis tinggal akan berpengaruh terhadap kisah dalam cerpen.
Biografi Pengarang
Selain latar belakang masyarakat, unsur ekstrinsik lain yang turut berpengaruh terhadap alur cerita cerpen adalah biografi pengarang.
Beberapa faktor tersebut antara lain agama, kondisi psikologis pengarang, hingga riwayat pendidikannya.
Nilai-nilai yang Terkandung dalam Cerpen
Dalam pengertian cerpen, sudah disebutkan bahwa kisah dalam cerpen mengandung nilai-nilai moral. Berbagai jenis nilai yang biasanya dijumpai dalam cerpen, antara lain nilai agama, nilai sosial, nilai budaya, dan lain sebagainya.
Itulah pembahasan mengenai ciri-ciri cerpen beserta struktur dan unsur nya. Dengan informasi diatas, diharapkan bisa memahami seperti apa cerpen yang baik dan benar sehingga bisa menuliskannya dengan tepat.