Kitab Zabur, Sejarah, Nabi Penerima, dan Isinya

Freepik
Kitab Zabur
Editor: Agung
5/12/2023, 17.01 WIB

Sebagai umat Muslim, Anda pastinya mengetahui tentang rukun iman dimana salah satunya mewajibkan umat Muslim untuk mengimani kitab-kitab Allah SWT.

Allah SWT telah menurunkan empat kitab yaitu Taurat, Zabur, Injil, dan Al-Quran kepada empat Nabi yang berbeda. Kitab Zabur sendiri merupakan kitab yang diturunkan kepada Nabi Daud AS.

Kata Zabur berasal dari zabaraa-yazburu-zabr, yang artinya menulis. Adapun makna aslinya adalah kitab yang tertulis.

Sementara itu, Zabur disebut juga sebagai Mazmur, yang berarti nyanyian rohani. Hal inidikarenakan dalam kitab ini terdapat 150 nyanyian yang terkumpul dan berkisah tentang seluruh peristiwa dan pengalaman hidup Nabi Daud AS.

Bila Anda ingin mengenal lebih banyak tentang kitab Zabur, simak ulasan lengkapnya di bawah ini mulai dari sejarah hingga isinya.

Kitab Zabur (Freepik)

Sejarah Kitab Zabur dan Nabi Penerimannya

Dilansir dari buku Tafsir Qashashi Jilid III oleh Syofyan hadi (2021), kitab Zabur diturunkan setelah Nabi Daud berhasil membunuh Jalut yang merupakan seorang pria yang tidak beriman kepada Allah SWT.

Saat itu, ia menjadi pimpinan pasukan Palestina, sedangkan Daud masih berusia sangat muda. Suatu hari, ia bergabung bersama barisan tentara Bani Israel yang dipimpin oleh Raja Thalut untuk melawan tentara Jalut.

Pada pertempuran tersebut, Daud berhasil membunuh Jalut. Ia dianggap sebagai pahlawan perang karena membunuh pemimpin musuh. Setelah Raja Thalut meninggal, Daud diangkat sebagai raja.

Suatu hari, Daud melakukan pengasingan untuk bertaubat kepada Allah. Ia banyak merapalkan dzikir yang bertujuan memuliakan Allah. Akhirnya, Daud diangkat sebagai nabi. Lalu, kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud dan ia mendapatkan amanah untuk menyebarkan ajaran kitab tersebut. Peristiwa ini diterangkan dalam surah Al Baqarah ayat 250-251).

Dalam surat tersebut, dinyatakan Allah berfirman: "Tatkala Jalut dan tentaranya telah nampak oleh mereka, merekapun (Thalut dan tentaranya) berdoa: "Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir." Mereka (tentara Thalut) mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah dan (dalam peperangan itu) Daud membunuh Jalut, kemudian Allah memberikan kepadanya (Daud) pemerintahan dan hikmah (sesudah meninggalnya Thalut) dan mengajarkan kepadanya apa yang dikehendaki-Nya. Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebagian umat manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam." (QS. Al-Baqarah: 250-251).

Isi Kitab Zabur

Isi Kitab Zabur adalah nyanyian-nyanyian yang menceritakan tentang peristiwa serta pengalaman hidup Nabi Daud AS, mulai dari kejatuhannya, dosanya, pengampunan dosa, sukacita kemenangannya atas musuh Allah, hingga kemuliaan Tuhan.

Dari sini dapat diketahui bahwa Kitab Zabur tidak berisi hukum-hukum atau syariat agama.

Secara garis besar, nyanyian rohani yang dinyanyikan Nabi Daud di Kitab Zabur ada lima macam, yaitu:

  • Ratapan dan doa individu
  • Ratapan-ratapan jamaah
  • Nyanyian untuk raja
  • Nyanyian liturgi kebaktian untuk memuji Tuhan
  • Nyanyian perorangan sebagai rasa syukur

Sebagaimana kitab-kitab Allah sebelumnya, Kitab Zabur juga sudah ditulis di lauhul mahfuz sebelum diwahyukan kepada Nabi Daud AS.

Kitab Zabur (Freepik)

Dalam Al Quran, Surat Al Anbiya ayat 105-106, Allah SWT berfirman:

{وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِي الزَّبُورِ مِنْ بَعْدِ الذِّكْرِ أَنَّ الأرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِيَ الصَّالِحُونَ (105) إِنَّ فِي هَذَا لَبَلاغًا لِقَوْمٍ عَابِدِينَ (106) }

Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauhul Mahfuz, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang saleh. Sesungguhnya (apa yang disebutkan) dalam (surat) ini benar-benar menjadi peringatan bagi kaum yang menyembah (Allah). (QS. Al Anbiya: 105-106).

Dalam sebuah hadits diriwayatkan Abu Hurairah disebutkan bahwa Nabi Daud as dimudahkan dalam membaca Kitab Zabur. 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "خُفف عَلَى دَاوُدَ الْقُرْآنَ، فَكَانَ يَأْمُرُ بِدَابَّتِهِ لتُسْرج، فَكَانَ يَقْرَأُ قَبْلَ أَنْ يَفْرغ". يَعْنِي الْقُرْآنَ

Dari Abu Hurairah ra bahwa Nabi SAW telah bersabda: Bacaan Al-Kitab dimudahkan bagi Nabi Daud, tersebutlah bahwa bila dia memerintahkan (kepada pelayannya) agar hewan kendaraannya dipersiapkan, lalu diberi pelana, maka tersebut­lah bahwa ia telah merampungkan bacaan Al-Kitabnya sebelum hewan kendaraannya itu siap dikendarai.

Bahkan ketika Nabi Daud as membaca kitab zabur dengan suara merdunya membuat burung-burung yang sedang terbang pun berhenti untuk mendengarkannya.

{يَا جِبَالُ أَوِّبِي مَعَهُ وَالطَّيْرَ}

Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah ber­ulang-ulang bersama Daud. (QS. Saba: 10).

Burung-burung ikut bertasbih bersama Daud bila Daud bertasbih, dan menjawab tasbih yang diucapkannya bila burung-burung itu sedang terbang di atasnya. 

Hikmah Beriman kepada Kitab-kitab Allah SWT

Dikutip dari Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (2017) karya Muhammad Ahsan dan Sumiyati, berikut ini hikmah-hikmah beriman kepada kitab-kitab Allah.
 
  • Memberikan petunjuk kepada manusia mana yang benar dan mana yang salah.
  • Pedoman agar manusia tidak berselisih dalam menentukan kebenaran.
  • Memberikan informasi sejarah kehidupan orang-orang terdahulu. Hal ini bisa menjadi pelajaran hidup yang berharga bagi umat manusia saat ini.
  • Manusia yang beriman akan dapat mengetahui dan membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, karena di dalam kitab dijelaskan tentang perilaku yang baik dan buruk.
  • Mensyukuri segala anugerah dan nikmat Allah SWT, termasuk pemberian petunjuk yang benar melalui kitab-kitab-Nya.
  • Memiliki sikap toleransi yang tinggi karena kitab-kitab Allah SWT memberikan penjelasan tentang penanaman sikap toleransi, saling menghormati, dan menghargai orang lain bahkan pemeluk agama lain.

Itulah rangkuman mengenai kitab Zabur mulai dari sejarah, nabi penerima, hingga isinya yang penting untuk diketahui umat Muslim.