Hari Hak Asasi Manusia, Sejarah, dan Signifikansi Perayaannya

Peace and Cooperation
Hari Hak Asasi Manusia
Penulis: Agung Jatmiko
10/12/2023, 01.22 WIB

Setiap tahun, pada tanggal 10 Desember dunia merayakan Hari Hak Asasi Manusia. Ini merupakan perayaan untuk mendorong semangat dan nilai-nilai kemanusiaan, seperti kesetaraan, keadilan, martabat, dan kebebasan.

Perayaan internasional ini, memberikan kesempatan untuk merenung tentang prinsip-prinsip dasar HAM yang harus menjadi landasan bagi interaksi manusia di seluruh dunia.

Melalui perayaan Hari Hak Asasi Manusia, diharapkan seluruh umat manusia terus terlibat dalam upaya bersama untuk menciptakan dunia yang lebih adil, bebas dari diskriminasi, dan menghormati hak asasi setiap individu.

Bagaimana perayaan terkait hak asasi manusia ini muncul, serta apa saja signifikansi perayaannya? Simak ulasan berikut ini.

Hari Hak Asasi Manusia (Unsplash)

Sejarah Hari Hak Asasi Manusia

Perayaan internasional tentang hak asasi manusia dilakukan, untuk memperingati diadopsinya Universal Declaration of Human Rights oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB, pada 10 Desember 1948.

Universal Declaration of Human Rights atau Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM), dokumen penting yang menetapkan hak-hak dasar dan prinsip-prinsip fundamental yang harus diakui dan dihormati untuk setiap individu tanpa memandang ras, agama, jenis kelamin, status sosial, atau asal usul. Inilah yang kemudian mendasari peringatan Hari Hak Asasi Manusia.

Munculnya DUHAM sendiri, merupakan buah dari kesadaran dunia internasional akan perlunya melindungi hak-hak asasi manusia sebagai respons terhadap kekejaman dan pelanggaran hak yang terjadi selama Perang Dunia II.

DUHAM terdiri dari 30 pasal, yang menguraikan hak-hak dasar, termasuk hak-hak sipil, politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Deklarasi ini menetapkan prinsip-prinsip kesetaraan, keadilan, dan martabat setiap individu. Prinsip-prinsip ini kemudian diusung dalam setiap perayaan Hari Hak Asasi Manusia.

DUHAM diadopsi oleh 48 negara anggota PBB, tanpa satu pun suara penentangan, 75 tahun lalu. Ini mencerminkan keinginan bersama untuk memastikan perlindungan hak-hak asasi manusia.

Setelah adopsi DUHAM, tanggal 10 Desember dipilih sebagai Hari Hak Asasi Manusia melalui Resolusi 423. Peringatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran global tentang hak asasi manusia dan mempromosikan perlindungan hak-hak tersebut di seluruh dunia.

Signifikansi Hari Hak Asasi Manusia

Peringatan internasional tentang hak asasi manusia memiliki signifikansi yang besar terhadap upaya menciptakan dunia yang lebih adil, beradab, dan menghormati hak-hak dasar setiap individu.

Beberapa signifikansi dari Hari Hak Asasi Manusia, antara lain sebagai berikut:

1. Peningkatan Kesadaran Global

Hari Hak Asasi Manusia berfungsi sebagai platform untuk meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya menghormati dan melindungi hak asasi manusia. Peringatan ini membantu menyoroti nilai-nilai kemanusiaan yang universal.

2. Edukasi dan Informasi

Kegiatan dan kampanye yang dilakukan pada Hari Hak Asasi Manusia, memberikan kesempatan untuk memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat tentang hak-hak dasar, isu-isu hak asasi manusia, dan bagaimana individu dapat melibatkan diri dalam melindungi hak-hak tersebut.

3. Advokasi dan Perubahan

Peringatan ini memungkinkan organisasi hak asasi manusia, aktivis, dan individu untuk melakukan advokasi terhadap isu-isu hak asasi manusia. Ini mencakup tuntutan perubahan kebijakan, pemberantasan diskriminasi, dan penyelesaian kasus pelanggaran hak asasi manusia.

4. Mendorong Solidaritas Global

Hari Hak Asasi Manusia membantu membangun solidaritas global. Dengan merayakan hari internasional ini, masyarakat dari berbagai latar belakang dapat bersatu untuk mendukung prinsip-prinsip hak asasi manusia dan melawan pelanggaran hak tersebut di berbagai belahan dunia.

5. Pengingat Komitmen Internasional

Peringatan Hari Hak Asasi Manusia memperingatkan negara-negara dan pihak-pihak terkait akan komitmen mereka terhadap prinsip-prinsip hak asasi manusia yang tercantum dalam dokumen-dokumen internasional, seperti Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.

6. Mendorong Pembangunan Masyarakat yang Berkeadilan

Menjunjung semangat hak asasi manusia adalah langkah penting menuju pembangunan masyarakat yang lebih adil, berkelanjutan, dan bermartabat. Oleh karena itu, Hari Hak Asasi Manusia menjadi momentum untuk mendorong prinsip-prinsip hak asasi manusia, untuk memberikan dasar untuk sistem keadilan sosial dan perlindungan hak-hak individu.

7. Perlindungan terhadap Pelanggaran HAM

Peringatan Hari Hak Asasi Manusia menekankan perlunya melindungi individu dari pelanggaran hak asasi manusia. Ini mencakup penanggulangan tindakan sewenang-wenang, penyiksaan, diskriminasi, dan segala bentuk perlakuan tidak manusiawi lainnya.

Hari Hak Asasi Manusia (ANTARA FOTO/Basri Marzuki/YU)

8. Pemberdayaan Individu

Merayakan Hari Hak Asasi Manusia membantu pemberdayaan individu. Dengan mengetahui hak-hak dasar dari setiap manusia, tiap individu dapat lebih berdaya untuk memperjuangkan hak-hak tersebut dan berpartisipasi aktif dalam masyarakat.

9. Penekanan Keadilan dan Hukum

Hari Hak Asasi Manusia menekankan pentingnya sistem hukum yang adil dan penegakan hukum yang memastikan perlindungan hak asasi manusia. Ini menciptakan dasar yang kuat untuk masyarakat yang diatur oleh hukum.

10. Peringatan Perjuangan dan Tantangan

Hari Hak Asasi Manusia adalah momen untuk merayakan pencapaian dan perjuangan dalam melindungi hak asasi manusia. Perayaan ini sekaligus mengingatkan pada tantangan dan pekerjaan yang masih perlu dilakukan di seluruh dunia.

Melalui peringatan internasional ini, diharapkan masyarakat dapat terus terlibat dalam upaya untuk menciptakan dunia yang lebih manusiawi, adil, dan bebas dari pelanggaran hak asasi manusia. Perayaan ini memberikan momentum untuk memperkuat komitmen global terhadap nilai-nilai kemanusiaan.

Hari Hak Asasi Manusia tak hanya berfungsi sebagai sekadar perayaan semata. Melainkan, sebagai pengingat, bahwa semangat menjunjung hak asasi manusia bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau organisasi, tetapi merupakan komitmen bersama seluruh masyarakat untuk menciptakan dunia yang lebih adil, bebas, dan manusiawi.