Cerita Rakyat Danau Toba dan Pesan Moral yang Bisa Diambil

http://disbudpar.sumutprov.go.id/objek_wisata/danau-toba/
Cerita Rakyat Danau Toba
Penulis: Ghina Aulia
Editor: Safrezi
24/1/2024, 15.20 WIB

Danau Toba merupakan situs alam yang berlokasi di Provinsi Sumatra Utara. Menariknya, di tengah-tengah terdapat pulau vulkanik, yakni Pulau Samosir.

Danau Toba dianggap unik, lantaran bertempat di kawasan pegunungan. Tempat ini juga memiliki pemandangan indah yang cocok untuk disambangi ketika liburan.

Di samping itu, Danau Toba juga memiliki kaitan yang erat dengan legenda, yakni cerita rakyat yang diyakini nyata oleh penciptanya. Seiring berkembangnya zaman, kebenaran kisah tersebut tergantung pada pandangan dan keyakinan pembaca.

Maka dari itu, kali ini kami akan menyertakan cerita rakyat Danau Toba yang bisa dijadikan bahan bacaan. Dikutip dari situs Cerita Dongeng Rakyat, berikut lengkapnya.

Terkait dengan itu, kali ini Katadata.co.id akan menyertakan cerita rakyat Danau Toba sebagai contoh. Selengkapnya, simak tulisan di bawah ini.

Cerita Rakyat Danau Toba

Matahari terbenam di Danau Toba (ANTARA FOTOIsmar Patrizki/Spt.)

Kisah tentang legenda Danau Toba ini bermula dari seorang pemuda yatim piatu bernama Toba. Ia merupakan seorang petani ladang. Terkadang ia juga mencari ikan di sungai dekat rumahnya untuk dijual di pasar.

Suatu hari, ia memancing ikan di sungai dan tak beberapa lama kemudian mata kail alat pancingnya dimakan ikan. Ia angkat dan benar saja, Toba menangkap ikan mas berukuran besar. Toba pun membawanya pulang.

Sesampainya di rumah, tiba – tiba ikan yang ia bawa berubah menjadi seorang perempuan cantik dan berkata, “Tuan, aku adalah seseorang yang mendapat kutukan dari Dewa karena melanggar aturan. Aku akan berubah menjadi apa saja ketika ada orang yang menyentuhku. Tolong tuan, beri aku tempat tinggal”.

Toba yang masih tercengang pun menyetujui permintaan tolong perempuan cantik itu. Mereka saling berkenalan dan akhirnya Toba pun jatuh cinta padanya. Toba pun menikahi perempuan cantik tersebut dan ia resmi menjadi istri Toba.

Hari–hari dilalui mereka dengan gembira. Suatu hari, sang istri hamil. Ia pun menyampaikan kehamilannya kepada Toba, sang suami. Sang istri pun mengajukan syarat kepada Toba dan Toba harus mematuhi syarat tersebut.

Syarat tersebut adalah bahwa apapun yang terjadi nanti ketika anak mereka lahir, Toba tidak boleh sekalipun memanggil anaknya dengan sebutan anak ikan. Semarah apapun Toba pada sang anak, ia tak boleh memarahi anaknya dengan menyebut asal usul ibunya.

Toba menyetujui persyaratan tersebut. Suatu hari, sang anak pun lahir. Ternyata sang istri melahirkan anak laki – laki. Toba sangat bersuka cita dengan kelahiran anak pertamanya itu. Toba pun memberikan anaknya nama Samosir.

Samosir tumbuh menjadi anak yang sehat. Hanya saja sayangnya, Samosir sedikit pemalas. Bahkan ketika dimintai tolong oleh ibunya untuk mengantar makanan ke ladang ayahnya, Samosir seringkali menolaknya.

Hingga pada suatu hari, Samosir dipaksa oleh ibunya untuk mengantarkan makan siang kepada ayahnya. Dengan wajah malas dan dengan berjalan secara enggan, ia pun berangkat ke ladang. Hanya saja di tengah perjalanan, Samosir merasa sangat lapar dan ia pun memutuskan berhenti sejenak untuk memakan bekal yang dibawanya. Padahal sebenarnya bekal tersebut untuk sang ayah.

Samosir tidak menghabiskan bekal tersebut. Dia masih menyisakan sedikit untuk ayahnya. Kemudian sesampainya ia di ladang, Samosir memberikan bekal sisa tersebut kepada sang ayah.

Toba yang sudah lelah bekerja dari pagi dan merasa sangat lapar pun akhirnya membuka bekal yang dibawa Samosir. Betapa terkejut dan marahnya Toba saat melihat makan siangnya tinggal makanan sisa dan sedikit saja.

Samosir pun menjelaskan bahwa di perjalanan ke ladang, ia merasa sangat lapar sehingga memutuskan untuk memakan bekal ayahnya tersebut. Toba yang lapar dan tidak bisa menahan emosinya akhirnya marah kepada Samosir dan berkata, “Dasar kau anak ikan!”.

Samosir yang mendengarkan perkataan Toba pun sangat terkejut dengan perkataan ayahnya itu. Ia pun berlari pulang ke rumah sambil menangis. Ketika sampai di rumah, Samosir bercerita tentang dirinya yang melanggar aturan atau syarat dari sang istri.

Istri Toba tentu sangat sedih dan kecewa karena suaminya itu sudah melanggar janji yang dipersyaratkan sang istri. Beberapa saat kemudian, Samosir dan ibunya menghilang. Kemudian tanah yang dipijak oleh Toba menyemburkan air besar hingga membentuk suatu danau.

Danau tersebut yang diberi nama sebagai Danau Toba. Kemudian pulau kecil di tengahnya yang dipercaya merupakan tempat Samosir dan ibunya menghilang diberi nama Pulau Samosir. Di danau ini pula dipercaya hidup ikan emas Ajaib yang merupakan jelmaan istri Toba.

Itulah cerita rakyat Danau Toba yang diyakini menjadi asal-usul munculnya situs alam tersebut. Termasuk ke dalam legenda, cerita ini mengandung unsur fiktif dan sejarah. Tak lupa pesan moral yang terkandung di dalamnya.

Sumber: Cerita Dongeng Rakyat