Cerita rakyat Melayu dari Sumatera Utara diceritakan secara turun-temurun. Beberapa cerita rakyat ini seringkali menyimpan pesan moral yang tersirat, memberikan nilai-nilai pembelajaran kepada pembaca atau pendengar.
Sebagai contoh, dalam cerita rakyat Lubuk Omas, yang berasal dari Labuhan Batu-Asahan, diceritakan tentang seorang anak gadis yang mengalami kisah asmara yang tidak mendapat restu dari orang tuanya. Kisah ini mencapai puncak tragis ketika sang anak gadis memilih mengakhiri hidupnya dengan menenggelamkan diri bersama harta emas yang dimilikinya.
Cerita Rakyat Melayu dari Sumatera Utara
Berikut beberapa rekomendasi cerita rakyat Melayu dari Sumatera Utara yang bisa Anda pertimbangkan untuk dibaca:
1. Cerita Si Buyung Besar
Cerita "Si Buyung Besar" merupakan cerita rakyat yang berasal dari etnis Melayu Langkat-Deli Serdang. Cerita ini bercerita tentang seorang individu yang memiliki tubuh yang besar sehingga ia diberi nama Si Buyung Besar.
Dalam kisah ini, diceritakan mengenai hubungan antara Si Buyung Besar dan Datuk Penghulu yang berperan sebagai gurunya. Datuk Penghulu mengajarkan Si Buyung Besar mengenai kegiatan berdagang. Kisah yang menarik ini seringkali menjadi cerita yang populer di wilayah tersebut.
2. Jibau Malang
Jibau Malang merupakan cerita rakyat Melayu, tepatnya dari daerah Langkat dan Deli Serdang. Cerita ini mengisahkan tentang dua sahabat laki-laki yang sudah menikah selama puluhan tahun namun belum dikaruniai keturunan. Suatu hari, keduanya berbicara tentang harapan mereka jika memiliki anak dengan jenis kelamin berbeda dan berjanji untuk menikahkan anak-anak mereka jika hal tersebut terwujud.
Tidak lama kemudian, istri keduanya hamil dan melahirkan dua anak dengan jenis kelamin yang berbeda. Anak laki-laki diberi nama Jibau sedangkan yang perempuan bernama Siti Ensah. Sayangnya, sebelum mereka mewujudkan janji untuk menikahkan anak-anak mereka, kedua sahabat tersebut meninggal dunia.
Ibu Jibau kemudian menceritakan tentang perjanjian tersebut kepada Jibau dan ia diminta pergi ke kampung Siti Ensah untuk memenuhi janji ayahnya. Namun, dalam perjalanan mewujudkan janji tersebut, Jibau dan Siti Ensah harus menghadapi banyak cobaan dan tragedi, terutama Jibau.
Jibau mengalami berbagai bentuk kekejaman dan kemalangan dari seorang Datuk, orang kaya muda yang berkeinginan menikahi Siti Ensah yang cantik. Setelah melewati berbagai ujian, pertempuran dan penderitaan, Datuk Orang Kaya Muda akhirnya tewas. Jibau berhasil menikahi Siti Ensah dan menjadi pemimpin di wilayah tersebut.
3. Lubuk Omas
Cerita rakyat Melayu berikutnya ada Lubuk Omas. Lubuk Omas atau lubuk emas merupakan cerita rakyat yang berasal dari etnis Melayu Asahan-Labuhanbatu. Kisah ini menceritakan tentang seorang pria bernama Margolang yang diangkat menjadi raja karena budi pekertinya yang baik.
Margolang memiliki seorang putri bernama Sri Panda namun ia tidak menyetujui hubungan asmara putrinya dengan seorang pembantu di istananya. Sebaliknya, Margolang ingin Sri Pandan menikah dengan putra dari kerajaan Aceh.
Akibat penolakan tersebut, Sri Pandan memutuskan untuk bunuh diri di sebuah lubuk, membawa seluruh harta emasnya bersama. Lubuk ini kemudian dikenal sebagai lubuk emas.
Bagi penduduk di sekitar kampung Teluk Emas, lubuk ini dianggap sebagai tempat yang sakral. Ketika mereka melewati lubuk tersebut, mereka bersikap sopan dan tidak berani mengucapkan kata-kata yang kurang pantas.
4. Danau Laut Tador
Asal usul Danau Laut Tador memiliki beberapa versi cerita namun semua versi memiliki satu kesamaan yaitu adanya kesedihan dan kekecewaan yang mendalam dari seorang anak terhadap orang tuanya. Cerita ini bercerita tentang kerajaan Tador yang dipimpin oleh seorang raja bijaksana dengan tujuh putri, dimana sang raja sangat menyayangi putri bungsunya.
Kehidupan di kerajaan ini damai dan tenteram, terutama saat musim tanam tiba di mana raja dan rakyat merayakan dengan pesta di ladang sawah. Meskipun begitu, sang raja tidak memperbolehkan putri bungsunya ikut serta karena masih kecil.
Putri bungsunya merasa sedih karena merasa tidak disayangi oleh ayahnya. Dia kemudian memohon kepada dewata penguasa semesta untuk menghancurkan istana beserta isinya. Sebuah badai pun datang dan menenggelamkan seluruh istana, membentuk danau yang dikenal sebagai Danau Laut Tador.
Sang raja melihat istananya tenggelam sangat terkejut dan sedih. Ia kemudian melompat ke danau tersebut untuk mati bersama putrinya. Rakyat kerajaan Tador pun mengikuti jejak sang raja. Dengan demikian, riwayat kerajaan Tador berakhir dan terbentuklah Danau Laut Tador yang kita kenal saat ini.
Cerita rakyat Melayu menunjukkan bahwa warisan budaya ini kaya akan nilai-nilai moral dan kebijaksanaan. Cerita rakyat tersebut mengandung pesan yang dapat menjadi pembelajaran bagi para pembacanya.