3 Kasus Penipuan Crypto Terbesar dalam Sejarah

Pexels
Mata Uang Kripto
Penulis: Tifani
Editor: Safrezi
13/9/2024, 14.26 WIB

Indodax dikebarkan mengalami serangan siber pada Rabu, 11 September 2024. Hingga hari ini, Jumat pagi (13/09/2024) layanan jual beli aset crypto terbesar di Indonesia belum bisa diakses oleh nasabah.

Serangan siber yang menimpa Indodax bukan satu-satunya kasus penipuan dan pencurian koin crypto secara ilegal. Ada beberapa kasus penipuan crypto yang pernah terjadi sebelumnya.

Industri crypto merupakan salah satu teknologi keuangan baru di dunia. Celah ini kerap dipakai beberapa oknum untuk melakukan penipuan crypto.

Berikut ulasan lengkap mengenai 3 kasus penipuan crypto terbesar dalam sejarah.

3 Kasus Penipuan Crypto Terbesar dalam Sejarah

Ilustrasi Kripto (Unsplash)

1. Do Kwon

Pada bulan Maret 2024, warga negara Korea Selatan Do Kwon ditangkap di Montenegro. Kwon merupakan salah satu pendiri Terraform Labs yang berbasis di Singapura.

Ia harus menghadapi tuduhan di AS atas penipuan sekuritas, penipuan kawat, penipuan komoditas, dan konspirasi. Setelah buron selama beberapa bulan, ia ditahan oleh polisi Montenegro di bandara Podgorica saat mencoba naik penerbangan ke Dubai dengan paspor palsu dari Kosta Rika dan Belgia.

Identitas Kwon dikonfirmasi melalui pencocokan sidik jari. Pada bulan Juni, ia dijatuhi hukuman empat bulan penjara oleh pengadilan Montenegro karena menggunakan paspor palsu.

Sebelumnya, kejatuhan TerraUSD dan Luna pada Mei 2022 menghapus sekitar $40 miliar dari pasar kripto. Keruntuhan Terra-LUNA pada bulan Mei 2022 dipicu oleh depeg stablecoin ekosistem UST.

Hal ini menyebabkan kehancuran ekosistem blockchain yang belum pernah terjadi sebelumnya dan merugikan investor hingga puluhan miliar dolar.

2. Avi Eisenberg

Pada Desember 2022, pedagang kripto Avi Eisenberg ditangkap di Puerto Rico. Ia didakwa telah memanipulasi harga di bursa kripto Mango Markets.

Avi Eisenberg menghadapi tuduhan penipuan komoditas, manipulasi pasar komoditas, dan penipuan kawat terkait tindakannya di bursa kripto terdesentralisasi Mango Markets. Eisenberg dituduh secara curang memperoleh sekitar $110 juta dalam bentuk mata uang kripto dengan memanipulasi harga kontrak berjangka tertentu di Mango Markets.

Avi Eisenberg dijadwalkan sidang pada 8 Desember 2023, namun ditunda hingga 8 April 2024 karena tim hukumnya meminta lebih banyak waktu untuk mempersiapkan kasus yang kompleks ini.

3. Su Zhu

Pada tanggal 29 September, Su Zhu ditangkap di Bandara Changi Singapura saat mencoba meninggalkan negara tersebut. Salah satu pendiri dana lindung nilai Three Arrows Capital yang sudah tidak berfungsi ini ditangkap setelah gagal mematuhi perintah pengadilan yang mengharuskan dia bekerja sama dengan proses likuidasi aset Three Arrows Capital.

Firma likuidasi memperoleh perintah penahanan terhadap Zhu. Mereka memerintahkan polisi Singapura untuk menahannya selama empat bulan.

Perintah serupa juga dikeluarkan untuk rekan pendirinya, Kyle Davies, yang keberadaannya masih belum diketahui. Selama di penjara, Teneo akan berinteraksi dengan Zhu terkait masalah Three Arrows Capital.

Mereka fokus pada pemulihan aset milik dana lindung nilai atau yang diperoleh menggunakan dana tersebut. Likuidator bertekad untuk memastikan kepatuhan penuh Zhu terhadap perintah pengadilan.

Three Arrows Capital mengajukan kebangkrutan pada Juli 2022. Hal ini menyebabkan gangguan signifikan di industri kripto saat pemain utama harus menyesuaikan operasi mereka dan membatasi penarikan pelanggan setelah kejatuhan proyek Terra/LUNA.

Demikian 3 kasus penipuan crypto terbesar dalam sejarah. Selain kasus di atas, masih ada banyak kasus penipuan crypto dengan nilai fantastis lainnya.