Sinopsis A Place Called Silence, FIlm Thriller Penuh Plot Twist

netflix
A Place Called Silence (2024)
Penulis: Ghina Aulia
Editor: Safrezi
18/11/2024, 16.06 WIB

A Place Called Silence merupakan film bergenre thriller-crime yang perdana rilis pada 3 Juli 2024. Tayangan ini kembali diperbincangkan belakangan lantaran dirilis pada platform Netflix.

Film ini menyajikan kisah tentang betapa peliknya kehidupan orang tua yang memperjuangkan kehidupan anaknya. Terjadi pertumpahan darah untuk menjaga harga diri dan ego dari masing-masing karakter.

A Place Called Silence disutradarai oleh Sam Quah. Ia juga berperan dalam penulisan naskah. Sementara produsernya terdiri dari Ren Xiaoyi, You Wenwei, dan Yang Jun.

Sinopsis A Place Called Silence, bisa dijadikan referensi tontonan. Menceritakan tentang tokoh utama bernama Xiaotong, berikut lengkapnya.

Sinopsis A Place Called Silence

Xiaotong atau Tong, adalah pelajar Sekolah Menengah Atas yang dikenal dengan keterbatasannya. Diketahui bahwa Tong bisu, namun ia tetap dimasukkan ke kelas reguler.

Tong mendapatkan perundungan dari teman-teman “kelas atas,” salah satunya adalah Angie, anak kepala yayasan. Selain itu, juga ada Zhong Xiao dan siswi-siswi lain yang terlibat.

Kisah berawal ketika Tong ditempel menggunakan lem perekat di dinding. Rambut, tangan, hingga kakinya menempel dan tidak bisa bergerak. Ia disekap di gedung sekolah saat jam pelajaran sudah selesai.

Untungnya, Li Han, Ibu Tong berhasil mencari keberadaannya. Di ruangan penyekapan Tong, ia berpapasan dengan kelompok siswi yang merundung Tong. Namun, ia tidak bereaksi apa pun dan tetap fokus menyelamatkan Tong. Mereka berhasil pulang dengan selamat.

Tepat setelah kejadian ini, Zhong Xiao dan teman-temannya pergi ke bangunan kosong. Hari mulai gelap dan cuaca sedang hujan. Tidak ada kecurigaan apa pun sejak awal, mereka terkejut ketika menemukan salah satu anggotanya tergeletak tak bernyawa dengan lumuran darah.

Sontak semua orang yang tersisa berusaha melarikan diri ke lantai atas. Bersamaan dengan itu, ada sosok misterius menggunakan jas hujan hitam yang mengejar mereka. Semakin ketakutan, semakin banyak korban yang berjatuhan. Sosok tersebut mengerahkan kapak tajam untuk menghabisi siswi-siswi tersebut.

Bersamaan dengan itu—cuaca hujan juga melanda kawasan rumah Tong. Ia dan Ibunya tinggal di rumah susun tua. Ibu Tong saat itu juga mengenakan jas hujan berwarna hitam. Hal ini membuat asumsi tersebut bagi penonton.

Keesokannya, laporan siswi hilang mulai berdatangan. Pihak sekolah yang dirasa berkaitan satu per satu diinvestigasi oleh polisi. Tak terkecuali Tong dan Ibunya. Tong yang memiliki keterbatasan bicara tampak tertekan dengan respon Sang Ibu yang tampak panik. Ternyata hal ini juga tak lepas dari penilaian kepolisian.

Di luar sekolah, Ibu Zhong Xiao juga tampak putus asa mencari keberadaan anaknya. Ternyata belum semua target yang berhasil dibunuh. Selang beberapa hari, Angie, anak kepala yayasan, pergi ke kawasan hutan dan memasuki bus terbengkalai. Ia menghabiskan waktu untuk bermain ponsel dan merokok.

Tanpa ia ketahui bahwa sudah ada sosok misterius yang mengikut. Tanpa basa-basi, ia juga dihabisi menggunakan kapak. Padahal di hari yang sama, sekolah mengadakan acara penting yang melibatkan Ayahnya.

Berkali-kali Angie ditelpon oleh Ayahnya. Saat Ayahnya menarik tali sebuah pinata sebagai perayaan simbolis, secara mengejutkan, keluar jasad Angie yang berbungkus plastik tergantung. Alhasil seluruh siswa berhamburan keluar, melarikan diri.

Tentu saja Ibu Tong mengkhawatirkan anaknya. Ia mencari Sang Anak di seluruh sudut di sekitar tempat kejadian. Tong tidak ditemukan. Di rumah pun, Tong tidak terlihat.

Bersamaan dengan itu, ia mencurigai sosok Pak Lin, petugas di sekolah tersebut. Diketahui bahwa dalam beberapa hari ini, Pak Lin baru saja pindah ke rumah susun yang sama dengan mereka. Ia melihat bercak darah di dinding bangunan tersebut, tepat di sekitar pintu unit milik Pak Lin.

Dengan menggebu-gebu Ibu Tong mengetuk pintu tersebut. Di benaknya, Tong dihabisi oleh Pak Lin, terduga pelaku pembunuh siswi-siswa di sekolahnya. Meski sempat berhasil menyelinap, ia tak kunjung menemukan Tong.

Ternyata banyak hal yang mengejutkan di balik kejadian ini. Pak Lin merupakan Zaifu, orang tua siswi bernama Hui Jun. Patut diketahui bahwa Hui Jun merupakan siswi berkebutuhan khusus yang sekelas dengan Tong, bahkan mereka berteman dengan baik.

Sayangnya, keterbatasan Hui Jun justru membuatnya dirundung oleh sekawanan yang juga menyekap Tong. Hui Jun kehilangan nyawa dengan cara dipaksa menaiki atap kaca yang ringkih. Ia terjatuh berdarah-darah ke lantai dasar.

Padahal di hari yang sama merupakan ulang tahunnya. Hui Jun sudah membuat janji dengan Sang Ayah. Sebelum kejadian tersebut, ia juga berbagi cerita yang menyenangkan dengan Tong.

Zaifu atau Pak Lin menyaksikan secara langsung, anaknya mendapat ketidakadilan. Kasus tersebut ditutupi dari publik. Kepala yayasan hingga pengajar juga bungkam, bahkan Pak Fang menyembunyikan barang bukti.

Zaifu mengingat detail kejadian tersebut untuk melancarkan balas dendamnya. Ia meruntut siapa saja yang terlibat di hari kematian anaknya. Tak terkecuali dengan Ibu Tong yang menahan Tong untuk menyelamatkan Hui Jun di hari itu.

Pada hari kejadian, Tong berusaha keras untuk menyelamatkan Hui Jun yang membalas pelaku yang mencelakakan sahabatnya. Namun, Ibunya tidak ingin Tong terlibat yang menyeret anaknya untuk pergi.

Setelah diusut, ternyata kejadian ini juga salah satu akibat dari masa lalu Ibu dan Ayah Tong. Terdapat plot twist yang perlu Anda ketahui dengan cara menonton langsung.

Itulah sinopsis A Place Called Silence yang bisa jadi pertimbangan untuk menonton. Anda bisa mengaksesnya secara resmi melalui platform streaming Netflix dengan berlangganan. Selamat menyaksikan.