Definisi Manajemen Risiko, Tanggung Jawab, dan Skill yang Diperlukan

pixabay.com/StartupStockPhotos
Ilustrasi
Penulis: Yandi M. Rofiyandi
Editor: Redaksi
9/6/2022, 08.48 WIB

Semua perusahaan akan menghadapi hal yang tak bisa diduga, seperti bencana alam, pencurian dana, kehilangan staf dan pelanggan, hingga bocornya dokumen-dokumen penting. Masing-masing dari risiko ini dapat merugikan organisasi tersebut dalam skala yang besar.

Tiap hari perusahaan dapat menghadapi risiko ini. Manajemen risiko adalah langkah manajemen bisnis terbaik untuk mencegah kemungkinan tersebut. Apa itu sebenarnya manajemen risiko? Apa saja tanggung jawabnya? Skill yang harus dimiliki bila ingin bekerja di bidang ini?

Definisi Manajemen Risiko

Manajemen risiko adalah proses mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, mengendalikan, dan berusaha menghindari, meminimalkan, atau bahkan menghilangkan risiko yang tidak dapat diterima. Dalam hal ini risiko berkaitan dengan pendekatan atau metodologi dalam menghadapi ketidakpastian dalam bisnis. 

Dalam KBBI arti kata risiko adalah hasil dari tindakan yang tidak menyenangkan (merugikan, membahayakan). Ketidakpastian ini bisa dalam bentuk ancaman, pengembangan strategi, dan mitigasi risiko.

Pengertian manajemen risiko (risk management) dalam suatu perusahaan adalah proses perencanaan, pengaturan, kepemimpinan, dan mengendalikan kegiatan organisasi untuk meminimalkan risiko pendapatan perusahaan.

Menurut Milton C Regan dalam bukunya “Risky Business”, definisi manajemen risiko adalah penerapan beragam kebijakan dan prosedur untuk meminimalisasi peristiwa yang menurunkan kapasitas dan kualitas kerja perusahaan.

Sementara menurut Noshworthy, pengertian manajemen risiko adalah usaha mengurangi risiko dalam proses pelaksanaan teknis dan pengambilan keputusan bisnis.

Jadi, manajemen risiko adalah proses mengawasi, mengelola, dan mengambil keputusan guna menghindari risiko kerugian atau inefisiensi bisnis.

Tujuan Manajemen Risiko

Tujuan manajemen risiko adalah:

Melacak Sumber-sumber Risiko

Manajemen risiko dapat memitigasi atau melacak sumber-sumber yang berpotensi mengancam produktivitas dan keamanan bisnis. Proses pelacakan ini dapat dilakukan dengan riset dan analisa prosedural dari setiap aktivitas perusahaan, mulai dari proses produksi hingga pengelolaan aset.

Menyediakan Informasi Risiko bagi Perusahaan

Manajemen risiko bertujuan menyediakan informasi tentang sumber-sumber potensi risiko di perusahaan. Setelah melakukan analisis, seorang manajer risiko perlu menyusun laporan risiko berdasarkan data dari proses mitigasi.

Minimalisasi Kerugian Akibat Terjadinya Risiko

Setelah risiko ditemukan dan dianalisis, pihak-pihak yang terkait dengan risiko perlu berupaya agar risiko tidak sampai terjadi dan mengancam keberlangsungan bisnis. Dalam hal ini, manajer risiko bisa membantu para pihak terlibat menemukan solusi penanganan risiko, seperti melenyapkan potensi, meminimalisasi, atau mentransfer risiko ke pihak lain.

Memberikan Rasa Aman bagi Stakeholder

Tujuan manajemen risiko perusahaan adalah agar stakeholder merasa aman dan percaya dengan integritas bisnis. Stakeholder di sini bukan sebatas investor saja, tapi juga pekerja, supplier, asuransi, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan.

Menjaga Stabilitas dan Pertumbuhan Perusahaan

Tujuan manajemen risiko adalah agar perusahaan bisa berkembang dengan stabil sesuai target bisnisnya. Melalui proses manajemen risiko, perusahaan bisa menangani risiko lebih cepat terhadap sumber-sumber yang mengancam pertumbuhan usaha.

Fungsi dan Manfaat Manajemen Risiko

Manajemen risiko merupakan salah satu komponen pengelolaan bisnis terpenting yang bisa melindungi perusahaan dari banyak masalah. Berikut adalah fungsi dan manfaat manajemen risiko:

Membantu Perusahaan Mencapai Visi Misi

Manajemen risiko perusahaan berfungsi dan bermanfaat membantu perusahaan mencapai visi, misi, dan tujuan bisnisnya. Tanpa proses manajemen risiko yang benar, perusahaan akan kesulitan atau bahkan gagal mewujudkan visi dan misi.

Mencegah Perusahaan Mengalami Kolaps

Fungsi dan manfaat manajemen risiko adalah mencegah bisnis mengalami kolaps. Ada banyak faktor yang bisa mengakibatkan bisnis bangkrut, mulai dari faktor pengelolaan finansial sampai fraud oleh manusia. Proses manajemen risiko menjadi salah satu solusi terampuh guna menghindari kebangkrutan, terutama dari segi keuangan.

Meningkatkan Keuntungan Perusahaan

Manajemen risiko bisa berfungsi dan bermanfaat dalam meningkatkan profit. Dengan manajemen risiko, perusahaan dapat menganalisis pengelolaan sumber daya yang dicurahkan untuk mendapatkan keuntungan.

Menjaga Kepercayaan Stakeholder

Fungsi dan manfaat penting manajemen risiko perusahaan adalah mendapat kepercayaan stakeholder dan menjaga reputasi perusahaan.

Komponen Manajemen Risiko

Proses manajemen risiko perusahaan memiliki beberapa komponen atau tahapan, di antaranya:

Sasaran Analisis Risiko

Komponen pertama proses manajemen risiko yaitu sasaran atau tujuan risk assessment. Sebelum riset sumber risiko, perusahaan menentukan sasaran obyektif risk assessment ini. Beberapa contoh sasaran yakni mencegah fraud, melindungi perusahaan dari piutang tak tertagih, dan sebagainya.

Lingkungan yang Berpotensi Memunculkan Risiko

Setiap divisi dalam bisnis mempunyai jenis risiko berbeda sehingga perlu strategi manajemen risiko perusahaan yang beragam pula.

Identifikasi Peristiwa Penyebab Risiko

Setelah menentukan lingkungan sumber risiko, komponen manajemen risiko perusahaan berikutnya yaitu mengidentifikasi peristiwa penyebab risiko tersebut. Contoh manajemen risiko dalam tahap ini yaitu risk assessment di area produksi, seperti terkait kecelakaan kerja, kesalahan pengolahan bahan baku, dan sebagainya.

Valuasi Jenis Risiko

Manajemen risiko pada tahapan ini yakni menentukan valuasi atau leveling dari tiap jenis risiko. Valuasi ini dapat diputuskan berdasarkan frekuensi terjadinya dan tingkat kerugian.

Jenis risiko berdasarjan frekuensi adalah kemungkinan sering terjadi (most probable), kemungkinan terjadi (probable), kemungkinan kadang terjadi (fair), kemungkinan kecil terjadi (slight), serta kemungkinan tidak terjadi (improbable). 

Adapun berdasarkan tingkat kerugian atau severity-nya, jenis risiko yaitu bencana (catastrophic), kerugian tinggi (high loss), kerugian sedang (medium loss), kerugian rendah (low loss), dan dapat diabaikan (negligible).

Pengambilan Keputusan atas Risiko

Komponen manajemen risiko lainnya yaitu proses pengambilan keputusan. Setelah jenis risiko dan valuasi ditemukan, perusahaan bisa membuat kebijakan atau mengambil tindakan sesuai jenis risiko tersebut. Beberapa keputusan yang bisa diambil dari proses manajemen risiko perusahaan misalnya mengawasi, memindahkan, atau langsung melenyapkan sumber risiko.

Dokumentasi Proses Manajemen Risiko

Meski sudah ditangani, ada kemungkinan risiko mengalami relapse atau terjadi lagi di masa depan. Oleh karena itu, perusahaan perlu membuat dokumentasi untuk tiap penanganan risiko.

Menginformasikan Risiko pada Stakeholder

Proses manajemen risiko perusahaan idealnya perlu diketahui setiap stakeholder, minimal yang berkaitan langsung dengan risiko. Penginformasian risiko ini bisa dilakukan melalui rapat koordinasi atau penyerahan dokumentasi penanganan risiko pada stakeholder terkait. 

Skill dan Kualifikasi yang Harus Dimiliki

Ada beberapa skill dan kualifikasi yang harus dimiliki sebagai orang yang bekerja di bagian manajemen risiko atau menjadi risk manager.

1. Problem Solving

Risk management merupakan pekerjaan yang membutuhkan banyak strategi. Orang yang bekerja di bagian manajemen risiko harus memiliki kemampuan problem solving dengan menganalisis dan merencanakan berbagai kemungkinan.

 2. Kemampuan Analisis

Fokus utama pekerjaan ini adalah mencegah risiko yang merugikan perusahaan. Untuk itu orang di bagian manajemen risiko diwajibkan memiliki kemampuan analisis agar dapat menemukan kemungkinan dan segera menemukan langkah terbaik untuk mencegahnya.

3. Mengerti Bisnis dan Numerik

Seseorang harus memahami cara kerja bisnis serta semua faktor internal dan eksternalnya agar dapat mengidentifikasi dan memperkirakan risiko pada suatu perusahaan. Dia harus paham mengenai dasar numerik karena analisis risiko melibatkan banyak angka, seperti biaya, perkiraan risiko, probabilitas, dan sebagainya.

4. Komunikasi dan Diplomasi

Bagian dari manajemen risiko adalah melakukan sosialisasi terhadap risiko dan perencanaan untuk menghadapinya pada jajaran direktur dan juga staf-staf di kantor.

Bagian ini juga harus berdiskusi dengan departemen lain untuk memutuskan rencana terbaik, meyakinkan staf untuk mulai sadar akan ragamnya risiko, berhubungan dengan auditor eksternal, dan meyakinkan atasan. Untuk itu, skill komunikasi dan diplomasi akan sangat dibutuhkan oleh seorang risk management officer.

5. Tahan terhadap Tekanan Kerja

Kemungkinan dan risiko dapat berubah kapan saja tanpa diduga. Bereaksi pada kemungkinan-kemungkinan kejadian yang tak terhitung memerlukan tingkat ketenangan yang tinggi.

6. Memiliki Latar Belakang Kuantitatif

Saat memindai CV kandidat, perusahaan mengutamakan calon manajer risiko yang memiliki latar belakang akademik kuantitatif kuat. Manajemen risiko adalah divisi yang dipenuhi oleh mereka yang memiliki gelar fisika, statistik, atau ilmu komputer.

Jenis Risiko dalam Manajemen Risiko

Ada beberapa jenis risiko paling umum dihadapi bisnis, yaitu:

Risiko Bisnis

Risiko paling umum adalah risiko bisnis, yaitu risiko berkaitan dengan aktivitas operasional perusahaan. Contoh manajemen risiko bisnis misalnya dengan menerapkan K3, pengawasan proses capital budgeting, pelatihan SDM, dan sebagainya.

Risiko Geografis. Risiko geografis adalah risiko akibat lokasi fisik perusahaan, misalnya lokasi rawan gempa, tsunami, longsor, dan jenis bencana alam lainnya. Contoh manajemen risiko yang bisa dilakukan perusahaan untuk jenis risiko ini misalnya mitigasi bencana, simulasi, dan asuransi aset.

Risiko Politik

Risiko politik yaitu ancaman-ancaman yang terjadi akibat kondisi politik dan kebijakan suatu negara. Contoh risiko politik misalnya anomali kebijakan, konflik perebutan kekuasaan, dan sebagainya.

Risiko Ketidakpastian Ekonomi

Risiko ketidakpastian ekonomi nasional, misalnya terjadinya inflasi, ketidakstabilan nilai mata uang negara, bubble economy, dan masalah ekonomi makro lainnya.

Risiko Persaingan

Risiko persaingan adalah risiko yang ditimbulkan oleh kerasnya kompetisi dalam industri. Beberapa contoh manajemen risiko perusahaan untuk menghindari jenis risiko ini misalnya dengan memiliki tim advokasi bisnis dan menyiapkan strategi antisipasi gerakan kompetitor.