BI Diprediksi Pertahankan Suku Bunga Acuan
KATADATA ? Bank Indonesia (BI) diprediksi masih akan mempertahankan tingkat suku bunga acuan (BI Rate) di posisi 7,75 persen. Masih tingginya risiko di pasar keuangan menjadi alasan BI mempertahankan suku bunga.
Ekonom PT Bank Tabungan Negara Tbk A. Prasetyantoko mengatakan, nilai tukar rupiah pun masih berisiko untuk melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Selain dampak rencana kenaikan suku bunga bank sentral AS, the Fed, pelemahan juga dipengaruhi stimulus bank sentral Eropa yang hanya mengalir di kawasan itu.
Apalagi, BI juga masih memantau tingkat defisit neraca transaksi berjalan yang diperkirakan masih berada di kisaran 3 persen. Meski begitu, dia memperkirakan, BI Rate akan turun pada kuartal III atau kuartal IV tahun ini, terutama ketika perekonomian global sudah pulih.
Selain itu, investasi pemerintah di sektor infrastruktur diperkirakan juga sudah mulai berjalan. Prasetyantoko memprediksi ekonomi akan tumbuh di kisaran 5,3 persen-5,5 persen hingga akhir tahun, sedangkan rupiah pada level Rp 12.500 per dolar AS.
?Memang berat untuk (target penyaluran) kredit (perbankan) 15 persen-17 persen. Tapi, harapannya pada periode itu situasinya akan lebih baik. Dari fiskal, defisit neraca transaksi berjalan, dan pemulihan ekonomi global,? kata dia saat dihubungi Katadata, Senin (9/2).