Ancaman Jamur Hitam Pasca-Corona di India
Serangan infeksi jamur hitam mengintai para penyintas Covid-19 di India. Sebanyak 8.848 orang yang telah dinyatakan sembuh dari corona terinfeksi jamur hitam per 22 Mei 2021.
Infeksi tersebut disebabkan oleh jamur mucorales yang ditemukan di tanah, makanan busuk, dan lingkungan lembab. Infeksi jamur hitam juga berbahaya bagi penderita diabetes, lantaran gula darah tinggi menjadi kondisi ideal perkembangan jamur. (Baca: Lalai Protokol Kesehatan Membawa Sengsara di India)
Sementara itu, infeksi bisa terjadi di hidung, mata, paru-paru, otak, dan kulit sehingga menyebabkan kesulitan nafas, kebutaan, kejang, dan amputasi. Meski kasus jamur hitam jarang terjadi, rasio kematiannya mencapai 50%.
Penggunaan obat steroid dalam perawatan Covid-19 pun memicu infeksi jamur hitam pada para penyintas. Steroid digunakan untuk mengobati pasien yang sulit bernafas dan mengurangi peradangan paru-paru. Namun, obat ini juga meningkatkan kadar gula darah dan menurunkan kerja sel darah putih. (Baca: Pentingnya Vaksinasi Lengkap Covid-19)
Di India, steroid digunakan secara berlebihan karena fasilitas kesehatan kekurangan oksigen untuk menangani pasien. Negara ini pun memiliki prevalensi diabetes yang tinggi, yakni 8,9% pada 2019. Akibatnya, terjadi lonjakan kasus jamur hitam pada para penyintas corona 12-18 hari setelah mereka pulih.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan