Waspada Penularan Covid-19 Saat Berwisata di Masa Pandemi

Image title
Oleh Melati Kristina Andriarsi - Tim Riset dan Publikasi
24 Oktober 2020, 21:20
PEMBATASAN KENDARAAN KAWASAN WISATA PUNCAK BOGOR
ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/hp.

Libur panjang hari besar Maulid Nabi dan cuti bersama pada 28 Oktober hingga 1 November mendatang dikhawatirkan berpotensi menjadi klaster Covid-19. Sebab, kasus Covid-19 sempat meningkat tajam seusai libur panjang pada pada momen Idul Fitri dan HUT Kemerdekaan Indonesia lalu.

Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito mengungkapkan pasca Idul Fitri, kasus Covid-19 harian dan kumulatif mingguan melonjak sekitar 69 persen hingga 93 persen. Adapun jumlah kasus meningkat hingga 1.000 kasus pasca 10 hingga 14 hari setelah Idul Fitri.

Fenomena tersebut terjadi kembali pada 10 hingga 14 hari pasca libur 20-23 Agustus 2020 yang mana kenaikan jumlah kasus harian melonjak hingga 118 persen dengan jumlah kasus mencapai 3.000 orang. “Terjadi kenaikan absolut pada hasil tes positif hingga 3,9 persen di tangkat nasional,” kata Wiku.

Sementara Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro turut mengingatkan peristiwa libur panjang Agustus lalu sebagai pelajaran agar tidak terulang di momen liburan kali ini. “Dua periode libur panjang sebelumnya memberi pelajaran penting untuk semakin bijak dalam menikmati masa liburan. Karena bila lengah dalam menerapkan protokol kesehatan, akan terjadi lonjakan kasus hingga ribuan sehingga menyebabkan tim medis kewalahan,” ujarnya seperti ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (23/10/2020).

Berwisata di masa pandemi sangat berisiko karena banyaknya kasus Orang Tanpa Gejala (OTG) yang dapat menularkan Covid-19 bila tidak menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Guna mengantisipasi berbagai risiko tersebut, pemerintah termasuk Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan pengawalan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Infografik_Tips Aman Berwisata Di Tengah Pandemi
Infografik_Tips Aman Berwisata Di Tengah Pandemi (Katadata)

Menteri Perhubungan, Budi Karya, menyebutkan pihaknya berkoordinasi dengan dishub terkait antisipasi kemacetan yang berpotensi menyebabkan penularan melalui kerumunan. “Puncak arus kendaraan diprediksi akan terjadi pada 28 Oktober mendatang. Kami menghimbau masyarakat agar tidak bertumpu di satu hari tersebut untuk mencegah potensi penularan,“ ujarnya kepada CNN Indonesia, Kamis (22/10).

Sedangkan Ketua Epidemiologi Universitas Indonesia, dr. Tri Yunis Miko Wahyono, memberikan tips aman dalam berwisata dengan mempraktikkan gerakan 3M, yaitu menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan dengan sabun guna meminimalisir penularan Covid-19.

Ia juga berpesan kepada masyarakat yang hendak berwisata untuk menghindari berpergian ke zona merah Covid-19 karena tingginya risiko penularan Covid-19 di wilayah tersebut. “Sebaiknya pilih zona kuning untuk berlibur. Namun bila terpaksa, harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat seperti memakai masker dan ditambah dengan face shield.” Saat ini pencegahan terbaik meminimalisir dari tertular virus Corona adalah dengan #ingatpesanibu untuk terus melakukan gerakan 3M (memakai masker, mencuci tangan dengan air dan sabut, dan menjaga jarak menghindari kerumunan).

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...