Israel Akan Jadi Negara Pertama yang Capai Imunitas Kelompok

Image title
Oleh Doddy Rosadi - Tim Riset dan Publikasi
20 Februari 2021, 13:04
Corinna Kern Seorang wanita menerima vaksinasi melawan virus corona (COVID-19) sebagai bagian dari inisiatif kota Tel Aviv yang menawarkan minuman gratis di sebuah bar kepada penduduk yang mendapatkan suntikan, di Tel Aviv, Israel, Kamis (18/2/2021)
ANTARA FOTO/REUTERS/Corinna Kern/HP/sa.
Corinna Kern Seorang wanita menerima vaksinasi melawan virus corona (COVID-19) sebagai bagian dari inisiatif kota Tel Aviv yang menawarkan minuman gratis di sebuah bar kepada penduduk yang mendapatkan suntikan, di Tel Aviv, Israel, Kamis (18/2/2021).

Proses vaksinasi Covid-19 di Israel berjalan dengan cepat. Hanya dalam waktu dua bulan, lebih dari 4 juta warga Israel sudah divaksinasi. Jumlah itu sama dengan 40 persen dari total jumlah penduduk di Israel.

Kesuksesan program vaksinasi ini membuat sejumlah usaha sudah mulai dibuka kembali. Bahkan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut, Israel akan menjadi negara pertama yang terbebas dari Covid-19.

Padahal, Israel termasuk lambat dalam memesan vaksin Covid-19 dibandingkan Amerika Serikat, Kanada dan Jepang. Namun, negara dengan penduduk 9 juta jiwa itu masih bisa mendapatkan jutaan dosis vaksin.

Ini karena Israel bersedia membayar mahal vaksin Covid-19 dari harga pasar, bahkan hingga dua kali lipat. Selain itu, rahasia Israel bisa mendapatkan vaksin dalam jumlah banyak yaitu karena mereka bersedia membagi rekam medis warganya kepada perusahaan farmasi Pfizer. Dengan janji pertukaran rekam medis, Pfizer akan memprioritaskan Israel dalam pengiriman vaksin Covid-19.

“Kami tidak terlalu memikirkan harga,” kata Netanyahu, seperti dilansir dari laman news.com.au, Jumat (19/2/2021).

Salah satu tawaran dari Israel yang membuat perusahaan farmasi besar seperti Pfizer bersedia menjual vaksin dalam jumlah banyak adalah untuk menjadi laboratorium dunia imunitas kelompok. Dengan proses vaksinasi yang berjalan cepat, Israel bisa menjadi negara pertama yang mencapai imunitas kelompok atau herd immunity.

Vaksin Covid-19 Pfizer dikembangkan bersama mitra dari Jerman, BioNTech dan telah mendapatkan izin penggunaan darurat alias EUA dari berbagai negara, termasuk Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Diyakini, vaksin Covid-19 Pfizer bisa membentuk proteksi terhadap virus corona hingga 95 persen. Namun demikian, masih banyak hal yang belum diketahui, termasuk perlindungan jangka panjang dari vaksin Covid-19 Pfizer dan efek terhadap penyebaran virus corona.

Israel yang dihuni 9,3 juta penduduk dianggap menjadi tempat yang cocok untuk mengujicobakan vaksin Covid-19 Pfizer demi menjawab pertanyaan tersebut.

Kata Netanyahu, Israel bisa menjadi contoh kasus global dari kesuksesan program vaksinasi hingga akhirnya bisa membuka kembali ekonomi.

Dua bulan setelah menjalankan vaksinasi, para ahli mulai melihat secara dekat untuk memahami bagaimana efektivitas program vaksinasi dalam dunia nyata. Netanyahu juga meminta 570 ribu warga Israel yang berusia di atas 50 tahun untuk segera melakukan vaksinasi.

Meski jumlah vaksinasi yang dilakukan Israel tidak sebanyak negara lain, namun populasi yang sedikit mempermudah pelaksanaan vaksinasi. Profesor Allen Cheng dari Australian Technical Advisory Group on Immunisation mengatakan, apa yang akan terjadi di Israel dalam satu bulan ke depan akan memberikan gambaran kepada para ahli terkait efektivitas vaksinasi dalam mencegah transmisi virus. Ini menjadi hal yang sangat krusial untuk mencapai imunitas kelompok.

Sejak pandemi, sudah lebih dari 740 ribu kasus positif Covid-19 di Israel dengan jumlah pasien sembuh 688 ribu orang. Angka kematian akibat Covid-19 di Israel tergolong rendah yaitu hanya 36 jiwa.

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...