Eropa Tuding Rusia Pakai Pasokan Energi Sebagai Senjata Ekonomi

Aryo Widhy Wicaksono
4 September 2022, 20:06
Ilustrasi pipa gas Rusia Uni Eropa
123rf.com
Ilustrasi pipa gas Rusia Uni Eropa

Perusahaan energi utama Rusia, Gazprom, telah memperpanjang penutupan aliran gas melalui pipa utama Nord Stream 1 ke Jerman sejak Jumat (2/9) malam, tanpa memberikan perkiraan waktu untuk membuka kembali saluran tersebut.

Eropa pun menuduh Rusia menggunakan pasokan gasnya untuk memeras Eropa di tengah konflik Ukraina. Meski begitu, Moskow membantah menggunakan pasokan energi sebagai senjata ekonomi melawan negara-negara Barat yang mendukung Ukraina.

Pemerintahan di seluruh benua biru sedang mempertimbangkan langkah apa yang harus diambil untuk mengurangi krisis.

Jerman, salah satu negara yang paling parah terdampak gangguan pasokan Rusia, mengumumkan paket bantuan € 65 miliar (Rp 970,4 triliun) pada Sabtu. Kanselir Olaf Scholtz, seperti dikutip BBC, mengatakan Rusia tidak lagi menjadi mitra energi yang dapat diandalkan.

Sementara Presiden Dewan Uni Eropa Charles Michel menyebut gangguan layanan itu tidak mengejutkan.

"Penggunaan gas sebagai senjata tidak akan mengubah tekad Uni Eropa. Kami akan mempercepat jalan kami menuju kemandirian energi. Tugas kami adalah melindungi warga negara kami dan mendukung kebebasan Ukraina," tuilsnya dalam akun Twitter, menanggapi pengumuman Gazprom.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga memberikan responsnya terhadap persoalan ini, ia menilai Rusia ingin menghancurkan kehidupan normal setiap warga Eropa.

"Mencoba menyerang dengan kemiskinan dan kekacauan politik di mana ia belum bisa menyerang dengan rudal," kata Zelensky dalam pidato regulernya pada Sabtu (3/9) malam seperti dikutip BBC.

Dia berbicara beberapa jam setelah Rusia mengatakan bahwa pipa gas utamanya ke Eropa tidak akan dibuka kembali seperti yang direncanakan, hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...