Rupiah Diramal Melemah Tipis Setelah BI Tahan Suku Bunga

Abdul Azis Said
24 Juni 2022, 09:52
Petugas menghitung uang dolar AS di Cash Pooling Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (23/6/2022). Nilai tukar dolar melemah tipis usai Bank Indonesia mengumumkan keputusan untuk kembali mempertahankan suku bunga acuan di level 3,5 persen. Dimana nilai tukar rupi
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/YU
Petugas menghitung uang dolar AS di Cash Pooling Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (23/6/2022). Nilai tukar dolar melemah tipis usai Bank Indonesia mengumumkan keputusan untuk kembali mempertahankan suku bunga acuan di level 3,5 persen. Dimana nilai tukar rupiah naik 0,15 persen ke level Rp14.840 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah dibuka melemah tipis tiga poin ke level Rp 14.844 per dolar AS, di pasar spot pagi ini. Sentimen kenaikan bunga The Fed masih bertahan, sementara keputusan BI yang belum mengerek bunga diperkirakan menekan rupiah.

Mengutip Bloomberg, rupiah berbalik menguat ke level penutupan kemarin di Rp 14.841 per dollar AS pada pukul 09.20 WIB.

Mata uang Asia lainnya mayoritas bergerak menguat terhadap dolar AS pagi ini. Dolar Taiwan menguat 0,16% bersama won Korsel dan dolar Singapura 0,12%, yen Jepang 0,1%, rupee India 0,08%, ringgit Malaysia 0,02% serta yuan Cina 0,01%. Sebaliknya, peso Filipina melemah 0,33% bersama baht Thailand 0,12%, sedangkan dolar Hong Kong stagnan.

Analis pasar uang Ariston Tjendra, memperkirakan rupiah akan melemah tipis hari ini karena masih dipengaruhi sikap hawkish The Fed di saat bunga acuan BI belum berubah. Rupiah diperkirakan bergerak pada rentang Rp 14.800-Rp 14.860 per dolar AS.

Sentimen the Fed masih bertahan setelah Gubernur Jerome Powell, di hadapan anggota dewan AS, kembali menegaskan komitmennya untuk mengendalikan inflasi. Upaya untuk mengendalikan inflasi akan diikuti kebijakan pengetatan moneter yang agresif.

Seperti diketahui, The fed sudah mengerek bunga 150 bps selama tiga pertemuan terakhir. Pasar kini mengantisipasi The Fed akan kembali menaikkan bunga acuan pada kecepatan 50-75 bps bulan depan.

"Di satu sisi, Bank Indonesia masih belum menaikan tingkat suku bunga acuannya, sehingga gap suku bunga acuan AS dan BI bisa makin menyempit dan ini bisa memberikan tekanan ke rupiah," kata Ariston, Jumat (24/6).

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...