IMF: Ekonomi Akan Stagnan Akibat Tumpukan Utang

Desy Setyowati
14 April 2016, 16:29
Dolar
Arief Kamaludin|KATADATA

Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) memperingatkan para pengambil kebijakan di seluruh dunia untuk mengantisipasi kenaikan beban utang. Kondisi tersebut akan membuat pihak swasta dan masyarakat menahan diri untuk belanja, sehingga berpotensi menyebabkan pertumbuhan ekonomi menjadi stagnan.

Dalam laporan enam bulanan Global Financial Stability Report yang dirilis Rabu lalu (13/4),  IMF mencatat peningkatan utang mayoritas negara di dunia dibandingkan tahun lalu. Peningkatan utang tersebut sejalan dengan semakin besarnya defisit fiskal atau anggaran di banyak negara. Utang tumbuh terlalu cepat di sejumlah negara produsen terbesar minyak dunia. Jatuhnya harga minyak telah membuat kekacauan pada anggaran negara.

Di Timur Tengah dan Afrika Utara, misalnya, diperkirakan mencatat penambahan defisit anggaran secara kumulatif sebesar US$ 2 triliun dalam lima tahun ke depan. Taksiran tersebut dibandingkan dengan periode 2004-2008 ketika harga minyak mencapai puncaknya.

(Baca: Kejatuhan Harga Minyak Perlebar Defisit Anggaran 2016)

IMF juga memperkirakan, defisit anggaran negara-negara yang pasarnya tengah berkembang (emerging market) selama 2015-2016 akan terus meningkat. Bahkan, diperkirakan nilai defisit anggarannya melebihi saat kondisi krisis keuangan global tahun 2008. Tiga faktor penyebab membengkaknya defisit anggaran di sejumlah negara adalah rendahnya harga minyak dunia, minimnya sentimen investor yang ingin masuk berinvestasi ke negara itu, dan peningkatan ketegangan geopolitik.

Di sisi lain, Kepala Departemen Urusan fiskal IMF Vitor Gaspar menyatakan, negara-negara maju menghadapi tiga ancaman pertumbuhan ekonomi. Yaitu perlambatan ekonomi, inflasi rendah, dan naiknya utang masyarakat. Jika perekonomian global terus menurun maka utang publik dan swasta bisa meningkat. Dalam keadaan seperti itu, masyarakat, perusahaan dan pemerintah bisa tergoda untuk mengurangi anggaran pengeluarannya. 

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...