Sri Mulyani - Susi Gagalkan Penyelundupan 400 Ribu Benih Lobster

Ameidyo Daud Nasution
26 Oktober 2016, 17:37
Sri Mulyani Susi
Arief Kamaludin|KATADATA
Susi Pudjiastuti dan Sri Mulyani menyaksikan barang selundupan di Terminal Peti Kemas Kalibaru, Tanjung Priok, 13 September 2016.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerjasama dengan Kementerian Keuangan berhasil menggagalkan penyelundupan ratusan ribu benih lobster ke luar negeri. Jika penyelundupan itu berhasil, negara berpotensi rugi hingga Rp 33,1 miliar.

Sekitar  404.385 benih lobster yang gagal diselundupkan itu diperoleh dari berbagai tempat, mulai dari terminal bus Kalideres di Jakarta Barat sampai Batam. Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti mengatakan, hasil tersebut diperoleh dari penindakan selama enam hari sejak 24 September sampai 30 September lalu. Penindakan melibatkan tiga institusi, yakni KKP, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, serta Kepolisian.

Sebanyak delapan orang telah ditetapkan sebagai tersangka penyelundupan dan diamankan kepolisian. "Rencananya (benih lobster) mau dibawa ke Singapura atau Vietnam," kata Susi dalam konferensi persnya bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani di kantor KKP, Jakarta, Rabu (26/10).

Secara rinci, Susi mengungkapkan, ratusan ribu lobster tersebut diperoleh dari 13 TKP yang berada di lima wilayah penindakan, yaitu Batam, Tangerang, pelelangan ikan Kamal, Bandara Soekarno Hatta, hingga terminal bus Kalideres. Lokasi asal benih lobster ini bermacam-macam mulai dari Sukabumi, Pangandaran, hingga Banyuwangi.

(Baca juga: Dua Tahun Jokowi, Susi Pamer Banyak Prestasi meski Belum Maksimal)

Menurut Susi, bila penyelundupan tersebut berhasil maka negara akan merugi luar biasa. Sebagai gambaran, harga bibit lobster berkisar antara US$ 2 hingga US$ 12 per benih. Harganya melonjak 200 kali lipat jika benih tersebut dibesarkan. "Jadi potensi itu jangan sampai dibiarkan," ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...