Dukung Program Listrik 35 GW, PT PAL Bangun Kapal Pembangkit

Miftah Ardhian
28 Oktober 2016, 16:04
Marine Veseel Power Plant PT PLN
Miftah | Katadata
Kapal Pembangkit Listrik

Perusahaan asal Turki PT Kar Powership menggandeng Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pembuat kapal PT PAL Indonesia (Persero) untuk membangun pembangkit listrik terapung. Pembangunan kapal pembangkit ini untuk mendukung program kelistrikan 35 gigawatt (GW).

Saat ini Kar Powership dan PAL telah menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU). Dengan perjanjian kerja sama ini PT PAL dan Kar Powership akan memproduksi kapal untuk pembangkit terapung tersebut.

Direktur Utama PT PAL Indonesia Muhammad Firmansyah Arifin mengatakan kerja sama ini bertujuan untuk mendukung pembangunan proyek pembangkit listrik 35 (GW). Kerjasamanya meliputi pembangunan atau pembuatan kapal pembangkit listrik terapung atau powership dengan total kapasitas 5 GW, dalam jangka tujuh tahun.

(Baca: Daerah Krisis Listrik, Jokowi Resmikan Pembangkit Terapung)

Kerja sama dengan Kar Powership dilakukan, karena perusahaan asal Turki ini dianggap memiliki kompetensi dalam pembangunan kapal untuk pembangkit listrik terapung. "Proyek pembangkit listrik terapung gabungan ini diharapkan untuk menyelesaikan masalah perlistrikan di tanah air," ujar Firmansyah, di Gedung Sentral Senayan II, Jakarta, Jumat (28/10).

Menurut Firmansyah, pembangkit listrik terapung berbentuk kapal ini sangat cocok bagi kondisi Indonesia yang wilayahnya berupa kepualuan. Kapal ini bisa bergerak dan berpindah untuk memasok kebutuhan listrik di berbagai daerah, khususnya daerah pelosok yang sulit dibangun pembangkit. Pembangkit listrik terapung ini diharapkan dapat kesenjangan rasio elektifikasi antar daerah.

Perjanjian antara kedua perusahaan ini akan dimulai dengan tahap sosialisasi. Kegiatan pembangunan pembangkit listrik terapung ini juga diklaim dapat menyediakan lapangan pekerjaan untuk penduduk Indonesia, Selain itu, Kar Powership juga akan memberikan hak kontribusi eklusif terhadap pembangunan armada powership terbesar di dunia kepada PT PAL Indonesia.

"PT PAL Indonesia akan diberikan fasilitas berupa desain, pengadaan, konstruksi, transportasi, instalasi, pengujian, dan pemeliharaan powership," ujar Firmansyah.

(Baca: Pengadaan Pembangkit Listrik Terapung Diduga Penuh Kejanggalan)

Sekadar informasi, penandatanganan MoU ini dilakukan di kantor PT Kar Powership Indonesia. Nota kesepahaman ini ditandatangani oleh Chief Executive Officer (CEO) Karpowership, Orhan Remzi Karadeniz dan Direktur Utama PT PAL Indonesia, Muhammad Firmansyah Arifin. Serta disaksikan oleh Perwakilan Kedutaan Besar Turki, Sander Gurbuz, serta Direktur Region Asia, Ufuk Berk.

PT Kar Powership adalah anak usaha dari Karpower International di Turkey. Di Indonesia, perusahaan ini telah memiliki pembangkit terapung berkapasitas 125 megawatt (MW) Kardeniz Powership Zeynep Sultan yang berlokasi di Amurang, Sulawesi Utara. Perusahaan ini juga tengah merencanakan perluasan operasi di Indonesia. Selain menambah empat kapal pembangkit yang akan dikirimkan hingga akhir 2016, perusahaan ini juga merencanakan gebrakan lain di Indonesia.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...