Tol Cipularang Bermasalah, Jadwal Kereta Jakarta-Bandung Ditambah
PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengantisipasi lonjakan pengguna kereta dari Jakarta menuju Bandung akibat bergesernya tiang jembatan Cisomang, di Tol Cipularang. Ada enam perjalanan kereta tambahan yang disiapkan setiap hari.
Saat ini, perbaikan jembatan yang mulai dilakukan pun menimbulkan kemacetan hingga petugas melakukan sistem buka-tutup di gerbang tol. Dampaknya, arus lalu lintas warga Jakarta yang hendak berlibur ke Bandung terganggu.
"Maka kami langsung mengerahkan ada enam perjalanan tambahan Jakarta-Bandung. Karena banyak orang yang membutuhkan," kata Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro di Stasiun Gambir, Jakarta, Rabu 28 Desember 2016.
(Baca juga: Tiang Jembatan Bergeser, Truk Dilarang Melintasi Tol Cipularang)
Edi mengklaim, PT KAI akan terus mempertahankan jumlah perjalanan kereta tambahan menuju Bandung ini sampai dengan kembali normalnya arus lalu lintas akibat perbaikan jembatan Cisomang. Dirinya memprediksi, jembatan Cisomang ini akan diperbaiki dalam kurun waktu tiga bulan lebih.
Pada dasarnya, Edi mengakui adanya libur akhir tahun ini turut menyumbang lonjakan penumpang kereta api. Namun, khusus untuk ke Bandung, faktor permasalahan jembatan Cisomang menjadi yang paling berpengaruh.
Secara kseluruhan, PT KAI memprediksi akan terjadi lonjakan penumpang sekitar 5-6 persen dari 23 Desember 2016 ini, hingga 8 Januari 2017. Artinya, sebanyak 1.200 penumpang setiap harinya memenuhi kursi kereta Argo Parahyangan dari Jakarta menuju Bandung di musim liburan ini.
Sebagai informasi, Pemerintah memutuskan untuk membatasi beban kendaraan yang melewati tol Purwakarta - Bandung - Cileunyi (Purbaleunyi) atau yang biasa disebut Cikampek - Purwakarta Padalarang (Cipularang). Hal ini menyusul pergeseran tiang jembatan Cisomang yang berada di kilometer 100+700 tol tersebut.
(Baca juga: Pemerintah Tak Sedia Dana Perbaikan Jembatan Tol Cipularang)
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Arie Setiadi Moerwanto mengatakan salah satu pilar jembatan tersebut bergeser 57 centimeter. Oleh sebab itu hingga 3 bulan ke depan hanya kendaraan Golongan I (mobil dan kendaraan kecil) yang boleh melewati ruas tol ini secara penuh.
Sementara truk dan seluruh kendaraan besar lain diminta mencari jalur alternatif. "Mengingat penanganan yang memakan waktu 3 bulan maka sejak pukul 00.00 tadi hanya golongan I yang kita perbolehkan lewat," kata Arie saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Jumat (23/12) lalu.