Selain Tambah Porsi, Total Minta Tiga Insentif Kelola Blok Mahakam

Anggita Rezki Amelia
12 Mei 2017, 16:54
Rig Minyak
Katadata

Pemerintah telah menerima surat dari Total E&P Indonesie mengenai keinginannya turut mengelola Blok Mahakam setelah kontrak berakhir. Dalam surat ini, ada empat permintaan dari perusahaan minyak dan gas bumi (migas) asal Perancis itu.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan, Total meminta hak kelola 39 persen di Blok Mahakam setelah kontrak berakhir tahun depan. Padahal, sebelumnya Kementerian ESDM sudah memutuskan pengelolaan Blok Mahakam diserahkan kepada PT Pertamina (Persero). Adapun, Pertamina bisa mengalihkan maksimal 30 persen hak kelolanya kepada kontrakotr sebelumnya yaitu Total dan Inpex Corporation.

Dalam surat kepada pemerintah tersebut, Total menyatakan porsi hak kelola sebesar 39 persen akan dibagi dua dengan Inpex. Jadi, masing-masing pihak mendapatkan 19,2 persen. (Baca: Arcandra: Total Minta 39 Persen Hak Kelola Blok Mahakam)

Permintaan kedua adalah investment credit sebesar 17 persen. Investment credit adalah tambahan pengembalian biaya modal dalam jumlah tertentu, yang berkaitan langsung dengan fasilitas produksi.

Ketiga, percepatan masa depresiasi sekitar lima tahun. Keempat, Total meminta harga alokasi migas untuk dalam negeri (Domestic Market Obligation/DMO) mengikuti harga pasar dan tidak ada diskon. Selama ini harga DMO lebih rendah dari harga pasar.

Menurut Arcandra, Total memiliki hak untuk meminta empat hal tersebut. Namun, pemerintah belum tentu menyetujui semua permintaan itu. “Boleh saja meminta, nanti dikaji," kata dia di Jakarta, Jumat (1/5).

Yang jelas, menurut Arcandra, pemerintah menginginkan Pertamina tetap menjadi operator dan mayoritas di Blok Mahakam. Jika pun nanti akhirnya Total dan Inpex mendapatkan hak kelola sebesar 39 persen, Menteri ESDM akan merevisi surat keputusan yang telah diteken menteri sebelumnya, Sudirman Said.  

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...