Hingga 2019, Pertamina Butuh Rp 3 Triliun untuk BBM Satu Harga

Anggita Rezki Amelia
15 November 2017, 22:01
Pertamina
Pertamina
SPBU

PT Pertamina (Persero) telah menghitung biaya yang harus dikeluarkan untuk program Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga sejak awal 2017 sampai tiga tahun ke depan. Hingga 2019, perusahaan pelat merah ini diprediksi menanggung biaya sebesar Rp 3 triliun.

Direktur Pemasaran Pertamina Muchamad Iskandar mengatakan dana sebesar itu nantinya akan digunakan untuk operasional program BBM Satu Harga. “Itu adalah biaya operasi dari kami," kata Iskandar di Jakarta, Rabu (15/11).

Untuk tahun ini, Pertamina memprediksi butuh Rp 800 miliar. Dana itu akan dipakai untuk penerapan BBM Satu Harga di 54 lokasi hingga akhir tahun. Adapun, penerapan BBM Satu Harga sampai saat ini sudah mencapai 29 titik.

Jumlah titik tersebut tidak hanya dikerjakan PT Pertamina (Persero), tapi juga PT AKR Corporindo Tbk. Dari 29 titik, AKR membangun sebanyak dua titik.

Dengan program BBM satu maka daerah tersebut sudah mendapatkan harga yang sama dengan yang ditentukan pemerintah. Jadi, harga Premium sebesar Rp 6.450 per liter, dan Solar Rp 5.150 per liter. Sebelumnya harga BBM di beberapa daerah bisa mencapai Rp 15-100 ribu per liter.

Jumlah lokasi tersebut akan terus bertambah hingga 2019. Rinciannya, pada 2018 akan mencakup 50 titik. Kemudian di 2019 sebanyak 44 titik. (Baca: AKR Realisasikan Progam BBM Satu Harga di Dua Titik Kalimantan Barat)

Di sisi lain, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga membuka peluang badan usaha lainnya untuk itu program BBM Satu Harga, termasuk pendatang baru PT Vivo Energy Indonesia. Saat ini, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik Vivo hanya berada di Cilangkap, Jakarta Timur. Rencananya, bulan ini akan membuka di Pulau Seram.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...