Biaya Proyek LRT Jabodebek Membengkak Jadi Rp 31 Triliun

Ameidyo Daud Nasution
21 November 2017, 10:12
 Light Rail Transit (LRT)
ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan proyek Light Rail Transit (LRT) di samping Tol Jagorawi, Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (22/1).

Biaya pembangunan proyek kereta ringan (Light Rail Transit/LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek) membengkak hampir Rp 5 triliun. Kenaikan ini dikarenakan adanya penambahan stasiun dan perubahan sistem persinyalan proyek tersebut.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan memastikan biaya yang dibutuhkan untuk membangun proyek LRT Jabodebek naik dari Rp 26,7 triliun, menjadi Rp 31 triliun. Peningkatan biaya ini telah dibahas dalam rapat koordinasi di kantornya.

Luhut mengatakan tambahan biaya ini terjadi lantaran kontraktor proyek yakni PT Adhi Karya (Persero) Tbk. harus membangun beberapa stasiun tambahan. Sayangnya dia tidak menjelaskan berapa banyak tambahan stasiun yang akan dibangun.

Selain itu, sistem teknologi persinyalan kereta tersebut juga berubah, dari fix block menjadi moving block yang membuat ongkos pembangunan bertambah. Dengan sistem persinyalan moving block, jarak operasi antarkereta bisa dipangkas secara signifikan. Perbandingannya, jika menggunakan fix block waktunya bisa sampai 5 menit, penggunaan moving block hanya memakan 1 menit.

(Baca: Pakai Sistem Sinyal “Moving Block”, LRT Butuh Tambah Dana Rp 300 M

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...