KAI Angkut 4,85 Juta Penumpang pada Libur Natal & Tahun Baru 2018
PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat telah mengangkut 4,85 juta penumpang sepanjang liburan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 (Nataru). Operator kereta api pelat merah ini mengklaim penyelenggaraan anggkutan Nataru berjalan dengan aman dan lancar tanpa kendala.
"Pelaksaan angkutan Nataru ini sama dengan tahun lalu, kami mencapai zero accident. Jadi, tidak ada halangan atau rintangan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang ingin mudik maupun kembali lagi ke kota-kota besar," ujar Direktur Utama KAI Edi Sukmoro di Jakarta Railway Center, Jakarta Pusat, Selasa (9/1).
Edi mengatakan jumlah penumpang yang diangkut sepanjang 22 Desember 2017 hingga 7 Januari 2018 naik 5 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Dia merinci jumlah penumpang tersebut terdiri dari 571 ribu penumpang kereta api (KA) kelas eksekutif, 282 ribu penumpang KA bisnis, 1,7 juta penumpang KA ekonomi, dan 2,2 juta penumpang KA lokal.
(Baca: 2017, Angkasa Pura II Layani 70 Juta Penumpang di Jabodetabek)
Ketepatan waktu keberangkatan dan kedatangan kereta juga lebih tinggi pada Nataru sekarang, baik untuk kereta reguler, maupun kereta tambahan. KA Reguler pada libur Nataru tahun lalu tercatat 97 persen berangkat tepat waktu dan datang 36 persen. Sedangkan untuk tahun ini, keberangkatan tepat waktu mencapai 99 persen dan kedatangan meningkat dengan 56 persen tepat waktu.
Adapun ketepatan waktu keberangkatan KA tambahan pada tahun lalu tercatat 86 persen dan kedatangan 27 persen. Untuk tahun ini, 98 persen KA tambahan berangkat tepat waktu dan datang 55 persen tepat waktu. "Dari angka penumpang, yang tertinggi penumpang yang naik masuk kereta api itu adalah tanggal 1 Januari 2018. Totalnya sebanyak 334.318 orang. Itu tertinggi yang dicapai KAI," kata Edi
Sementara itu, peningkatan okupansi yang luar biasa terjadi pada KA Argo Parahyangan relasi Gambir – Bandung. Dengan 13 perjalanan pulang pergi (PP) per hari alias 26 nomor KA, KAI mencatat keterisian penumpang rata-rata 97,48 persen.
Faktor lain yang membuat meningkatnya jumlah penumpang yang diangkut KAI adalah adanya beberapa pengerjaan proyek di jalur tol antara Jakarta dengan Bandung yang kerap mengakibatkan kemacetan. Sehingga masyarakat pun memilih untuk beralih ke moda transportasi kereta api.
(Baca: Atasi Macet dan Kecelakaan, KRL Akan Pakai Sistem Loop Line)
Ihya Ulum Aldin