Hanura Terpecah, Dua Kubu Saling Klaim Dukungan Daerah

Dimas Jarot Bayu
19 Januari 2018, 14:19
Oesman Sapta Odang (OSO)
ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Ketua DPD Oesman Sapta Odang (kiri) sekaligus sebagai Ketua Umum Hanura di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (19/7).

Partai Hanura terpecah menjadi dua kubu yakni pimpinan Marsekal Madya TNI (Purn) Daryatmo dan Oesman Sapta Odang. Kedua kubu masing-masing mengklaim mendapat dukungan dari perwakilan daerah.

Kubu Daryatmo mengklaim memiliki dukungan dari 27 DPD dan 401 DPC. Dukungan tersebut digunakan sebagai syarat untuk menggelar Munaslub pada Kamis (18/1) pagi di Kantor DPP Hanura, Cilangkap, Jakarta Timur.

Dalam Munaslub tersebut, Hanura kubu Daryatmo memiliki agenda pemberhentian Oesman Sapta dari posisinya sebagai Ketua Umum. Pemberhentian itu dilakukan karena adanya tudingan sejumlah kesalahan yang dilakukan Oesman Sapta, seperti melanggar AD/ART, pakta integritas, hingga dugaan mahar politik.

(Baca: Wiranto Sebut Pecah Kubu Hanura Akibat Masalah Kepemimpinan)

Klaim dukungan yang dimiliki kubu Daryatmo itu kemudian dibantah kubu Oesman Sapta. Wakil Ketua Umum DPP Hanura I Gede Pasek Suardika mengatakan tidak mungkin kubu Daryatmo mendapatkan dukungan yang mencukupi untuk dapat menyelenggarakan Munaslub.

Pasalnya, Munaslub mensyaratkan adanya dukungan dari 2/3 DPD dan DPC Hanura di seluruh Indonesia. Sementara, Pasek mengklaim saat ini sudah ada 16 DPD yang secara tertulis menyatakan kesetiaan kepada Oesman Sapta.

Beberapa DPD itu seperti dari Sumatera Utara, DKI Jakarta, Bali, Kepulauan Riau, Yogyakarta, Bengkulu, dan Sulawesi Selatan. Mereka ikut hadir dalam konferensi pers yang diadakan kubu Oesman Sapta di Hotel Manhattan, Jakarta, Kamis (18/1) malam.

Menurut Pasek, dengan pernyataan dukungan dari 16 DPD itu untuk Oesman Sapta, maka secara otomatis Munaslub kubu Daryatmo tidak sah. Sebab, setidaknya dibutuhkan 22 dari 34 DPD untuk bisa menggelar Munaslub.

Halaman:
Editor: Yuliawati
    Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

    Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

    Ikuti kami

    Artikel Terkait

    Video Pilihan
    Loading...