Era Baru Kepatuhan, Ditjen Pajak Kantongi Akses ke Data Pertamina

Rizky Alika
21 Februari 2018, 18:32
Pertamina
Pertamina
SPBU

Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak dan PT Pertamina (Persero) resmi melakukan integrasi data perpajakan. Lewat integrasi, Ditjen Pajak memperoleh akses terhadap data dan sistem informasi perseroan, termasuk data pembelian dan penjualan, pembayaran gaji, hingga transaksi dengan pihak ketiga. Selain itu, otomatisasi pelaksanaan kewajiban perpajakan.

Adapun otomatisasi pelaksanaan kewajiban perpajakan dilakukan melalui fasilitas elektronik seperti e-faktur, e-billing, dan e-filling. Selain itu, e-bupot atau bukti potong/pungut elektronik untuk pajak penghasilan (PPh). Dirjen Pajak dan Direktur Utama Pertamina pun telah menandatangani nota kesepahaman tentang kerja sama pengembangan aplikasi e-Bupot host-to-host dan e-Bupot web-based.

Advertisement

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan integrasi data pajak ini sangat membantu kedua belah pihak. Apalagi, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan kontributor besar penerimaan pajak. Pada 2017 lalu, BUMN berkontribusi sebesar Rp 166 triliun atau 15,6% dari total penerimaan pajak.

“Dengan sistem host-to-host ini, data real time bisa di-share antara Ditjen Pajak dan Pertamina," kata dia saat peresmian intergrasi data perpajakan antara Ditjen Pajak dan Pertamina di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (21/2). (Baca juga: Membedah Delapan Blok Migas yang Akan Mendongkrak Aset Pertamina)

Saat ini, Ditjen Pajak tengah mendorong kerja sama sejenis dengan delapan BUMN lainnya, yaitu PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero), PT Perusahaan Gas Negara (PGN) (Persero) Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk. Selain itu, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (BNI), dan PT Bank Tabungan Negara (BTN) (Persero) Tbk.

Namun, Sri Mulyani mengatakan Menteri BUMN Rini Soemarno menantang agar integrasi data dilakukan pada 30 BUMN tahun ini. "Saya harap bisa direspons oleh Ditjen Pajak," kata dia. (Baca juga: Ditjen Pajak Kebut Aplikasi Pelaporan Otomatis Data Nasabah)

Tantangan itu pun disanggupi Dirjen Pajak Robert Pakpahan. "Siap, satu-satu kan tidak sekaligus. Ini misalnya dikerjakan beberapa bulan. Harusnya pengalaman mengerjakan ini memudahkan kita untuk bekerja dengan BUMN yang lain," ucapnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement