Setnov Makin Terpojok soal Aliran Uang Lewat Money Changer

Dimas Jarot Bayu
5 Maret 2018, 16:40
Irvanto Hendra Pambudi
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Keponakan Ketua DPR Setya Novanto Irvanto Hendra Pambudi (tengah) dan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey (kanan) bersaksi di Pengadilan Tipikor, Kamis (27/4).

Tiga orang pengusaha money changer atau tempat penukaran mata uang asing menyatakan pernah menyerahkan aliran dana dari salah satu perusahaan vendor produk biometrik proyek e-KTP Biomorf Mauritius kepada keponakan Setya Novanto, Irvanto Hendra Pambudi. Kesaksian ketiganya semakin membuat Setya Novanto terpojok mengenai aliran uang dari Biomorf kepada Setnov dengan perantara keponakannya.

Ketiganya, yakni Marketing Manager PT Inti Valuta, Riswan alias Iwan Barala; Komisaris PT Berkah Langgeng Abadi, Juli Hira; dan pegawainya, Nunuy Kurniasih bersaksi dalam sidang kasus korupsi pengadaan e-KTP di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (5/3).

"Saya rasa sekitar US$ 3,5 juta. Sudah dipotong fee ya, Pak," ujar Iwan kepada Jaksa Penuntut Umum KPK.

Dalam kesaksiannya, Iwan awalnya dihampiri Irvanto yang menyatakan ingin melakukan barter dollar. Irvanto menyatakan memiliki dollar di Singapura dan melakukan barter dollar tersebut dengan menerima uangnya di Jakarta.

(Baca juga: Masa Penahanan Setnov Hampir Habis, Hakim Kebut Sidang Kasus E-KTP)

Namun, perusahaan Iwan tak memiliki izin remittance atau transfer valuta asing baik dari dan ke luar negeri. Karenanya, Riswan kemudian menghubungi koleganya yang juga pemilik money changer dan memiliki rekening di Singapura, Juli Hira.

Juli selanjutnya memberikan beberapa nomor rekening perusahaannya di Singapura. Nomor rekening itu lalu dikirimkan kembali kepada Irvanto oleh Iwan.

"Bu Juli kasih saya nomor rekening. Habis itu dia BBM ke saya, saya langsung forward ke Pak Irvan," kata Iwan.

Kemudian, Irvanto mengirimkan dollar kepada beberapa rekening Juli sebanyak empat kali. Nunuy mengatakan, tahap pertama pengiriman uang sebesar US$ 1 juta pada 20 Januari 2012.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...